5 Tanda Pertemanan yang Tetap Kokoh Bertahan meski Jarang Berjumpa

Endah Wijayanti diperbarui 10 Des 2023, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pertemanan yang langgeng tidak selalu bergantung pada frekuensi pertemuan atau seberapa sering kita dapat bersama teman-teman kita. Pertemanan yang kokoh seringkali didasarkan pada kemampuan untuk saling memahami tanpa harus selalu berkomunikasi. Meskipun jarang berjumpa, tetapi jika kita dan teman kita memiliki tingkat pemahaman yang baik satu sama lain, pertemanan tersebut dapat bertahan lama.

Meski jarak atau kesibukan hidup terkadang membuat kita terpisah, ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa pertemanan tersebut tetap kokoh dan bertahan meski jarang berjumpa. Kali ini, kita akan merinci lima tanda utama dari pertemanan yang memiliki kekuatan abadi. Yuk, simak uraiannya di bawah ini, Sahabat Fimela.

 

 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Sikap Saling Memahami dan Mengerti Satu Sama Lain

Ilustrasi teman toxic/copyrightshutterstock/9nong

Pertemanan yang kuat seringkali dimulai dari adanya sikap saling memahami dan mengerti antara satu sama lain. Meskipun jarak geografis mungkin membatasi pertemuan fisik, tetapi kesanggupan untuk melihat dan memahami perspektif teman dapat menjadi landasan yang kuat. Pertemanan yang kokoh mampu meresapi makna di balik kata-kata dan tindakan, menciptakan ikatan yang tahan banting tanpa harus terus menerus bersama.

Saling memahami juga berarti menerima perbedaan dan keunikan masing-masing individu. Dengan demikian, pertemanan tidak hanya bertahan saat bertemu, tetapi juga ketika masing-masing teman mengalami perubahan dan perkembangan dalam kehidupan mereka.

 

 

3 dari 6 halaman

2. Kepercayaan yang Kuat dalam Pertemanan

Seorang introvert memiliki kelebihan dalam berpikir sebelum mengatakan sesuatu/copyright freepik

Kepercayaan adalah pondasi esensial dari setiap hubungan, termasuk pertemanan. Pertemanan yang tahan lama dibangun di atas rasa percaya satu sama lain, dan hal ini tidak terkait dengan frekuensi bertemu. Meskipun jarang berjumpa, jika kepercayaan ada, teman akan merasa nyaman dan yakin bahwa sahabat mereka akan selalu ada, bahkan ketika fisik tidak memungkinkan.

Kepercayaan juga menciptakan ruang untuk pertemanan yang sehat dan positif. Teman-teman yang memiliki kepercayaan tinggi cenderung lebih mudah untuk berbagi pengalaman hidup, rahasia, dan perasaan mereka tanpa rasa khawatir atau takut dihakimi.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Sikap Saling Mendukung Pertumbuhan Masing-Masing

Ilustrasi perempuan berteman/copyrightshutterstock/Planter Studio

Pertemanan yang sejati tidak hanya terjalin pada saat-saat senang, tetapi juga mampu melewati tantangan dan perubahan. Jika teman-teman saling mendukung pertumbuhan masing-masing, itu adalah tanda penting dari pertemanan yang kokoh. Meski jarang bertatap muka, teman-teman yang mendukung akan tetap menjadi sumber inspirasi dan dukungan dalam menjalani perjalanan hidup mereka.

Sikap saling mendukung tidak hanya berkaitan dengan pencapaian besar, tetapi juga dengan membantu teman melewati masa-masa sulit. Pertemanan yang kuat akan memberikan dorongan moral dan dukungan emosional bahkan dari jarak jauh, membuktikan bahwa kehadiran dan dukungan tidak hanya terbatas pada fisik.

 

5 dari 6 halaman

4. Kenyamanan Tetap Menjadi Diri Sendiri

Introvert lebih menyukai pertemanan dengan sedikit orang dan tidak terlalu menyukai tempat ramai/copyright freepik/lifeforstock

 

Pertemanan yang langgeng memberikan ruang bagi masing-masing individu untuk tetap menjadi diri sendiri. Meskipun mungkin telah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sejak terakhir kali bertemu, teman-teman yang benar-benar nyaman satu sama lain akan tetap menerima satu sama lain tanpa syarat.

Ketika seseorang merasa bebas menjadi dirinya sendiri tanpa takut dihakimi, pertemanan tersebut akan terus berkembang. Kenyamanan ini menciptakan ikatan yang kokoh dan memastikan bahwa pertemanan tetap autentik, bahkan ketika jarak memisahkan.

 

 

6 dari 6 halaman

5. Keterbukaan dalam Berkomunikasi Efektif

Ilustrasi (c) Shutterstock

Keterbukaan adalah kunci dalam setiap hubungan yang sehat, dan hal ini tidak berubah dalam pertemanan yang jarang berjumpa. Meskipun terpisah oleh jarak, teman-teman yang tetap terbuka dalam berkomunikasi efektif mampu menjaga hubungan mereka tetap erat.

Mengutamakan komunikasi yang jujur dan terbuka membantu mencegah miskomunikasi dan kesalahpahaman yang dapat merusak pertemanan. Berbagi kabar, cerita, dan pengalaman sehari-hari melalui pesan teks, panggilan telepon, atau video call dapat membantu memelihara keterhubungan dan menjaga pertemanan tetap hidup.

Pertemanan yang kokoh dan bertahan lama tidak hanya tergantung pada seberapa sering kita berjumpa dengan teman-teman kita. Sikap saling memahami, kepercayaan yang kuat, dukungan terhadap pertumbuhan masing-masing, kenyamanan untuk menjadi diri sendiri, dan keterbukaan dalam berkomunikasi efektif adalah fondasi-fondasi yang membangun pertemanan yang tahan lama.

Dengan memahami dan mengasah aspek-aspek tersebut, kita dapat memastikan bahwa pertemanan kita akan tetap kokoh meski waktu dan ruang fisik terus berubah.