DUST X TENCEL X Lenzing ECOVERO: Ciptakan Koleksi Minim Limbah Serta Ramah Lingkungan

Fimela Reporter diperbarui 28 Des 2023, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta DUST, salah satu jenama fashion asal Indonesia, berkolaborasi bersama Lenzing dalam mengambil langkah nyata dalam mengubah wajah industri fashion menuju arah yang lebih ramah lingkungan. Sepanjang tahun 2023, DUST meluncurkan koleksi yang ramah lingkungan melalui kolaborasi bersama TENCEL dan LENZING ECOVERO dari Lenzing, menghasilkan koleksi yang terbuat dari material yang ramah lingkungan dan telah melalui proses produksi yang memenuhi standar lingkungan tinggi.

Kedua serat TENCEL dan LENZING  ECOVEROTM dari Lenzing yang digunakan pada koleksi ini diproduksi dengan emisi karbon 50% lebih rendah. Bahkan dapat terurai di dalam tanah dalam waktu 12 – 22 minggu karena nilai alaminya. Selain itu, kedua serat ini juga menghasilkan emisi air yang rendah, menjadikannya pilihan ideal untuk bahan dasar pada koleksi pakaian ramah lingkungan dari DUST.

Saat peluncuran koleksi terbarunya baru-baru ini, DUST memperkenalkan keseluruhan koleksi secara apik melalui sesi talkshow dan styling bersama Ardina Rasti, salah satu public figure yang sudah tersohor sebagai penikmat fashion ditanah air.

Keseluruhan koleksi kolaborasi DUST x TENCEL serta LENZING ECOVERO  ini pun diperkenalkan untuk tampilan gaya yang lebih aplikatif untuk tampilan stylish setiap hari di berbagai kondisi dan tentunya hijab friendly. Tidak ketinggalan para tamu dapat merasakan langsung kualitas tinggi dari material ramah lingkungan yang digunakan. Berikut informasi lengkapnya. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Dengan munculnya kolaborasi ini, DUST mengajak para penggiat fesyen untuk giat dalam industri berkelanjutan

Bagi Lenzing, kolaborasi bersama TENCEL dan DUST ini mampu menciptakan keputusan berani untuk keberlanjutan industri fesyen khususnya langkah dalam meminimalisir pengeluaran limbah ke lingkungan. (Foto: Press Release BCW untuk Lenzing Indonesia)

Industri fashion memang telah dikenal menjadi industri paling polutif kedua di dunia setelah energi. Secara global, industri tekstil menghasilkan emisi karbon sebesar 1,2 miliar ton per tahun. Dari setiap ton serat selama produksi benang, pencelupan, penenunan, dan perajutan dalam industri tekstil dapat menghasilkan sedikitnya 9,6 ton emisi karbon.

Bertanggung jawab atas hingga 4 persen gas rumah kaca global, dari skala kecil hingga produksi massal, ritel, pemasaran, hingga konsumen turut serta dalam meningkatkan kekhawatiran akan dampak lingkungan. Oleh karena itu, para pegiat fashion, mulai dari desainer, brand, hingga konsumen, kini banyak yang beralih ke tren sustainability dan eco-friendly fashion sebagai upaya bersama merespons krisis lingkungan.

“Kami bangga dapat bekerja sama dengan DUST dalam mewujudkan industri fashion yang lebih bertanggungjawab terhadap lingkungan. Kolaborasi ini dapat menciptakan sebuah industri berani menuju keberlanjutan dalam industri ini. Kami juga mengajak brand fashion untuk berfokus pada pembuatan koleksi dengan daya tahan tinggi." ujar Margret Marito, Marketing & Branding Manager,TX SEA & Oceania Region, Lenzing Group.

3 dari 3 halaman

Selain estetika, koleksi TENCEL x ECOVERO juga meminimalisir limbah yang diproduksi

Koleksi yang diluncurkan oleh DUST bersama dengan TENCEL dan Lenzing ECOVERO ini diharapkan dapat berkontribusi pada alam. (Foto: Press Release BCW untuk Lenzing Indonesia)

Koleksi-koleksi ini tidak hanya mempersembahkan nilai estetika, tetapi juga meminimalkan pemborosan dan limbah. "Dengan menciptakan pakaian yang tahan lama dengan material yang berkelanjutan seperti TENCEL dan ECOVERO, brand fashion dapat aktif berkontribusi pada pengurangan jejak karbon dan limbah tekstil. Langkah-langkah kecil seperti ini kami yakin akan memberikan dampak besar pada industri fashion secara keseluruhan. Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat membentuk masa depan fashion yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan." tambah Margret Marito.

“Koleksi DUST terbaru ini memang dilahirkan sebagai inovasi kami atas kreativitas busana dan design yang lebih menarik. Inovasi ini kami lengkapi dengan penggunaan material TENCEL dan LENZING ECOVERO yang bernilai baik bagi lingkungan." ungkap Novi Ardiyani, Brand & Marketing Manager DUST.

"Kami ingin memberikan setiap perempuan yang mengenakan koleksi kami tidak hanya merasa cantik namun tenang karena mereka telah berkontribusi baik pada alam dalam busana mereka. Kami berharap akan terus mengeluarkan koleksi – koleksi yang tidak hanya bertahan lama, tapi juga berkontribusi positif kepada alam.” tutupnya.

 

Penulis: Tisha Sekar Aji

Hashtag: #Breaking Boundaries