5 Sikap Orangtua Paling Dibenci Anak, Bisa Menurunkan Rasa Percaya Diri

Mimi Rohmitriasih diperbarui 28 Sep 2024, 09:19 WIB

Fimela.com, Jakarta Kepercayaan diri yang kuat dalam diri seseorang akan membuatnya tampak memesona dan mengesankan. Ketika seseorang punya rasa percaya diri yang baik dalam dirinya, ia bisa lebih mudah untuk dekat dengan siapapun. Ia juga lebih mungkin bertumbuh dan berkembang secara lebih baik setiap harinya. Rasa percaya diri yang baik, tak hanya penting ditumbuhkan pada orang-orang yang sudah dewasa. Ini justru sangat penting ditumbuhkan dalam diri seseorang sejak usianya sedini mungkin atau sejak anak-anak.

Sikap orangtua, lingkungan, pendidikan dan banyak hal lainnya bisa berpengaruh besar pada rasa percaya diri anak. Mengutip dari laman parents.com, sikap orangtua dan pola asuhnya sehari-hari, berperan besar dalam tinggi rendahnya rasa percaya diri anak. Ada sikap yang meningkatkan rasa percaya dirinya. Ada pula sikap yang justru menurunkan rasa percaya diri anak bahkan membuatnya trauma saat dewasa. 

Dan berikut ini beberapa sikap orangtua yang cukup dibenci anak, karena ini bisa menurunkan rasa percaya dirinya.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Kasar dan Pemarah

Parenting orangtua berperan dalam mendidik anak termasuk ketika memarahi anak atas perbuatannya, ciri-ciri berikut adalah kesalahan dalam parenting yang sering dijumpai (Foto: Pexels.com/Alex Green)

Coba pikir lagi untuk bersikap kasar dan pemarah ke anak. Walau ini bisa membuat anak cukup penurut dan takut akan kemarahan orangtua, sikap ini bisa menyebabkan anak trauma. Sikap ini rentan membuat anak kehilangan rasa percaya diri. Apalagi jika sikap tersebut diterimanya secara terus menerus setiap harinya. 

Sikap ini sering membuat anak merasa kurang mendapat kasih sayang, cinta dan perhatian. Studi menemukan jika orangtua yang kasar dan pemarah, ini bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Sikap ini bahkan bisa membentuk karakter anak yang juga kasar dan pemarah saat ia dewasa kelak. 

3 dari 6 halaman

Membandingkan

ilustrasi anak-anak/MaeManee/Shutterstock

Banyak orangtua yang secara tak sadar membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Terlebih jika sang anak tak sepandai, sepenurut atau sekreatif anak lainnya. Padahal nih Mom, kebiasaan membandingkan anak adalah salah satu sikap yang dibenci anak. Ini bisa membuat mereka kehilangan rasa percaya diri. 

Sikap membandingkan sangat rentan membuat perasaan anak tersakiti. Ini juga membuat anak merasa sangat kecewa, tidak puas dengan diri sendiri dan bertumbuh jadi pribadi introvert. Beberapa studi menemukan jika anak yang kerap dibandingkan, memiliki risiko depresi lebih besar dan kehilangan jati diri saat ia dewasa atau saat ia menjadi orangtua.

4 dari 6 halaman

Meremehkan

Ilustrasi anak sedih/copyright shutterstock.com/A3pfamily

Para ahli mengungkapkan jika anak juga sangat membenci orangtua yang suka meremehkannya. Anak bisa sangat depresi dan kehilangan rasa percayanya dirinya karena sikap orangtua yang satu ini. 

Anak akan merasa sangat tak berharga saat orangtua meremehkannya. Terlebih ketika selama ini anak telah berusaha keras dan menuruti semua harapan orangtuanya. Sikap meremehkan tak hanya bisa dilakukan orangtua secara langsung, tapi ini juga bisa dilakukan saat orangtua bercanda dengan anak-anaknya.

5 dari 6 halaman

Berharap Lebih

Ilustrasi anak yang sedih karena kesehatan mentalnya. (Foto: Unsplash/Jordan Whitt)

Orangtua mana yang tak berharap anak-anaknya menjadi yang terbaik dari orang-orang di sekitarnya. Hampir semua orangtua memiliki harapan yang tinggi dan berlebih ke anak-anaknya. Sayangnya, harapan ini tak selamanya dilakukan dengan baik. 

Perlu diketahui, harapan yang berlebihan atau terlalu tinggi justru rentan bikin anak down. Ini rentan bikin anak kehilangan rasa percaya diri dan depresi, terlebih saat anak tak mampu memenuhi harapan orangtuanya. Kalaupun anak bisa menuruti harapan tersebut, itu tak dilakukannya secara tulus dari hati. Jika Mom suka berharap terlalu tinggi ke anak, sebaiknya hentikan sikap ini dari sekarang. Anak sangat benci pada sikap orangtua ini.

6 dari 6 halaman

Suka Membentak

Ilustrasi orangtua yang kerap membentak dan memarahi anak berdampak buruk buat anak./copyrightshutterstock/Toey Toey

Anak adalah pribadi yang masih sangat sensitif. Terutama saat usianya di bawah lima tahun. Ia perlu mendapatkan kasih sayang dan perlakuan yang lemah lembut serta penuh cinta. Saat orangtua sering membentak dan berkata kasar pada anak, ini berpengaruh besar terhadap saraf otaknya. 

Kebiasaan suka membentak orangtua akan menurunkan rasa percaya diri anak. Ini juga rentan membuatnya depresi dan sangat malu apalagi jika kebiasaan ini juga dilakukan di hadapan orang lain di sekitarnya. Sikap suka membentak bisa sangat berpengaruh pada kebahagiaan pun ketenangan hati anak. 

Nah Mom, itulah sekian sikap orangtua yang sangat dibenci anak dan rentan membuat mereka kehilangan rasa percaya dirinya. Sikap ini bahkan berpotensi besar meningkatkan trauma dalam diri anak. Semoga informasi ini bermanfaat dan kita semakin bijak dalam bersikap pun mengasuh anak-anak kita.