Review Buku Novel Yellowface Karya R. F. Kuang

Endah Wijayanti diperbarui 17 Des 2023, 09:15 WIB

 

Fimela.com, Jakarta June Hayward sama sekali tak menyangka dirinya dihadapkan pada situasi yang membuatnya kehilangan temannya, Athena Liu di saat yang begitu mendadak. Bahkan dia menjadi satu-satunya orang yang mengetahui sesuatu yang selama ini masih disembunyikan oleh Athena. June dan Athena sudah lama saling kenal. Bahkan keduanya menggeluti bidang yang sama sebagai seorang penulis. Hanya saja bedanya Athena berhasil menjadi penulis sukses, sedangkan June harus menerima pengalaman pahit dengan novel debutnya yang tak segemilang yang ia harapkan.

Kematian Athena jelas menjadi berita yang menggemparkan. Sebagai penulis tersohor dengan novel-novelnya yang sangat laris, dia adalah seorang bintang. Bahkan keberadaannya senantiasa menjadi sorotan publik dengan semua keunikan dan kebiasaan menulisnya yang tak biasa. Hanya June yang tahu beberapa hal tentang kehidupan Athena yang tak diketahui publik. Meskipun merasa cukup dekat dengan Athena, June memiliki beberapa hal yang selama ini dia pendam sendiri. Bahkan keputusannya untuk mencuri manuskrip Athena dan membuat karya dari manuskrip tersebut dilakukannya bukan tanpa alasan.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Novel Yellowface

Review Buku Novel Yellowface karya R.F. Kuang./doc. Endah

Judul: Yellowface

Penulis: R. F. Kuang

Penerjemah: Poppy D. Chusfani

Editor: Dini Pandia

Ilustrator sampul: David Ardinaryas Lojaya

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

June Hayward dan Athena Liu sama-sama penulis. Athena, keturunan Asia, ternyata lebih ngetop. Sementara June berpendapat tak ada yang akan tertarik pada karyanya, gadis kulit putih biasa. Ketika Athena mendadak meninggal, June mencuri manuskrip Athena lalu menyerahkannya sebagai karyanya.

Penerbit membuatkan citra baru bagi June, lengkap dengan foto yang ambigu mengenai etnik dirinya. Di luar dugaan, buku itu sukses besar. Namun, June tidak bisa lolos dari bayangan Athena, dan bukti-bukti bermunculan, mengancam kesuksesan June. Saat berpacu untuk menutupi rahasianya, June jadi tahu seberapa jauh ia berani bertindak untuk mempertahankan apa yang menurutnya layak ia dapatkan.

***

"Mudah menjual buku kalau kita begitu menawan." (hlm. 79)

"Membaca membuat kita berada di posisi orang lain. Literatur membangun jembatan; membuat dunia kita semakin luas, bukan mempersempitnya." (hlm. 116)

"Penyelamatku adalah buku. Saat aku tidak menyukai dunia sekitar, aku membaca, dan kurasa itulah yang mendorongku menjadi penulis seperti sekarang. Aku mengenal keajaiban kata-kata sejak dini." (hlm. 129)

"Tetapi, Twitter memang dunia nyata; lebih nyata daripada dunia nyata, karena itu dunia tempat sosial ekonomi perbukuan berada, karena industri ini tidak punya alternatif. Di luar jaringan, penulis adalah makhluk hipotesis tanpa wajah yang menghasilkan kata-kata dalam isolasi dari satu sama lain." (hlm. 165)

"Apa lagi yang kita inginkan sebagai penulis selain keabadian? Bukankah hantu hanya ingin diingat?" (hlm. 282)

Membuat karya, menerbitkan suatu karya, dan membuatnya populer dan laris jelas menjadi proses yang panjang. June sudah memiliki pengalaman sendiri menerbitkan novelnya yang tak bisa dibilang sukses sebelumnya. Sampai ketika dia berhasil membuat sebuah karya baru dari manuskrip curian, sambutan yang didapatkannya ternyata cukup baik. Dia berhasil membuat sebuah mahakarya. Karya barunya itu membuatnya menjadi penulis terkenal.

Persona June pun harus "diseleraskan" dengan karya barunya tersebut. Dia perempuan berkulit putih yang menulis novel berkaitan dengan kejadian dan peristiwa sejarah yang rasanya agak janggal bisa dibuat oleh seseorang dengan pribadinya. Penampilannya pun perlu dirombak dengan sentuhan tertentu agar bisa membuat karyanya bisa lebih mudah diterima oleh khalayak umum. Ada kesuksesan yang memang berhasil ia dapatkan dengan semua proses yang ia lalui tersebut.

Hanya saja tak semuanya berjalan semulus dan semenyenangkan yang June bayangkan. Kedekatannya dengan Athena membuatnya menjadi sorotan publik. Apalagi di hari kematian Athena, June menjadi satu-satunya orang yang ada di dekatnya.

June harus menghadapi berbagai macam kritikan hingga ancaman dengan karya barunya tersebut. Kecurigaan-kecurigaan yang disampaikan oleh warganet dan pembaca membuatnya tidak tenang. Bahkan June merasa ada hantu Athena yang masih mengikuti dan membayanginya.

Dituliskan dengan sudut pandang orang pertama (June) novel ini menyajikan pengalaman membaca yang membuat kita ikut merasakan hal-hal personal yang dialami oleh June. Kita akan ikut merasakan gejolak emosi yang dialami dan dirasakan June terkait dengan perkenalan dan pertemananya dengan Athena. Serta, ikut merasakan hal-hal yang membuatnya frustrasi terkait impiannya menjadi penulis.

Membaca novel ini juga membuat kita mengetahui banyak hal terkait dunia penerbitan. Setidaknya dari pengalaman dan hal-hal yang dituturkan June, kita menyadari bahwa membuat karya sampai utuh dan bisa diterbitkan tidaklah mudah. Bahkan untuk membuat sebuah karya bisa menjadi bestseller, ada banyak pihak yang dilibatkan. Membangun suatu persona pun menjadi sesuatu yang wajib dilakukan saat memperkenalkan dan memasarkan suatu karya. Apalagi ketika kini kita menjalani hidup yang tak lepas dari media sosial, maka memanfaatkannya dan mengoptimalkannya sebagai bagian dari pemasaran juga sangatlah penting. Meskipun tantangan yang dihadapi juga cukup kompleks, seperti menghadapi kecaman, kritikan, hingga ancaman dari orang-orang yang mungkin belum pernah kita kenal atau temui langsung di dunia maya. Menghadapi serangan komenter yang bersifat personal pun menjadi hal yang tak terelakkan apalagi kalau sudah menyangkut sebuah karya yang mengusung budaya atau peristiwa sejarah tertentu.

Yellowface juga menghadirkan nuansa yang membuat kita terus membuka halaman demi halamannya sampai akhir karena ada semacam misteri yang perlu dikuak di dalamnya. Segala macam euforia perasaan hingga munculnya kegelisahan yang dihadapi oleh June membuat kita terus penasaran dengan hal-hal yang dialaminya.

Bagi Sahabat Fimela yang sedang mencari rekomendasi novel bagus, Yellowface bisa jadi pilihan yang tepat. Hal-hal tentang rasisme, misogini, plagiarisme, hingga pengaruh persona kecantikan dan budaya seorang perempuan terkait karya yang dibuatnya, dipadukan dalam sebuah kisah memikat di novel ini.