6 Tips agar Tidak Mudah Dimanfaatkan Seseorang, Bersikaplah dengan Bijak!

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 20 Des 2023, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjelajahi seluk-beluk hubungan manusia adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan ketidakpastian, terutama dalam hal menjaga diri agar tidak dimanfaatkan. Baik dalam persahabatan, hubungan romantis, atau upaya profesional, melindungi kesejahteraan emosional dan mental sangatlah penting.

Berikut beberapa strategi untuk melindungi diri agar tidak dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Percayalah pada Instingmu

Intuisi adalah kompas yang kuat, sering kali menawarkan wawasan tentang situasi yang mungkin terlewatkan oleh pikiran sadar. Ketika ada sesuatu yang terasa aneh atau terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, penting untuk mendengarkan suara hati itu. Nalurimu bertindak sebagai sistem peringatan dini, mengingatkanmu akan potensi risiko. Belajar memercayai dan menghargai perasaan awal ini berfungsi sebagai alat yang berharga dalam menghindari situasi di mana kamu mungkin dieksploitasi.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

2. Waspadai Tanda Bahaya

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/rystyna89

Memperhatikan pola perilaku dan mengenali tanda-tanda bahaya sangatlah penting. Orang yang berulang kali mengabaikan batasanmu, memanipulasi situasi, atau menunjukkan kurangnya empati kemungkinan besar akan mengeksploitasi kepercayaanmu. Konsistensi dalam tindakan adalah kuncinya, perhatikan cara individu memperlakukanmu dalam berbagai situasi untuk mengidentifikasi calon pengguna.

3 dari 6 halaman

3. Jangan Terlalu Tertarik pada Potensi

Ilustrasi perempuan ngobrol/copyrightshutterstock/polkadot_photo

Sangat menarik untuk membayangkan yang terbaik dalam diri seseorang dan kemampuan mereka yang belum dimanfaatkan. Namun, penting untuk menyeimbangkan harapan terhadap potensi seseorang dengan penilaian realistis atas tindakannya saat ini. Tertarik pada janji-janji masa depan seseorang tanpa mengakui perilakunya saat ini dapat menyebabkan keterikatan emosional di mana kamu hanya memikirkan versi ideal seseorang, bukan realitasnya. Meskipun aspirasinya mengagumkan, penting untuk mengevaluasi individu berdasarkan tindakan konsisten dan upaya yang mereka lakukan saat ini. Pertumbuhan dan komitmen sejati berasal dari upaya dan konsistensi yang ditunjukkan, bukan sekadar janji.

4 dari 6 halaman

4. Pola Kepercayaan, Bukan Permintaan Maaf

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/dodotone

Permintaan maaf memainkan peran penting dalam mengakui kesalahan, namun harus disertai dengan perubahan perilaku yang tulus. Permintaan maaf yang berulang-ulang tanpa perubahan yang terlihat atau siklus melintasi batas yang konsisten dan diikuti dengan penyesalan verbal menandakan pola manipulatif. Penting untuk mengetahui apakah permintaan maaf itu tulus dan disertai dengan perubahan perilaku yang nyata. Konsistensi dalam tindakan, empati, dan penghormatan terhadap batasan lebih berpengaruh dibandingkan permintaan maaf sporadis yang tidak menghasilkan perubahan berarti.

5 dari 6 halaman

5. Berhati-hati dalam Memilih Teman Curhat

Ilustrasi perempuan saling ngobrol/copyrightshutterstock/Trzykropy

Berbagi permasalahan dan kerentanan pribadi adalah bagian alami dari interaksi manusia, namun tidak semua orang memiliki empati dan integritas untuk menangani informasi ini dengan hormat. Penting untuk membedakan individu yang benar-benar memprioritaskan kesejahteraanmu dan menawarkan dukungan tanpa mengeksploitasi kelemahanmu. Membangun kepercayaan membutuhkan waktu, dan memercayai orang-orang yang menunjukkan integritas, rasa hormat, dan kerahasiaan memastikan ruang yang aman untuk perasaan dan perjuanganmu. Kembangkan hubungan dengan orang-orang yang membalas empati dan dukungan tanpa menghakimi atau memanipulasi.

6 dari 6 halaman

6. Jika Dirasa Salah Jangan Lakukan

Ilustrasi perempuan cantik/copyrightshutterstock/JR-50

Mempercayai naluri dan mengakui ketidaknyamananmmu dalam suatu situasi sangat penting untuk mempertahankan diri. Terkadang, tekanan eksternal atau norma sosial mungkin mendorongmu ke dalam situasi yang pada dasarnya terasa salah. Belajar memahami isyarat-isyarat ini dan menghargai intuisi akan memberdayakanmu untuk membuat keputusan yang selaras dengan nilai-nilai dan kesejahteraanmu. Merangkul bimbingan batin ini memungkinkanmu menetapkan batasan yang sehat, mengatakan tidak pada situasi yang membahayakan nilai-nilaimu atau membuatmu merasa tidak nyaman, dan memprioritaskan kesehatan mental dan emosionalmu di atas tekanan dari luar. Mendengarkan intuisimu adalah tindakan perawatan diri, memberdayakanmu untuk menghindari situasi yang tidak sesuai dengan keaslian dan kesejahteraanmu.

Well, jika Sahabat Fimela merasa ada yang kurang beres dari seseorang, sebaiknya jagalah jarak dengannya. Ketika sudah mengetahui bahwa dirimu dimanfaatkan kamu juga perlu berhati-hati dengannya.