Benarkah Bayi dengan Lingkar Kepala Besar Memiliki Kecerdasan yang Lebih Tinggi?

Fimela Reporter diperbarui 30 Agu 2024, 13:58 WIB

Fimela.com, Jakarta Bayi dengan lingkar kepala yang besar sering kali dikaitkan dengan kecerdasan yang lebih baik. Namun, benarkah demikian? Peneliti dari universitas di Eropa melakukan penelitian yang dipublikasikan di Molecular Psychiatry, guna mengetahui apakah ada korelasi antara ukuran kepala dengan fungsi kognitif seseorang.

Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa bayi dengan lingkar kepala lebih besar memiliki skor yang lebih tinggi dalam tes penalaran verbal-numerik yang berkaitan dengan aspek kecerdasan seseorang. Selain kecerdasan, peneliti juga menemukan kesehatan keseluruhan yang lebih baik pada bayi dengan lingkar kepala yang lebih besar.

Namun hasil penelitian tersebut memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme genetik secara spesifik dari hubungan yang ditemukan, yang kemungkinan besar melibatkan efek perlindungan dan merugikan variasi genetik yang berbeda. Dilansir dari 6abc.com, bayi yang lahir dengan lingkar kepala lebih besar dari rata-rata 13,5 sampai 14 inci cenderung menunjukkan kecerdasan yang lebih baik di kemudian hari.

2 dari 3 halaman

Hubungan lingkar kepala dengan kecerdasan

Otak membutuhkan ruang lebih untuk berkembang sehingga lingkar kepala sering dikaitkan dengan kecerdasan anak. (Foto: Unsplash/Yuri Shirota)

Anggapan bahwa bayi yang memiliki lingkar kepala besar memiliki kecerdasan yang lebih tinggi telah menjadi perbincangan yang beredar di masyarakat. Meskipun ukuran kepala bayi dapat menjadi faktor yang diperhatikan oleh orangtua, penting untuk dicatat bahwa ukuran kepala tidak secara langsung mencerminkan tingkat kecerdasan.

Kecerdasan seseorang melibatkan banyak faktor kompleks seperti pengembangan kognitif, kecerdasan emosional, dan lingkungan yang mendukung perkembangan. Persepsi bahwa lingkar kepala bayi yang besar bekorelasi dengan kecerdasan tinggi mungkin berasal dari fakta bahwa otak yang berkembang membutuhan ruang yang lebih memadai di kepala.

Dilansir dari inc.com, otak yang lebih besar memiliki kepadatan neuron yang rendah dan dispersi orientasi neuron yang rendah. Artinya, otak yang lebih besar memang memiliki lebih banyak neuron, namun yang lebih penting, otak tersebut memiliki lebih sedikit koneksi antar neuron sehingga memproses informasi dengan lebih baik dan efisien.

3 dari 3 halaman

Faktor yang lebih kompleks dalam menentukan kecerdasan

Banyak faktor lain yang menentukan kecerdasan anak. (Foto: Unsplash/Kevin Gent)

Apakah orang yang berkepala besar otomatis lebih pintar? Jawabannya tidak, namun mereka mungkin memiliki potensi untuk menjadi lebih pintar. Begitu pula dengan bayi yang memiliki lingkar kepala yang lebih kecil atau pada umumnya. Banyak indikasi kecerdasan lainnya selain dari besar kepala.

Dengan kata lain, meskipun lingkar kepala bayi dikaitkan dengan kecerdasannya, hubungan ini tidak dapat disederhanakan menjadi ukuran kepala sebagai penentu kecerdasan. Banyak elemen yang memainkan peran, seperti faktor genetik, pengelaman stimulasi, dan kualitas pengasuhan anak.

Dalam upaya memahami dan mendukung perkembangan anak, penting untuk menghindari penilaian berlebihan terhadap karakteristik fisik, seperti ukuran kepala. Sebaliknya, dukung rangsangan kognitif, interaksi sosial yang sehat, serta lingkungan yang mendukung merupakan pendekatan yang lebih konstruktif untuk mempromosikan perkembangan otak dan kecerdasan anak.

 

Penulis Maritza Samira.

#BreakingBoundariesJanuari