Ingin Melakukan Operasi LASIK, Pahami Tahapan yang Harus Diketahui Pasien

Fimela Reporter diperbarui 10 Jan 2024, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta LASIK, atau laser-assisted in situ keratomileusis, adalah prosedur bedah mata yang digunakan untuk mengatasi gangguan refraksi, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Prosedur ini menggunakan laser untuk mengikis atau merapikan bentuk kornea mata, sehingga cahaya yang masuk ke mata dapat terfokus dengan tepat pada retina.

LASIK merupakan prosedur yang relatif aman dan efektif. Prosedur ini dapat dilakukan dalam waktu singkat, yaitu sekitar 15-30 menit per mata. Setelah LASIK, pasien biasanya dapat melihat dengan jelas dalam waktu hitungan jam. Operasi bedah mata ini juga bisa dikatakan paling sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang sudah merasa sangat terganggu dengan pandangan yang kurang jelas.

Namun, untuk melakukan prosedur LASIK seseorang tidak boleh melakukan tanpa syarat atau begitu saja. Persyaratan pertama dan paling penting adalah umur dari pasien yang ingin menjalankan LASIK. Dilansir oleh pres rilis yang disebarkan oleh KMN EyeCare, mengungkapkan orang yang ingin menjalani LASIK setidaknya harus berusia 18 tahun. Hal ini dikarenakan penglihatan orang yang umurnya menginjak 18 tahun kebanyakan sudah stabil. 

Bukan hanya itu, FIMELA akan memaparkan tahapan dan persyaratan yang harus dilakukan pasien sebelum, sesaat, dan sesudah melakukan prosedur lasik.

 

 

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Persyaratan Prosedur Lasik

Ilustrasi dokter mata menjelaskan persyaratan. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Kondisi kesehatan mata yang stabil

Calon pasien LASIK harus memiliki kondisi kesehatan mata yang stabil dan memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh dokter mata, seperti tidak memiliki glaukoma, katarak, atau kondisi mata lainnya.

Kondisi kesehatan umum yang baik

Calon pasien LASIK harus memiliki kondisi kesehatan umum yang baik dan tidak memiliki penyakit yang dapat mempengaruhi kesembuhan setelah operasi, salah satunya autoimun.

Tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu

Pasien tidak boleh menggunakan obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi kesembuhan setelah operasi, seperti kortikosteroid.

Tidak hamil atau menyusui

Calon pasien yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya menunda operasi hingga periode kehamilan atau menyusui telah berakhir.

Tidak mengidap kelainan pada kornea

Pasien yang mengidap kelainan pada kornea, seperti keratoconus atau terdapat bekas luka (scar) pada kornea, biasanya bukan kandidat yang baik untuk tindakan LASIK.

 

 

3 dari 5 halaman

Tahap Awal, Konsultasi dengan Dokter

Ilustrasi pasien dan dokter berkonsultasi. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Sebelum menjalani prosedur LASIK, pasien harus berkonsultasi dengan dokter mata terlebih dahulu. Konsultasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasien memenuhi syarat untuk menjalani LASIK dan untuk mempersiapkan pasien untuk operasi.

Pada konsultasi pra-operasi, dokter akan memeriksa mata pasien untuk menilai kondisi matanya. Dokter akan mengukur tekanan intraokular, ketebalan kornea, kualitas air mata, dan seberapa parah gangguan penglihatan pasien. Dokter juga akan membahas riwayat kesehatan pasien dan memeriksa kondisi matanya secara menyeluruh.

Jika pasien memenuhi syarat untuk menjalani LASIK, dokter akan menjelaskan prosedur LASIK dan efek sampingnya. Dokter juga akan memberikan saran tentang cara mempersiapkan diri untuk operasi.

Jika pasien menggunakan lensa kontak, maka mereka harus menghentikan pemakaian lensa kontak selama beberapa waktu sebelum operasi. Hal ini disebabkan lensa kontak dapat mengubah bentuk kornea, sehingga hasil operasi bisa tidak akurat. Pasien biasanya diminta untuk menghentikan penggunaan lensa kontak selama 2-4 minggu sebelum operasi.

 

 

4 dari 5 halaman

Selama Proses Operasi

Ilustrasi menjalankan LASIK. (Foto: Unsplash/Olga Guryanova)

Operasi LASIK biasanya berlangsung kurang dari 30 menit dan dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan. Pasien tidak perlu dirawat inap.

Sebelum operasi, dokter akan memberikan obat tetes anestesi agar mata pasien tidak terasa sakit atau tidak nyaman. Pasien juga dapat diberikan obat penenang untuk membantu mereka tetap rileks.

Operasi LASIK dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, dokter akan menggunakan laser femtosecond untuk membuat sayatan kecil pada kornea. Sayatan ini kemudian akan dibuka.

Tahap kedua, dokter akan menggunakan laser excimer untuk mengubah bentuk kornea agar sesuai dengan kebutuhan pasien untuk memperbaiki penglihatannya.

Setelah selesai, sayatan akan ditutup kembali dan permukaan mata akan dibiarkan sembuh. Pasien dapat pulang pada hari yang sama.

 

 

5 dari 5 halaman

Tahapan Pemulihan

Ilustrasi orang menggunakan kacamata hitam. (Foto: Unsplash/Brooke Cagle)

Setelah operasi LASIK, mata kamu mungkin akan terasa tidak nyaman, seperti kering atau merah. Kondisi ini biasanya normal dan akan hilang dalam beberapa hari.

Dokter akan memberikan obat tetes mata untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan tersebut. Obat tetes mata ini biasanya mengandung obat anti-inflamasi dan pelembap.

Selain itu, dokter juga akan memberikan saran tentang cara merawat mata kamu selama masa pemulihan. Berikut adalah beberapa tips yang biasanya diberikan oleh dokter:

  • Istirahat yang cukup,                      
  • Hindari aktivitas yang memicu keringat atau peradangan pada mata,               
  • Gunakan kacamata hitam,                       
  • Hindari penggunaan kosmetik atau produk perawatan wajah yang dapat menyebabkan iritasi pada mata,                 

 

Jika Sahabat FIMELA tertarik untuk melakukan bedah mata LASIK, KMN EyeCare menyediakan fasilitas dan juga dokter mata yang terverifikasi, serta terpercaya. Jadi tidak perlu khawatir. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut kamu bisa langsung mengunjungi situs resmi KMN EyeCare atau langsung mengunjungi klinik KMN EyeCenter terdekat.

 

 

Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim