Selayar adalah rangkaian koleksi yang terinspirasi dari sebuah kisah di Sulawesi Selatan. [Foto: Document/RiaMiranda]
Kisahnya bercerita tentang seorang perempuan yang ditinggal pergi oleh suaminya, untuk mencari nafkah. Sang suami mencari nafkah dengan berlayar di tengah lautan dengan perahu istimewa, yaitu perahu pinisi. [Foto: Document/RiaMiranda]
Saat itu, perahu pinisi dibuat tanpa menggunakan peralatan canggih dan modern. Nahasnya, sang suami gugur di tengah laut dan tidak pernah kembali ke rumah. [Foto: Document/RiaMiranda]
Ekspresi sedih dari sang istri dihadirkan lewat proses menenun penuh harapan dan optimisme. Dalam karyanya kali ini, Ria Miranda menghadirkan ornamen lagosi yang terinspirasi dari kain strimin, menjadi media untuk menggambarkan perasaannya. [Foto: Document/RiaMiranda]
Motif bunga mawar dalam ornamen lagosi mencakup empat elemen utama, seperti daun, bunga yang mekar, bunga kuncup, dan tangkai bunga. [Foto: Document/RiaMiranda]
Bagi Ria Miranda sendiri, koleksi ini bicara tentang ketekunan, kesabaran, pertumbuhan diri, dan fungsi perempuan sebagai penyeimbang hidup dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. [Foto: Document/RiaMiranda]
Ada 51 look dalam koleksi ini yang menampilkan indahnya tenun lagosi dan perpaduan dengan kain strimin. [Foto: Document/RiaMiranda]
Beberapa siluet dan detail baru juga ditampilkan di koleksi ini, seperti shoulder wedge, puff sleeve, dan embroidery quilt. Perpaduan fabric, detail embroidery, patchwork, dan beads juga melengkapi keindahan koleksi ini. [Foto: Document/RiaMiranda]
Perjalanan panjang Ria Miranda selama 11 tahun secara konsisten menyelenggarakan Annual Show, kali ini didukung oleh Wardah, Tokopedia, Philips Handheld Steamer, dan BUNDLifetainment. [Foto: Document/RiaMiranda]