Cerita Rio Dewanto Terpaksa Pakai Stuntman untuk Adegan Fighting Terakhir di Film 13 Bom di Jakarta karena Minuman Bersoda

Rivan Yuristiawan diperbarui 22 Des 2023, 16:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Aktor Rio Dewanto menjadi salah satu aktor yang terlibat dalam film bergenre action berjudul 13 Bom di Jakarta. Dalam film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko tersebut, Rio berperan sebagai Arok, pimpinan teroris yang menjadi dalang dari semua kekacauan yang terjadi. Sebagai salah satu pendalaman karakter untuk tokoh Arok, Rio Dewanto pun diharuskan untuk mahir beradegan fighting.

Saat konferensi pers jelang penayangan film produksi Visinema Pictures tersebut, suami dari Atiqah Hasiholan tersebut mengaku sangat terbantu dengan beberapa lawan mainnya untuk adegan fighting. Namun begitu, tetap saja hal itu tak berlangsung mulus lantaran mengalami beberapa kendala.

"Jadi (untuk) adegan final fight itu (syutingnya) tiga hari, di hari kedua gue agak kurang makan dan ngerasa lemes," kara Rio Dewanto di kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).

"Ada salah satu kru yang bilang, ‘udah minum soda aja’. Gue pikir, 'wah manis nih dan energi', terus gue minum tiba-tiba gue kayak vertigo, pusing, nggak bisa lanjutin (syuting) dan diinfus, dibawa ke rumah sakit, baru besoknya lanjut lagi," sambungnya kemudian.

2 dari 4 halaman

Sudah Disarankan

[Foto/istimewa]

Sebelum menjalani adegan panjang yang menguras tenaga itu, Angga Dwimas Sasongko sempat menyarankan Rio Dewanto untuk menggunakan pemeran pengganti karena intensitasnya yang terbilang tinggi. Namun, berkilah soal totalitas peran, Rio Dewanto pun menolaknya karena meraya yakin bisa melaluinya tanpa bantuan stuntman.

"Sebelumnya juga Angga bilang, ‘Rio udah lu pakai stuntman aja’, gue bilang, 'nggak gue bisa'. Biasalah, sotoy," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Akhirnya Menyerah

[Foto/istimewa]

Namun, lantaran kondisinya tak kunjung membaik setelah memaksakan diri beradegan aksi dengan meminum miniman bersoda, Rio Dewanto pun akhirnya menyerah. Tekadnya untuk menyelesaikan adegan fighting terakhir dengan intensitas tinggi pun harus ia relakan digantikan oleh pemeran pengganti karena tak ingin mengambil risiko lebih parah.

"Terus gara-gara gue itu (memaksakan diri), kena benturan, soda, belum makan akhirnya besoknya ada adegan fighting hari terakhir, ada pilihan pakai stuntman atau sendiri, gue, 'nggak deh, nggak mau lagi (ngelakuin sendiri)," kata Rio Dewanto.

4 dari 4 halaman

Tentang Filmnya

[Foto/istimewa]

Film 13 Bom di Jakarta sendiri bercerita tentang kota Jakarta dengan segala hingar bingarnya, seketika menjadi kelam pasca sekumpulan teroris melancarkan serangannya dengan ancaman 13 bom yang disebar di seantero kota. Penelusuran Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA) atas teror tersebut mengarah pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), dua orang pengusaha muda di bidang mata uang digital yang dianggap terlibat.

Misi tim ICTA pun menjadi rumit ketika mereka mencurigai adanya penyusup dalam tim. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto) tak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam. Satu-satunya cara menghentikan serangan teror tersebut adalah menyerahkan imbalan bernilai fantastis atau keselamatan seluruh warga Jakarta terancam.

Film 13 Bom di Jakarta sendiri akan tayang serentak di bioskop mulai 28 Desember 2023 mendatang. Sebelum itu, film tersebut juga telah melangsungkan beberapa pemutaran spesial, termasuk menjadi film penutup di gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023 pada 2 Desember kemarin. Tak sampai di situ, film yang juga dibintangi oleh sejumlah nama besar macam Lutesha, Putri Ayudya, dan Ganindra Bimo itu juga akan diputar di festival film internasional di International Film Festival Rotterdam (IFFR) pada awal tahun 2024 mendatang.