Fimela.com, Jakarta Pengetahuan tentang seks mungkin masih dianggap sebagai topik yang tabu oleh beberapa individu, dengan sebagian menganggapnya sebagai pembicaraan yang tidak pantas. Meskipun demikian, pemahaman mengenai seks, terutama bagi anak usia dini, merupakan dasar pengetahuan yang sangat penting bagi mereka sebelum memasuki fase remaja dan dewasa.
Dalam konteks kesehatan seksual pada anak usia dini, peran orang tua menjadi krusial dalam menyampaikan informasi ini. Namun, seringkali terjadi hambatan dalam penyampaian informasi karena adanya rasa malu antara orang tua dan anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa memberikan edukasi seksual kepada anak usia dini adalah langkah yang mendukung perkembangan mereka menuju kedewasaan. Komunikasi yang terbuka dan pemahaman tentang perubahan fisik dan emosional pada masa remaja dapat membantu remaja mengatasi ketidakpastian dan menjalani fase ini dengan lebih baik.
Menurut beberapa ahli dalam bidang kesehatan seksual pada anak, pemberian pemahaman mengenai pendidikan seksual kepada anak sebaiknya diberikan pada usia anak 3 - 4 tahun. Hal tersebut karena anak-anak pada usia tersebut mulai mengenali dunia di sekitarnya.
What's On Fimela
powered by
Peran orangtua dalam edukasi seks anak
Sementara, melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, menurut seorang psikolog keluarga, Retno Lelyani Dewi, masa yang tepat untuk mengajarkan pengetahuan seksual kepada seorang anak adalah usia 2 tahun. Namun, tentunya dengan pemberian porsi secara perlahan sesuai dengan perkembangan usianya.
Biasanya memang, dalam fase tersebut, remaja akan mencoba berbagai macam hal yang seringkali tidak sepatutnya mereka rasakan. Apabila salah langkah, para remaja biasanya akan terjerumus dalam sesuatu yang salah, termasuk ke dalam konteks seksual ini.
Tentunya, peranan orangtua dalam melakukan pengawasan memegang kunci penting dalam pemahaman anak mengenai pendidikan seks, terlebih lagi pada fase usia dini. Orangtua harus menjadi sosok yang dipercaya oleh sang anak.
Tips memberikan edukasi seks anak usia dini
1. Ajarkan anak mengenal bagian tubuh
Mengenalkan bagian tubuh yang seharusnya tidak dapat dilihat atau disentuh oleh orang lain merupakan aspek penting dalam pendidikan anak. Penting untuk memberikan penjelasan komprehensif kepada anak mengenai bagian-bagian tubuh tertentu dan fungsinya. Ini mencakup area-area sensitif seperti dada, bibir, organ reproduksi, dan bokong yang seharusnya tidak boleh disentuh oleh orang lain.
2. Kenali anak perbedaan jenis kelamin
Mengenalkan anak tentang perbedaan jenis kelamin merupakan hal dasar yang perlu orangtua kenalkan kepada anak. Tujuannya adalah agar anak mengetahui bahwa di dunia ini ada dua jenis kelamin sehingga anak akan mengontrol setiap perbuatannya terhadap lawan jenisnya.
3. Tanamkan budaya malu
Budaya malu yang dimaksudkan pada konteks pendidikan seksual adalah hal-hal yang berhubungan dengan hal-hal seksual seperti tidak menunjukkan kelaminnya kepada orang lain, mengenakan pakaian dengan baik, dan lain sebagainya.
4. Dampingi anak ketika bermain dengan perangkat selulernya
Ketika anak menggunakan gawai atau perangkat seluler, pastikan orang tua mengawasi anak dalam penggunaannya. Kita tidak tahu muatan apa saja yang terkandung dalam perangkat seluler terlebih lagi apabila terkoneksi dengan internet. Orangtua harus sangat ketat dalam melakukan pengawasan.
5. Gunakan penyebutan nama alat tubuh yang benar
Disarankan untuk menggunakan istilah yang tepat dan akurat ketika berbicara tentang bagian-bagian tubuh. Contohnya, sebaiknya gunakan istilah seperti penis, skrotum, testis, vulva, dan vagina. Dengan melakukan hal ini, anak-anak dapat memahami bahwa berbicara tentang bagian tubuh adalah hal yang sehat dan tidak perlu membuat mereka merasa canggung.
Penulis: Maritza Samira.
#BreakingBoundariesJanuari