5 Kebutuhan Pribadi yang Kerap Diabaikan dalam Hubungan Romantis

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 31 Des 2023, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita semua ingin selalu ada untuk pasangan kita, tapi terkadang, kita terlalu sibuk membuat segala sesuatunya berjalan lancar sehingga kita seperti melupakan diri kita sendiri. Bayangkan hal ini sebagai tindakan penyeimbang yang rumit, di mana kamu berfokus untuk menjaga hubungan tetap bertahan sementara kebutuhan pribadimu terkadang tidak tertangani.

Nah, untuk itu kita perlu melihat lebih dekat beberapa hal halus yang dapat dengan mudah luput dari perhatian yang membuatmu lupa akan kebutuhan pribadi dalam suatu hubungan.

1. Orang yang Berlebihan Menyenangkan

Secara konsisten memprioritaskan keinginan pasangan atau mengubah perilakumu semata-mata untuk memastikan kebahagiaannya mungkin secara tidak sengaja menutupi kebutuhanmu. Meskipun kompromi sangat penting untuk keharmonisan hubungan, penekanan berlebihan pada kesenangan orang lain dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam memenuhi keinginan pribadi dan kebutuhan emosional. Mencapai keseimbangan antara memenuhi kebutuhan pasangan dan menghormati kebutuhan diri sendiri sangat penting untuk dinamika hubungan yang sehat.

2 dari 5 halaman

2. Tidak Menghormati Batasanmu

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Membiarkan orang lain, termasuk pasangan, melewati batasan yang telah ditetapkan, baik dalam ruang emosional, waktu pribadi, atau kenyamanan fisik, secara bertahap dapat mengikis rasa harga diri dan menumbuhkan perasaan benci. Kamu kehilangan jati diri dan tidak menghormati batasanmu sendiri dengan membiarkan orang lain melakukannya juga. Menegaskan dan mempertahankan batasan itu penting jika kamu ingin menjaga kesehatan mental dan menjaga harga diri.

3 dari 5 halaman

3. Terlalu Meminta Maaf

Ilustrasi pasangan marah/copyrightshitterstock/Makistock

Mengakui kesalahan dan meminta maaf merupakan bagian integral dari komunikasi yang sehat, namun kecenderungan berlebihan untuk meminta maaf, bahkan untuk hal-hal sepele atau kejadian di mana kamu tidak bersalah, dapat mengikis harga diri. Meminta maaf melebihi apa yang diperlukan adalah respons trauma yang kebanyakan orang dapat menelusuri kembali ke masa kanak-kanak mereka ketika kebutuhan emosional mereka tidak terpenuhi atau mereka dibuat untuk terus-menerus bertahan hidup di mana meminta maaf membuat mereka lolos jika terjadi disfungsi emosional. Terus-menerus memikul tanggung jawab dapat menimbulkan perasaan bersalah dan tidak mampu, sehingga mengkhianati kebutuhan akan kasih sayang dan pengertian pada diri sendiri.

4 dari 5 halaman

4. Memberikan Hukuman Berlebihan atas Kesalahanmu

Ilustrasi/copyrightshutterstock/polkadot_photo

Upaya untuk memperbaiki kesalahan adalah dorongan alami dalam hubungan apa pun. Namun, kebutuhan yang berlebihan untuk memberikan hukuman yang berlebihan atas kesalahan, yang sering kali dipicu oleh rasa tidak aman, dapat merusak keseimbangan antara akuntabilitas dan kepedulian terhadap diri sendiri. Kamu harus memahami bahwa kamu tidak akan dihukum karena kesalahan kecil dalam suatu hubungan dan oleh karena itu kamu tidak perlu berusaha lebih keras untuk memperbaikinya. Tenang, pasangan tercinta tidak akan meninggalkanmu. Hukuman yang berlebihan dapat mengakibatkanmu menanggung beban berlebihan yang membahayakan keseimbangan emosional dan kesejahteraanmu secara keseluruhan.

5 dari 5 halaman

5. Bersikap Terlalu Murah Hati

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Ekaphon maneechot

Kemurahan hati dalam suatu hubungan patut dipuji, namun jika kemurahan hati menjadi berlebihan dan menguras cadangan emosi, fisik, atau finansia, hal ini dapat mengakibatkan pengabaian diri. Membebankan diri secara berlebihan tanpa mempertimbangkan kebutuhanmu secara bertahap dapat menyebabkan perasaan lelah dan ketidakseimbangan dalam hubungan. Kamu akan terbakar dan terjatuh dan ini tidak sehat bagimu atau pasangan.

Nah, sebaiknya jika kamu merasa kehilangan hak kamu dalam hubungan sebagai seorang individu, cobalah untuk mengomunikasikannya dengan pasangan.