Fimela.com, Jakarta Masa kecil seringkali menjadi panggung awal di mana kita membentuk keyakinan, nilai-nilai, dan pola pikir yang membimbing hidup kita saat dewasa. Sayangnya, tidak semua pengalaman masa kecil bersinar cerah; beberapa mungkin meninggalkan luka emosional yang dapat memengaruhi kesejahteraan kita di masa dewasa.
Berdamai dengan inner child yang terluka atau luka masa kecil adalah langkah penting menuju hidup yang lebih bahagia dan bermakna. Kali ini, kita akan membahas lima sikap yang dapat membantu kamu menjalin hubungan yang lebih baik dengan inner child kamu. Simak selengkapnya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.
1. Berlapang Dada Menerima Semua Pengalaman tanpa Menyalahkan Apa pun
Langkah pertama dalam berdamai dengan inner child adalah menerima segala pengalaman tanpa menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Ini melibatkan kesediaan untuk melihat ke belakang dan mengakui bahwa setiap peristiwa, baik positif maupun negatif, membentuk siapa kita saat ini. Bagian terpenting dari langkah ini adalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri atas keadaan yang mungkin terjadi di masa kecil.
Penting untuk diingat bahwa tindakan dan pilihan yang dibuat saat itu dilakukan dengan pengetahuan dan kapasitas yang dimiliki pada saat itu. Menerima segala pengalaman dengan lapang dada memberikan ruang bagi pemahaman dan pengampunan, memungkinkan inner child untuk merasa diakui dan diterima.
2. Berbicara Lembut dengan Versi Kecil Dirimu dan Buat Inner Child yang Ada Merasa Didengar
Komunikasi dengan inner child adalah kunci utama dalam proses penyembuhan. Bayangkan diri kamu berbicara dengan versi kecil dari diri kamu yang mungkin mengalami ketidakamanan atau rasa takut. Berbicaralah dengan lembut, memberikan dukungan, dan memastikan bahwa inner child kamu merasa didengar.
Menulis surat kepada inner child atau menggunakan teknik meditasi untuk membuka dialog internal dapat menjadi cara efektif untuk menyampaikan perasaan dan memberikan rasa aman. Penting untuk menciptakan ruang yang aman bagi inner child untuk berbicara dan menyampaikan perasaannya tanpa takut diabaikan atau dihakimi.
3. Berfokus Melakukan Hal-Hal yang Menghadirkan Rasa Nyaman dan Aman
Memahami apa yang membuat inner child merasa nyaman dan aman adalah langkah penting dalam proses penyembuhan. Identifikasi aktivitas atau situasi yang memicu kebahagiaan dan kenyamanan, lalu berfokuslah untuk menyertakan elemen-elemen tersebut dalam kehidupan sehari-hari kamu.
Misalnya, jika bermain di taman atau berkumpul dengan teman-teman dekat memberikan kebahagiaan, alokasikan waktu dalam rutinitas harian kamu untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan inner child akan membantu membangun hubungan yang lebih positif dengan diri sendiri.
4. Berproses untuk Menjalani Proses Penyembuhan dengan Sabar
Proses penyembuhan inner child tidak terjadi secara instan. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk menjalani proses ini dengan baik. Kenali bahwa perjalanan ini melibatkan penggalian dan pemahaman lebih lanjut terhadap diri sendiri, yang mungkin terasa sulit pada awalnya.
Berproses dengan sabar juga mencakup menerima bahwa beberapa hari mungkin sulit, sementara pada hari-hari lain kamu mungkin merasa lebih kuat. Tunjukkan kelembutan pada diri sendiri saat menghadapi tantangan dan rayakan setiap kemajuan kecil yang kamu capai dalam perjalanan penyembuhan.
5. Berusaha untuk Menerima Bantuan dan Terhubung dengan Pertolongan yang Dibutuhkan
Berbagi pengalaman dan perasaan dengan orang-orang terdekat atau mencari bantuan profesional adalah langkah yang berani dan penting dalam proses penyembuhan inner child. Terapis atau konselor yang terlatih dapat memberikan panduan, perspektif, dan dukungan yang dibutuhkan untuk menjalani perjalanan ini.
Menerima bantuan dari orang lain juga dapat membuka pintu untuk membentuk hubungan yang mendukung. Jangan ragu untuk mencari komunitas atau kelompok dukungan yang berfokus pada proses penyembuhan inner child, di mana kamu dapat saling berbagi pengalaman dan mendapatkan inspirasi dari orang lain yang mengalami perjalanan serupa.
Dalam rangka untuk hidup lebih bahagia, kita perlu menghargai dan berdamai dengan bagian-bagian dalam diri kita yang mungkin terluka atau terabaikan. Melalui sikap-sikap ini, kamu dapat membentuk hubungan yang lebih positif dengan inner child kamu, membangun fondasi yang kokoh untuk kebahagiaan dan kesejahteraan di masa depan.