Fimela.com, Jakarta Di sosial media, sering kali seseorang tanpa sadar melakukan oversharing. Namun, sayangnya jejak digital dapat bertahan selamanya. Setiap membagikan sesuatu secara online, maka orang lain bisa saja telah melihatnya, mengambil tangkapan layar, atau bahkan membagikannya di media lain.
Oversharing atau membagikan sesuatu secara berlebihan, terutama di media sosial tentunya dapat menimbulkan bahaya. Seperti adanya pelanggaran privasi orang lain, beban emosional, reaksi sosial, hingga cyberbullying. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengendalikan diri agar tidak terlalu banyak membagikan sesuatu. Hal ini dilakukan dalam rangka mempertahankan kesehatan mental diri sendiri dan mencegah overthinking.
Emosi seseorang dapat berkontribusi pada munculnya rasa untuk oversharing. Namun, memilah sesuatu yang diposting juga perlu untuk diperhatikan, apalagi setiap postingan pada dasarnya perlu untuk dipertimbangkan supaya tidak berpengaruh buruk bagi diri sendiri atau orang lain. Ditinjau dari beberapa sumber, berikut tips untuk mengatasi oversharing di media sosial:
1. Tetapkan Batasan yang Jelas
Sebelum membagikan sesuatu di media sosial, maka Sahabat Fimela perlu untuk mempertimbangkan kembali dengan memikirkan apakah kamu akan merasa nyaman untuk membagikan informasi tersebut pada orang lain atau tidak.
Menetapkan batasan harus diperhatikan sesuai dengan keinginan dari diri sendiri. Apalagi, postingan tersebut akan dibagikan secara publik, maka pikirkan kembali pada diri sendiri, apakah hal tersebut perlu dibagikan atau tidak. Berawal dari pemikiran, maka secara perlahan kamu bisa menghindari oversharing di media sosial.
2, Pertimbangkan Perasaan dan Privasi Orang Lain
Ketika membagikan informasi atau gambar, tak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi perlu untuk memperhatikan privasi dan perasaan orang lain. Hal ini dilakukan saat informasi tersebut melibatkan mereka. Untuk mencegah efek negatif, sebaiknya selalu meminta izin terlebih dahulu sebelum membagikan informasi pribadi apa pun.
Selalu perhatikan dan hormati batasan orang lain dengan memposting berdasarkan persetujuan mereka. Jangan paksakan apabila mereka tidak ingin direkam, difoto, atau ditandai di media sosial.
3. Simpan Beberapa Hal untuk Diri Sendiri
Sejatinya, tidak semua hal perlu untuk dibagikan di media sosial. Hanya kamu yang dapat memahami batasan diri sendiri, maka sebaiknya beberapa hal perlu untuk disimpan dan dirahasiakan saja. Ketika kamu sedang berada dalam kondisi emosional, hindari untuk terlalu banyak menggunakan media sosial. Berikan kesempatan untuk menenangkan diri dan memproses apa yang tengah dirasakan supaya tidak melakukan hal yang bisa berdampak buruk ke depannya.
4. Gunakan Sedikit Waktu untuk Media Sosial
Sedikit waktu yang dihabiskan di media sosial akan memengaruhi diri sendiri agar tidak banyak terlibat di dalamnya. Membatasi penggunaan media sosial akan membuat pikiran lebih tenang dan lebih menikmati kehidupan. Apa yang terlihat di media sosial pun tidak selamanya akan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jadi, supaya kamu tidak mudah oversharing, ada baiknya untuk mengakses media sosial sesuai kebutuhan saja.
5. Menggunakan Pengaturan Privasi
Langkah terakhir yang bisa diterapkan untuk mencegah oversharing yaitu dengan memanfaatkan fitur privasi untuk memilih hanya beberapa orang saja yang bisa melihat informasi tentangmu. Membatasi audiens pada orang-orang yang dipercaya dilakukan agar tidak terlalu berlebihan untuk membagikan segala sesuatu yang berhubungan denganmu.
Media sosial sudah termasuk ke dalam kebutuhan penting tiap orang. Sebagai bentuk dokumentasi kehidupan, tidak ada salahnya untuk berbagi kebahagiaan. Namun, tetaplah bijak dalam memanfaatkan media sosial dengan baik agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Perlu diingat kembali bahwa jejak digital bisa bertahan dalam rentang waktu yang tidak ditentukan. Maka dari itu, sebagai bentuk pencegahan, pikirkan kembali secara matang-matang sebelum mempublikasikan sesuatu.
Penulis: Syifa Azzahra