5 Tips Menyusun Resolusi Tahun Baru agar Dapat Terealisasi dengan Maksimal

Maritza Samira diperbarui 22 Jan 2024, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Momen pergantian tahun bagaikan semangat baru yang membawa peluang baru untuk merefleksikan diri dan menetapkan resolusi. Membuat resolusi tahun baru telah menjadi tradisi umum, yang menandai awal dari bab baru, target capaian baru dalam kehidupan. Proses ini terkadang melibatkan pemikiran yang mendalam tentang perubahan yang diinginkan, pencapaian pribadi, dan upaya untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Resolusi bukan hanya sekedar daftar harapan, tetapi juga merupakan komitmen untuk pengembangan diri dan menjalani hidup yang lebih bermakna. Namun sayangnya, resolusi tahun baru tersebut sering kali menjadi harapan semata di awal tahun yang akan terlupakan begitu saja seiring berjalannya waktu.

Realisasi resolusi tahun baru tidak hanya tergantung pada tekad, tetapi juga melibatkan perencanaan yang konsisten. Dengan perencanaan yang kurang tepat, rasanya sulit untuk merealisasikan resolusi dengan optimal. Dilansir dari elearningindustry.com, berikut tips menyusun resolusi tahun baru agar dapat terealisasi dengan maksimal.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

1. Rencana atau harapan yang realistis

Menetapkan tujuan dan ekspektasi yang realistis. (Foto: Unsplash/Content Pixie)

Kunci untuk dapat mencapai tujuan adalah motivasi. Untuk itu, mulailah proses penetapan tujuan dengan ekspektasi yang realistis. Pertimbangkan baik-baik sebelum menetapkan resolusi yang sama dengan tahun lalu. Jika hal tersebut tidak berhasil, carilah alasan yang kuat untuk meyakini bahwa tujuan tersebut dapat dicapai di tahun ini.

2. Tujuan bersifat SMART

Agar resolusi dapat tercapai, tujuan-tujuan tersebut diupayakan bersifat SMART, yakni:

  • Specific, tujuan harus bersifat spesifik mengenai apa yang diinginkan dan dapat menjawab pertanyaan who, what, when, which, dan why.
  • Measurable, saat menentukan tujuan pastikan bahwa tujuan tersebut dapat diukur. Misal kapan suatu tugas harus diselesaikan. Hal ini membantu melacak kemajuan dan mengevaluasi pencapaian tujuan.
  • Achievable, tujuan harus realistis dan dapat dicapai dalam waktu dan sumber daya yang dimiliki.
  • Relevant, target capaian kecil yang dibuat harus relevan dengan tujuan jangka panjang atau tujuan besar yang ditetapkan.
  • Time-bound, tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas agar tetap terfokus dan memotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
3 dari 3 halaman

3. Membagi tujuan besar menjadi beberapa tujuan kecil

Membagi tujuan besar ke tujuan yang lebih mudah dicapai memotivasi tercapainya resolusi keseluruhan. (Foto: Unsplash/Bence Boros)

Seperti yang telah disinggung, guna menciptakan resolusi tahun baru yang realistis, bagi tujuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dicapai. Keberhasilan dalam mencapai tujuan jangka pendek memotivasi seseorang untuk dapat terus maju.

4. Catat setiap progres yang dilakukan

Gunakan jurnal dan buatlah catatan atas setiap progres yang telah dicapai secara teratur. Catat kapan merasa senang dengan usaha yang dilakukan, kapan merasa sedih dan ingin berhenti, kemudian lihat kembali apa saja yang telah dilewati. Dengan mencatat, seseorang dapat melihat sejauh mana dirinya telah berjuang dan dapat belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.

5. Bersikap fleksibel

Dalam sebuah proses pasti ada tantangan dan kegagalan, tidak mungkin selalu berjalan mulus. Yang terpenting adalah jangan mudah berkecil hati ketika menemukan kegagalan. Hal ini dapat menghambat seseorang dalam mencapai tujuan. Jadikan kesalahan sebagai sebuah peluang untuk belajar dan berkembang. Jadi, tetaplah fleksibel dan mudah beradaptasi dengan segala skenario yang mungkin terjadi.

Penulis: Maritza Samira

#BreakingBoundariesJanuari