Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi sukses di masa depan. Salah satu hal yang dapat menunjang anak sukses di masa depan adalah kecerdasan. Sebagai orangtua, penting untuk memupuk kecerdasan anak sedini mungkin.
Apakah Sahabat Fimela tahu bahwa kecerdasan ada banyak jenisnya? Berdasarkan Teori Multiple Intelligences yang digagas oleh Howard Gardner, setiap individu lahir dengan satu atau lebih jenis kecerdasan yang dapat duiji dan dikembangkan melalui latihan. Menurut Gardner, terdapat sembilan jenis kecerdasan, salah satu diantaranya adalah kecerdasan naturalis, kecerdasan yang memengaruhi keterampilan, kemampuan, dan potensi intelektual anak-anak.
Dilansir dari Mentalup.co, kecerdasan naturalis merupakan kemampuan untuk memahami, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan memanipulasi elemen-elemen dari lingkungan, termasuk objek, hewan, atau tanaman. Menurut Gardner dalam Teori Multiple Intelligences, anak-anak dengan kecerdasan naturalis yang tinggi sering kali lebih terhubung dengan alam dibandingkan dengan teman-temannya. Mereka menunjukkan minat dalam merawat, menjelajahi lingkungan, dan belajar tentang spesies lain.
Kecerdasan naturalis menjadi penting bagi anak-anak karena membantu mereka membangun koneksi yang kuat dengan alam dan lingkungan sekitar. Anak-anak dengan kecerdasan naturalis tinggi cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem, flora, dan fauna. Kemampuan mereka dalam mengamati dan mengenali berbagai elemen alam juga dapat meningkatkan keterampilan observasi mereka secara umum.
Penting bagi orangtua untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan anturalis pada anak-anak. Sebab, kecerdasan naturalis dapat membantu membentuk perkembangan holistik anak-anak, merangsang kreativitas, dan memupuk sikap peduli terhadap bumi. Berikut adalah cara meningkatkan kecerdasan naturalis pada anak.
What's On Fimela
powered by
1. Ajak berjalan-jalan di alam
Untuk meningkatkan kecerdasan naturalis anak, orangtua dapat mencoba mengajaknya berjalan-jalan di alam. Dilansir dari Mantalup.co, mengeksplorasi alam terbuka dapat meningkatkan penemuan, kreativitas, kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan STEM anak-anak. Mengajak anak-anak untuk berjalan-jalan di hutan, jalur gunung, atau di sepanjang sungai dapat mendukung rasa ingin tahu alami mereka dan mendorong mereka untuk mengamati dengan semua indra mereka.
Menghabiskan waktu di tempat-tempat seperti itu dapat mengajarkan anak-anak untuk memperhatikan hal-hal di sekitar mereka. Selain itu, kegiatan berjalan-jalan di alam dapat menjadi kegiatan yang sangat baik untuk mengurangi stres, baik untuk orangtua, maupun anak-anak.
2. Kenalkan dengan berbagai binatang dan tumbuhan
Cobalah untuk mengenalkan anak dengan berbagai jenis binatang dan tumbuhan. Sahabat Fimela bisa mencoba membacakan buku-buku ensiklopedia tentang binatang dan tumbuhan. Selain itu, mengenalkan dunia hewan dan tumbuhan juga bisa dilakukan dnegan menonton dokumenter atau video edukasi yang berkaitan dengan alam, terutama hewan dan tumbuhan.
Cara menyenangkan yang bisa orangtua lakukan untuk mengenalkan tumbuh-tumbuhan kepada anak adalah dengan mengajaknya membuat herbarium. Herbarium adalah buku buatan tangan yang menyimpan tanaman dan informasi terkait dengan tanaman tersebut. Herbarium meningkatkan keterampilan identifikasi dan pengumpulan tanaman liar anak-anak dengan mengajarkan mereka tentang botani dan tampilan tanaman. Oleh karena itu, membuat herbarium adalah kegiatan yang bagus untuk mengajarkan anak-anak tentang tanaman dan flora dunia.
3. Lakukan aktivitas berkebun
Cara lain yang bisa meningkatkan kecerdasan naturalis anak adalah berkebun. Berkebun memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan kecerdasan naturalis anak. Dalam aktivitas ini, anak-anak dapat meningkatkan keterampilan pengamatan dan identifikasi dengan mengamati pertumbuhan tanaman dan mengidentifikasi berbagai jenisnya. Mereka juga terlibat langsung dengan alam, membangun koneksi emosional dengan merawat tanaman dan merasakan langsung sentuhan tanah serta aroma tumbuhan.
Melalui pengalaman berkebun, anak-anak juga akan mempelajari sikap tanggung jawab terhadap kehidupan tanaman melalui kegiatan perawatannya. Sementara itu, aktivitas penanaman dan pemanenan memberikan pengalaman langsung dalam siklus hidup tanaman dan produksi makanan.
4. Memelihara hewan di rumah
Memelihara binatang di rumah dapat membantu meningkatkan kecerdasan naturalis anak. Dalam aktivitas ini, anak-anak dapat mengamati dan mengidentifikasi perilaku serta kebutuhan dasar hewan peliharaan, seperti makanan, air, dan kebersihan. Proses merawat binatang juga membantu mengembangkan keterampilan tanggung jawab dan empati, sambil memperdalam pemahaman mereka terhadap siklus hidup hewan peliharaan tersebut.
Melalui interaksi dengan hewan peliharaan, anak-anak dapat membangun koneksi emosional dengan makhluk hidup lain, yang pada gilirannya dapat merangsang kreativitas dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang alam. Dengan demikian, memelihara binatang di rumah menjadi sarana yang efektif untuk memperkaya pengalaman belajar anak dan mendukung perkembangan kecerdasan naturalisnya.
5. Kenakan dengan fenomena alam di sekitar
Bantu anak-anak untuk mengamati fenomena di sekitar mereka dan puaskan rasa ingin tahu mereka terhadap peristiwa alam, seperti pergantian siang dan malam, prediksi hujan, dan keindahan pelangi. Mengajak mereka melihat langsung peristiwa-peristiwa ini dapat meningkatkan rasa ingin tahu mereka.
Orangtua bisa menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak dalam menjelaskan tentang bagaimana fenomena alam terjadi. Dengan cara ini, anak-anak akan menjadi lebih peka terhadap perubahan dalam fenomena alam yang terjadi di sekitar mereka.
6. Biarkan anak bermain dengan lingkungan
Anak-anak penuh dengan imajinasi yang tinggi. Orantua perlu membiarkan anak untuk bermain di lingkungan, terutama yang berkaitan dengan alam di luar sana. Bermain di lingkungan alam, khususnya dengan memanfaatkan benda-benda alam, dapat membangkitkan kecerdasan naturalis anak.
Misalnya, ketika ketika anak-anak bermain rumah-rumahan menggunakan batu-batu kecil sebagai tembok, atau ranting pohon sebagai sapu. Aktivitas ini memungkinkan anak-anak untuk mengidentifikasi bagian-bagian rumah dan fungsinya, serta memanfaatkan benda-benda alam sesuai dengan imajinasi mereka. Bermain di alam memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berkreasi, mengembangkan keterampilan pengamatan, dan memahami cara memanfaatkan sumber daya alam secara kreatif.
Penulis: Denisa Aulia
#BreakingBoundaries