5 Sikap agar Bisa Bahagia Lagi setelah Dikecewakan Seseorang

Endah Wijayanti diperbarui 29 Des 2023, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kekecewaan dan pengkhianatan adalah pengalaman hidup yang sulit dihadapi. Kedua perasaan ini sering kali terjadi ketika harapan, keyakinan, atau kepercayaan kita terhadap seseorang atau sesuatu tidak terpenuhi atau dikhianati. Setelah mengalami kekecewaan atau pengkhianatan, proses pemulihan seringkali memerlukan waktu yang lama. Seseorang mungkin mengalami kesulitan untuk membangun kembali kepercayaan, menyembuhkan luka emosional, dan menemukan kebahagiaan lagi.

Cara kita merespons dan mengelola perasaan tersebut dapat memengaruhi kemampuan kita untuk bangkit kembali dan menemukan kebahagiaan. Berikut ini lima sikap yang dapat membantumu untuk mendapatkan kembali kebahagiaanmu setelah mengalami kekecewaan. Selengkapnya, simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

2 dari 6 halaman

1. Berlapang Dada Menerima Semua Emosi yang Ada

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/theshotsco

Langkah pertama untuk pulih dari kekecewaan adalah dengan berlapang dada menerima segala emosi yang muncul. Ketika kita mengalami pengkhianatan atau kekecewaan, rasanya seperti banjir emosi yang sulit dikendalikan. Rasa marah, kecewa, dan sedih mungkin bergantian datang, dan itu normal. Jangan merasa perlu menyembunyikan atau menekan emosi tersebut. Sebaliknya, izinkan diri kamu untuk merasakannya dengan penuh kesadaran.

Menyadari dan menerima emosi adalah langkah penting dalam proses penyembuhan. Hal ini memungkinkan kamu untuk lebih memahami diri sendiri dan memproses perasaan dengan lebih baik. Terkadang, dengan memberi ruang pada emosi, kita dapat menemukan kelegaan dan pemahaman yang membantu kita melangkah maju.

 

 

3 dari 6 halaman

2. Berusaha Memaafkan Semuanya Sebaik Mungkin

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/theshotsco

Meskipun mungkin terdengar sulit, upaya untuk memaafkan dapat memberikan pemulihan yang signifikan. Memaafkan bukan berarti menutupi atau membenarkan tindakan orang lain, tetapi lebih kepada melepaskan beban emosional yang dapat mengikat kita pada kekecewaan. Proses memaafkan adalah langkah penting menuju kebahagiaan yang sejati.

Untuk memaafkan seseorang, pertama-tama, cobalah memahami perspektif mereka. Ini tidak berarti setuju dengan tindakan mereka, tetapi dapat membantu kamu melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. Selanjutnya, buanglah dendam dan rasa marah. Ini adalah langkah penting untuk melepaskan diri dari beban emosional yang dapat menghalangi kebahagiaan.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Berbaik Hati pada Diri Sendiri yang Berusaha Kuat

Hidup lebih bernilai./Copyright shutterstock.com/g/theshotsco

Saat mengalami kekecewaan, penting untuk bersikap baik pada diri sendiri. Jangan menyalahkan diri terlalu keras atau merasa bahwa kamu tidak layak mendapatkan kebahagiaan. Beri diri kamu izin untuk merasa sedih dan lemah, namun juga akui kekuatan dan ketahanan yang kamu miliki dalam menghadapi situasi sulit.

Berbicara pada diri sendiri dengan kata-kata yang penuh pengertian dan penyemangat dapat membantu membangun kembali rasa percaya diri. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kesalahan, dan itu tidak membuat kamu kurang berharga. Dengan memberi diri sendiri dukungan emosional yang positif, kamu dapat mempercepat proses pemulihan dan kembali meraih kebahagiaan.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Berfokus untuk Tumbuh Menjadi Pribadi Lebih Bijaksana

Bahagia dengan usia yang bertambah./Copyright shutterstock.com/g/theshotsco

Pengalaman kekecewaan dapat menjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih bijaksana. Pertimbangkan peristiwa tersebut sebagai pelajaran hidup yang berharga. Tanyakan pada diri sendiri apa yang dapat kamu pelajari dari situasi tersebut dan bagaimana kamu dapat tumbuh sebagai individu.

Fokus pada pertumbuhan pribadi membantu mengalihkan perhatian dari rasa sakit ke potensi positif. Tetapkan tujuan baru untuk diri kamu sendiri, baik dalam hal karier, hubungan sosial, atau pengembangan pribadi lainnya. Dengan berfokus pada perbaikan diri, kamu tidak hanya mendapatkan kembali kendali atas hidup kamu, tetapi juga mengubah kekecewaan menjadi peluang positif.

 

 

6 dari 6 halaman

5. Berupaya untuk Membangun Rutinitas Baru yang Lebih Bermakna

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/theshotsco

Membangun rutinitas baru yang lebih bermakna dapat membantu menciptakan struktur dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan fokus positif. Pilih aktivitas yang memberikan kebahagiaan dan memenuhi kebutuhan kamu. Ini bisa mencakup olahraga, seni, atau kegiatan sosial. Dengan menciptakan rutinitas baru, kamu memberi diri kamu kesempatan untuk merasakan kegembiraan tanpa tergantung pada orang atau situasi tertentu.

Rutinitas baru juga dapat membantu mengalihkan perhatian dari kekecewaan. Fokus pada hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari kamu akan memberikan energi positif yang diperlukan untuk pulih. Selain itu, bersosialisasi dengan orang-orang baru dan terlibat dalam kegiatan yang kamu nikmati dapat membantu membangun kembali jaringan sosial yang kuat.

Dalam menghadapi kekecewaan, penting untuk diingat bahwa proses pemulihan memerlukan waktu. Setiap individu unik, dan tidak ada solusi cepat atau formula ajaib untuk mencapai kebahagiaan. Namun, dengan menerapkan sikap-sikap positif seperti menerima emosi, memaafkan, bersikap baik pada diri sendiri, fokus pada pertumbuhan pribadi, dan membangun rutinitas baru, kamu dapat membimbing diri kamu menuju kebahagiaan yang lebih baik.

Sahabat Fimela, kamu layak mendapatkan kebahagiaan dan memiliki kemampuan untuk membangun kembali kehidupan yang memuaskan setelah mengalami kekecewaan.