Fimela.com, Jakarta Sejumlah sektor industri mengalami beberapa dampak jelang tahun politik 2024. Tak terkecuali industri asuransi yang ternyata meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki proteksi sejak dini.
Meski demikian, menurut Poltak Hotradero selaku Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia, tingkat ekonomi di Indonesia cukup stabil. Pemerintah bahkan telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi hingga 5,2 % di 2024.
"Meskipun ada beberapa risiko dari sisi domestik maupun eksternal yang mungkin terjadi dari pelaksanaan Pemilu, namun dilihat dari tren beberapa kali pelaksanaannya di Indonesia, Pemilu tetap dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian,” kata Poltak.
Industri asuransi tak luput dari dampak yang terjadi akibat Pemilu 2024, meski tidak secara signifikan. Ni Made Daryanti selaku Chief Investment Officer, Allianz Life Indonesia menyadari bahwa kebutuhan masyarakat akan perlindungan dari asuransi masih ada.
Di Indonesia sendiri tingkat literasi dan penetrasi asuransi masih terbilang rendah. Berdasarkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 OJK, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2022 berada pada level 2,27 persen, masih jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan beberapa peer countries di ASEAN. Sedangkan tingkat literasi pada sektor perasuransian berada pada level 31,7 persen, namun tingkat inklusinya pada level 16,6 persen (sumber: Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan/SNLIK tahun 2022 OJK). Sehingga masih ada gap antara tingkat literasi asuransi dengan inklusi asuransi.
Kurangnya literasi keuangan
Oleh karena itu, kolaborasi dari berbagai pihak menjadi begitu penting untuk meningkatkan literasi finansial dan penetrasi asuransi. Hingga November 2023, Allianz telah menggelar 613 acara literasi keuangan dan menjangkau lebih dari 635 ribu penerima manfaat. Allianz menyebut pihaknya juga menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan proteksi asuransi yang sesuai kebutuhan. Hal ini sesuai dengan komitmen Allianz untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi.
Di tahun 2024, kondisi pasar akan mempengaruhi kinerja investasi yang akan berimbas juga ke kinerja subdana asuransi jiwa unit link. Masyarakat pun akan semakin cermat dalam memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dimana produk asuransi jiwa unit link masih tetap diminati karena karakteristik produknya menawarkan perlindungan yang dapat dilengkapi dengan berbagai manfaat tambahan dan fleksibilitas, namun pergeseran minat masyarakat ke asuransi tradisional juga terjadi.
Inovasi asuransi
Kebutuhan masyarakat Indonesia yang beragam membuat asuransi kian dibutuhkan. Namun sayangnya masih cukup banyak lapisan masyarakat yang belum terlindungi asuransi. Untuk itu, pelaku asuransi harus melakukan inovasi, ragam solusi, dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Di sisi lain, jumlah generasi muda yang kian bertumbuh menjadi peluang bagi industri asuransi. Generasi muda di masa kini memiliki karakteristik yang lebih dinamis, senang dengan hal yang mudah dan cepat, serta sangat piawai dengan penggunaan digital. Oleh karena itu, pelaku asuransi perlu menyediakan solusi dan layanan yang inklusif serta memberikan kemudahan. Kemudian perkembangan ekonomi syariah dan halal lifestyle juga menjadi latar belakang terciptanya permintaan pasar terhadap asuransi syariah, yang menawarkan nilai-nilai universal dan saling berbagi kebaikan antar sesama.