Fimela.com, Jakarta Hanung Bramantyo baru-baru ini bercerita tentang dirinya yang harus bolak-balik dirawat di rumah sakit karena kadar hemoglobin rendah di tengah proses produksi, hingga ketiban sepeda motor seberat 220kg dua hari setelah pulang dari perawatan sebelumnya.
Kejadian yang menimpanya ini pun ia sebut sebagai puncak drama di tahun 2023. "Setiap produksi selalu ada drama. Kali ini Drama paling puncak dari segala drama di tahun 2023," tulisnya dengan emoji tawa dalam foto dirinya di rumah sakit, yang diunggah di Instagram, Minggu (10/12/2023).
"Dimulai dari mendadak p*p saya pendarahan selama 2 minggu. Setelah itu kepala mendadak pusing. Saya pikir pusing gara-gara Party di @jaffjogja yang hampir tiap malem. Ternyata kadar Hemoglobin (Hb) saya tembus angka 8 dari normal 13-16. Alhasil saya langsung masuk UGD," tutur Hanung Bramantyo bercerita.
What's On Fimela
powered by
Di Tengah Proses Produksi
Lebih lanjut hanung bercerita dirinya kemudian menerima transfusi darah sebanyak tiga kantong di tengah proses produksi film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu.
"Tubuh saya langsung di gelontor 3 pack darah. Hari itu bersamaan dengan D-1 saya shooting Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya mas @puthutea sekaligus turut mengkomando release Poster dan Trailer film terbaru saya : TRINIL ( BALEKNO GEMBUNGKU ) buat tayang bulan depan. Rasanya kepala mau pecah," tulisnya.
Tertiban Motor
Usai menerima transfusi darah dan pulang ke rumah, Hanung harus kembali ke rumah sakit karena dirinya mengalami patah tulang akibat tertiban motor besarnya.
"Baru 2 hari keluar RS urusan HB, tiba-tiba drama belom selesai. Dimulai saat saya hendak memanasi motor kebo saya yang beratnya 220 kg. Oleh sebab kepala penuh dengan pikiran, kaki ini tanpa sadar sudah menylengkat standart saat mulai manasin," kata Hanung.
"Usai manasin, saya lupa balikin lagi tuh standart di posisi menyangga motor. Otomatis kaki saya reflek menggantikan standart motor. Karena kaki saya bukan kaki Ronaldo, maka langsung saja Ndlosooorrr! Sukses ketimpa motor Kebo saya dan … PATAH," ujarnya menjelaskan kejadian di balik patah tulang yang ia alami.
Pasrah
Lebih lanjut dalam tulisan panjangnya Hanung bercerita jika dirinya pasrah akan tindakan yang dokter akan lakukan padanya. Meski begitu, Hanung tak serta merta meninggalkan pekerjaan, di mana ia ke rumah sakit tetap dengan membawa monitor shooting.
"Tubuh saya buru2 diseret lagi ke JIH sambil bawa monitor Shooting. Sesampai di JIH dokter langsung bilang : Operasi ya pak Hanung," katanya. "Saya cuma bilang : Sak karepmu dok," jawab Hanung yang pasrah.
Di tengah persiapan operasi, Hanung pun melanjutkan pekerjaannya dari jauh melalui live streaming. "Semua harus ngalah, shooting harus break, menanti kaki saya nyambung lagi seperti sediakala. Pesan moral : lebih baik patah tulang, daripada patah hati," tandasnya mengakhiri.