Fimela.com, Jakarta Anak-anak merupakan masa emas di mana mereka akan mempelajari bagaimana berinteraksi dengan dunia dan sekitarnya. Dimulai dengan bagaimana anak diperkenalkan pertama kali dengan orangtua. Melalui berbagai sentuhan serta stimulasi yang diberikan, orangtua menjadi guru pertama untuk memperkenalkan dunia dan orang-orang sekitar anak.
Semakin bertambah usia anak, otak anak juga semakin berkembang. Tentunya faktor seperti pola makan, pemberian ASI, serta interaksi yang didukung oleh orangtua dan lingkungan dapat membantu anak untuk terus berkembang. Namun ada kalanya lingkungan dan kondisi orangtua tidak dapat mendukung perkembangan anak, akibatnya anak akan mengalami kesulitan-kesulitan yang akan menghambat kecerdasan anak tersebut.
Maka dari itu, sebagai orangtua yang baik, kamu harus terus melibatkan anak dalam interaksi atau kebiasaan yang kamu lakukan. Misalnya setiap malam sebelum tidur kamu ajak anak bonding dengan membacakan buku dongeng, atau kamu membiarkan anak bermain di taman, mempelajari tekstur rumput seperti apa, mempelajari bagaimana rasanya sinar mentari pagi dan sebagainya.
Kebiasaan-kebiasaan inilah yang dapat dijadikan stimulus untuk perkembangan kecerdasan anak. Orangtua mungkin menganggap hal tersebut merupakan hal sederhana. Namun ketahuilah hal-hal tersebut merupakan kebiasaan yang tepat untuk menggali kecerdasan anak. Apa saja kebiasaan-kebiasaan dari kecil yang sederhana namun dapat meningkatkan kecerdasan anak? Berikut informasi dari Morinaga yang bisa kamu tahu.
What's On Fimela
powered by
Kebiasaan-kebiasaan yang membuat anak menjadi cerdas
1. Buat interaksi yang menunjukkan rasa cinta pada anak
Berdasarkan penelitian oleh Ronald Ferguson, kedekatan anak dengan orangtua dapat membantu perkembangan otak anak. Selain juga dapat meningkatkan kecerdasan anak, berbagai pendekatan serta simbol yang menunjukkan kecintaan orangtua terhadap anak dapat membuat anak menjadi lebih cerdas.
2. Membacakan anak buku sedari dini
Meskipun anak kecil baru saja mengenal huruf namun tidak mengerti makna ataupun arti, membacakan anak buku-buku dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Stimulasi membacakan buku anak ini juga dapat diterapkan sejak anak berusia kandungan lho. Bahkan pendekatan anak dengan buku akan meningkatkan kecerdasan anak.
3. Mendengarkan musik
Bernyanyi maupun mendengarkan musik selalu menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi seluruh kalangan termasuk anak-anak sekalipun. Bahkan penelitian yang dilakukan oleh E. Glenn Schellenberg juga menunjukkan musik dapat meningkatkan memori, motivasi, perhatian, dan ketertarikan anak untuk belajar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kecerdasan anak.
4. Batasi penggunaan barang-barang elektronik pada anak
Pernah mendengar kisah speech delay karena diberikan barang-barang elektronik terlalu dini? Benar, barang-barang elektronik seperti ponsel dan tab memiliki daya tarik tersendiri untuk anak. Akibatnya anak tumbuh menjadi pribadi yang adiktif dengan gadget dan tidak tahu cara untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu, sebaiknya kamu membatasi penggunaan gadget pada anak.
5. "Kamu bisa melakukannya, sayang!"
Memberikan kata-kata yang menunjukkan keberanian kepada anak dapat membuat anak untuk belajar bagaimana menghadapi situasi dan tantangan yang sulit, dari situlah penalaran serta cara mengambil keputusannya diuji. Anak juga belajar untuk menjaga apresiasi dari orang tersayang.
6. Memberikan pujian pada anak
Terakhir memberikan pujian pada anak menjadi kebiasaan orangtua yang dapat meningkatkan kecerdasan anak. Dengan memberikan pujian, anak akan termotivasi untuk mempelajari bidang yang disukainya. Selain itu, anak juga memiliki ketertarikan untuk membuktikan bahwa ia bisa memberikan yang terbaik kepada orang-orang di sekitarnya.
Penulis: Tisha Sekar Aji.
Hashtag: #Timeless