Fimela.com, Jakarta Paronikia atau paronichya adalah infeksi jaringan yang terjadi pada sekitar kuku jari tangan atau kaki. Sahabat Fimela mungkin lebih mengenal kondisi ini dengan sebutan cantengan. Dilansir dari laman resmi Kemenkes, paronika dapat berkembang ketika bakteri masuk ke dalam kulit yang rusak di sekitar kutikula dan lipatan kuku, menyebabkan infeksi.
Dilansir dari Cleveland Clinic, paronikia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama oleh bakteri staphylococcus aureus (staph). Bakteri ini dapat memasuki kulit melalui sayatan, kulit yang pecah, kuku yang tumbuh ke dalam, iritasi akibat air atau bahan kimia, serta trauma pada tempat tidur kuku atau area kutikula. Selain itu, beberapa obat seperti retinoid, obat anti-kanker, obat HIV, dan beberapa antibiotik juga dapat menjadi penyebab paronikia.
Gejala paronikia mencakup nyeri, pembengkakan, dan kelembutan di sekitar kuku, dengan kulit yang merah dan hangat saat disentuh. Terdapat nanah terkumpul di bawah kulit, membentuk abses berwarna putih hingga kuning. Kuku bisa tumbuh secara abnormal dengan bergelombang atau tonjolan, memiliki warna kuning atau hijau, dan menjadi kering serta rapuh. Pada kondisi yang lebih parah, kuku dapat lepas dari tempat tidur kuku.
Terdapat dua jenis paronikia, yaitu paronikia akut dan paronikia kronis. Gejala paronikia akut muncul dalam beberapa jam atau beberapa hari, infeksinya hanya terbatas pada lipatan kuku dan tidak menyebar lebih dalam ke dalam jari tangan atau kaki. Gejala paronikia kronis berkembang lebih lambat dibandingkan paronikia akut, dan biasanya berlangsung enam minggu atau lebih, serta eberapa jari tangan atau kaki dapat terinfeksi sekaligus. Infeksi bakteri ini juga dapat disertai dengan jamur kuku (jamur candida).
What's On Fimela
powered by
Cara Mengobati Kuku Paronikia
Perawatan Mandiri
Kondisi paronikia ringan dapat diobati sendiri di rumah. Caranya adalah dengan merendam area yang terinfeksi dalam air hangat selama sekitar 15 menit, beberapa kali sehari. Selanjutnya, pastikan untuk mengeringkan area tersebut sepenuhnya.
Merendam kutikula dan kuku dapat membantu mengeluarkan nanah dalam kulit. Jika gejala tidak membaik setelah satu atau dua hari pengobatan di rumah, segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.
Menggunakan Obat
Pengobatan untuk infeksi kuku (paronikia) umumnya melibatkan penggunaan antibiotik yang dapat mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik ini membunuh bakteri penyebab infeksi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dari penyedia layanan kesehatan dan selesaikan seluruh rangkaian antibiotik agar infeksinya tidak kembali.
Operasi kecil
Pada kondisi paronikia yang cukup parah, seperti nanah terkumpul di kuku dan tidak dapat dikeluarkan dengan sendirinya, maka perlu dilakukan operasi kecil. Setelah membersihkan area tersebut, penyedia layanan kesehatan akan membuat sayatan kecil agar nanah dapat mengalir. Setelah itu, diberikan perban di atas sayatan tersebut. Pastikan untuk menjaga area tersebut tetap bersih dan mengganti perban bila diperlukan.
Tips Mencegah Kuku Paronikia
Paronikia dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut yang dilansir dari Cleveland Clinic:
- Hindari menggigit dan mengunyah kuku ataupun kuku yang terkelupas. Jangan mengorek-korek kutikula.
- Berhati-hatilah agar tidak memotong kuku terlalu pendek. Saat merapikan kutikula, hindari memotong terlalu dekat dengan lipatan kuku.
- Jaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan dan menjaga kuku tetap bersih. Pastikan untuk menggunakan sabun yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
- Gunakan lotion pada lipatan kuku dan kutikula jika kulit kering. Kulit yang kering berlebihan dapat menyebabkan kulit terkelupas.
- Gunakan sarung tangan anti air ketika bekerja dengan air atau bahan kimia.
Penulis: Denisa Aulia
#BreakingBoundaries