Fimela.com, Jakarta Bakteri Mycoplasma pneumoniae tengah menjadi sorotan, penyakit pneumonia ini cukup mengkhawatirkan terutam bagi anak-anak. Hal ini dikarenakan, di Tiongkok mayoritas menyerang anak-anak.
Di Indonesia sendiri, melansir dari Liputan6, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Imran Pambudi menyebutkan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan mengenai Pneumonia akibat Mycoplasma terhadap pasien anak. Sementara itu pihaknya sedang melakukan konfirmasi ke fasilitas kesehatan dan nantinya akan merilis pernyataan resminya.
"Laporan yang diterima Kemenkes tercatat ada tiga pasien anak yang dilaporkan mengalami gejala yang mengarah ke infeksi bakteri Mycoplasma," ujarnya melansir Liputan6.com
Lalu sebenarnya apa itu bakteri Mycoplasma pneumoniae? Melansir Medicalnewstoday, mycoplasma pneumoniae adalah sejenis bakteri. Penyakit ini sering kali menyebabkan penyakit ringan pada sistem pernafasan. Biasanya lebih mudah terkena pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa muda.
Namun abkteri ini juga dapat menyebabkan pneumonia, suatu infeksi paru-paru. Dan biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas berupa batuk dan sakit tenggorokan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bakteri tersebut bertanggung jawab atas “flu dada” atau trakeobronkitis yang umum terjadi pada anak-anak.
What's On Fimela
powered by
Gejala Mycoplasma pneumoniae
Gejala Mycoplasma pneumoniae sebagian besar kasus berlangsung dalam bentuk ringan selama beberapa minggu.
Gejalanya biasanya memakan waktu antara 1 dan 4 minggu untuk muncul, menurut CDC. Gejala khasnya adalah gejala pilek di dada, sakit tenggorokan, merasa lelah, demam, batuk yang lambat laun semakin parah, dan sakit kepala.
Gejala mycoplasma pneumoniae mirip dengan gejala infeksi saluran pernafasan lainnya. Ciri utamanya adalah batuk yang berkepanjangan.
Ketika infeksi terjadi lebih dalam di paru-paru, gejala yang lebih parah dapat terjadi, misalnya sulit bernafas, pernapasan cepat dan dangkal, mengi, nyeri dada yang terasa lebih buruk saat seseorang bernapas atau batukpeningkatan detak jantung, berkeringat dan menggigilhilangnya nafsu makan, malaise, atau perasaan tidak enak badan secara umum.
Pencegahan
Seperti halnya infeksi saluran pernapasan atas lainnya, batuk dapat menyebarkan bakteri tersebut ke orang lain.
Oleh karena itu, masyarakat harus menghindari kontak dekat dengan orang lain jika terkena infeksi atau merasa tidak enak badan dan batuk.
Vaksinasi influenza, H. influenzae, varicella, dan pneumokokus dapat membantu melindungi orang-orang yang berisiko terkena pneumonia komunitas.
Kelompok berikut harus menerima vaksin pneumokokus, mereka yang rentan terhadap infeksi jenis ini, orang dengan kondisi jantung atau paru-paru yang sudah ada, orang dengan gangguan imunitas, hingga mereka yang merokok.