5 Sikap Orangtua yang Ternyata Menurunkan Kecerdasan Anak

Mimi Rohmitriasih diperbarui 30 Jul 2024, 17:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki anak yang cerdas adalah impian dari setiap orangtua. Anak yang cerdas tak hanya bikin orangtua merasa bahagia dan bangga. Ini juga memungkinkan orangtua memiliki harapan tinggi mengenai kesuksesan anak di masa depan. Tentang kecerdasan anak, sikap orangtua memiliki pengaruh yang cukup besar. Beberapa sikap orangtua bisa meningkatkan kecerdasan anak, sementara beberapa sikap lainnya justru menurunkan kecerdasan tersebut. 

Peran orangtua dalam membentuk kecerdasan anak tidak dapat diabaikan begitu saja. Cara mereka mendidik, memberikan perhatian, dan berinteraksi dengan anak, memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan intelektual anak. Dan berikut adalah sikap orangtua yang ternyata rentan menurunkan kecerdasan anak.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Sikap Terlalu Keras dan Kasar

Ilustrasi ibu yang sedang memarahi anaknya/copyright shutterstock.com/Toey Toey

Orangtua yang sering marah atau bersikap otoriter (keras dan kasar) terhadap anak, cenderung menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi tumbuh kembangnya. Anak-anak mungkin menjadi takut untuk berekspresi atau bereksperimen. Jika hal ini terjadi, tentunya ini menghambat kreativitas dan kemauan mereka untuk belajar. 

Orangtua yang bersikap terlalu keras ke anak, tidak lantas membuat anak berotak cerdas dan berhati lembut. Sebaliknya, ini justru rentan membuat anak kehilangan percaya diri, kehilangan semangat dan motivasi untuk jadi pribadi yang lebih baik ke depannya.

3 dari 6 halaman

Memanjakan Anak Berlebihan

ilustrasi ibu tersenyum bersama anak perempuannya/copyright shutterstock imtmphoto

Meskipun memberi kasih sayang adalah hal yang baik, terlalu memanjakan anak dapat memiliki efek yang tidak diinginkan. Anak-anak yang terlalu dimanjakan mungkin tidak belajar mengatasi tantangan atau mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. 

Ini juga bisa menghambat kreavitas, daya pikir pun kecerdasan yang ia punya. Anak bahkan bisa kehilangan rasa percaya diri saat ia diajarkan bersosialisasi dengan teman-teman, lingkungan sekitar pun lingkungan baru semisal lingkungan pendidikan. 

4 dari 6 halaman

Pola Asuh yang Buruk

Ilustrasi pola asuh orangtua berpengaruh pada kecerdasan anak/copyrightshutterstock/calcassa

Pola asuh yang tidak konsisten, kurangnya batasan yang jelas, atau kehadiran orangtua yang minim bisa memberikan dampak negatif pada kecerdasan anak. Anak mungkin kesulitan memahami batasan dan aturan, dimana hal ini bisa mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan berkembang. Pola asuh yang buruk, cenderung bikin anak kurang bisa mengembangkan kreativitas dan keterampilannya.

5 dari 6 halaman

Tidak Mengajarkan Anak Mengakui Kegagalan

Anak penting diajari untuk mengakui kegagalan dan diberi tahu mana yang benar serta mana yang salah. /copyright freepik

Orangtua yang terlalu melindungi anak dari kegagalan, bisa membuat mereka takut mencoba hal baru. Kegagalan adalah bagian penting dari pembelajaran dan pertumbuhan. Membiarkan anak merasakan kegagalan dan belajar darinya membantu mereka membangun ketahanan mental dan kepercayaan diri. Sementara menghindarkan anak dari berbagai kegagalan, cenderung menurunkan kecerdasan dan keberanian dalam diri anak. 

6 dari 6 halaman

Kurangnya Dukungan dalam Pendidikan

ilustrasi anak belajar di kelas. Credits: pexels.com by Katerina Holmes

Orangtua yang tidak aktif dalam mendukung pendidikan anak, baik secara langsung maupun melalui keterlibatan dalam proses belajar mereka, juga bisa menghambat perkembangan kecerdasan anak. Penitng bagi orangtua untuk memberikan pendidikan terbaik dan memfasilitasi segala kebutuhan anak terkait pendidikannya, demi dapatkan anak yang lebih cerdas pun berwawasan luas. 

Orangtua memiliki peran krusial dalam membantu anak tumbuh menjadi individu yang cerdas dan tangguh. Dengan memberikan lingkungan yang mendukung, memberi dorongan yang tepat, dan menjadi teladan yang baik, orangtua sangat bisa memainkan peran penting dalam membantu anak mencapai potensi kecerdasannya penuhnya. Semoga informasi ini bermanfaat.