Fimela.com, Jakarta Pada masa perkembangan anak, Mom pasti ingin melihat si kecil menunjukkan kepedulian dan rasa empatinya pada orang lain. Tentunya, kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak hingga mereka menginjak usia dewasa. Keterampilan sosial dan emosional ini sebenarnya bisa dilatih dengan mengajarkannya melalui cara yang halus dan mudah dipahami oleh anak.
Empati dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami perasaan dan situasi yang dirasakan oleh orang lain secara emosional melalui sudut pandang orang tersebut. Kemampuan ini dapat membuat seseorang membayangkan dirinya pada posisi orang lain sehingga dapat ikut merasakan apa yang dirasakan.
Dengan memiliki rasa empati yang tinggi, anak pun bisa peduli terhadap kebahagiaan orang lain, memahami apa yang dibutuhkan orang lain, atau merespons situasi tertentu dengan cara yang tepat. Pada dasarnya, keterampilan ini bisa diajarkan dengan strategi yang sederhana. Mengutip dari Today's Parent dan sumber pendukung lainnya, berikut beberapa caranya:
1. Memberikan Contoh Cara Menghargai Perasaan
Anak-anak akan mempelajari banyak kemampuan melalui pengamatan terhadap orang lain. Itulah sebabnya Mom bisa menjadi contoh yang baik bagi anak. Tunjukkan kepedulian dan empati saat orang lain tengah merasakan sesuatu. Misalnya saja dengan memberikan perhatian saat orang lain merasa sedih, kesal, tertekan, atau membutuhkan bantuan.
Hal serupa bisa diterapkan saat anak tengah merasakan berbagai emosi. Memahami dan memvalidasi perasaan anak bisa membantu mereka untuk mengetahui bagaimana rasanya ketika orang lain menunjukkan empatinya.
2. Bicarakan Perasaan Orang Lain Melalui Cerita
Menggunakan strategi sebab akibat dapat membantu anak untuk membayangkan diri mereka berada pada posisi orang lain. Hubungkan perasaan dan perilaku anak melalui metode yang lebih menyenangkan, seperti dengan membacakan buku cerita atau bermain drama. Buatlah anak agar merasa terhubung dengan karakter melalui diskusi mengenai perasaan, pikiran, dan perilaku mereka.
Sampaikan permasalahan yang dialami oleh karakter dan berikan pertanyaan mengenai solusi yang perlu dilakukan. Misalnya, karakter sedang merasa sedih karena jatuh dari sepeda, maka hubungkan perasaan tersebut dengan perasaan anak ketika mengalami kondisi yang sama. Mom bisa mengajukan pertanyaan sederhana, seperti "Menurut kamu, bagaimana perasaannya?" dan ''Apa yang harus dilakukan untuk membantunya?''
3. Mengajari Anak untuk Memahami Perasaan Nonverbal
Mengetahui perasaan seseorang bisa dengan banyak cara. Anak-anak belum bisa memahami sepenuhnya bahasa tubuh orang lain yang menyiratkan arti tertentu. Maka dari itu, latih kesadaran anak untuk mengenali emosi seseorang melalui berbagai jenis bahasa tubuh dan ekspresi.
Caranya yaitu dengan menonton film atau acara TV untuk anak dan membicarakannya bersama dengan anak supaya mereka bisa memahami petunjuk yang bisa diketahui untuk memahami perasaan orang lain.
4. Bermain Bersama Hewan Peliharaan
Menunjukkan rasa empati tidak hanya dapat ditujukkan pada orang lain, tetapi juga bisa melalui hewan peliharaan. Saat sedang mengamati hewan peliharaan, Mom bisa mengajak anak untuk menebak-nebak apa yang dipikirkan oleh kucing atau anjing peliharaan. Cara ini dapat membuat diskusi bersama anak terasa lebih ringan dan mengasyikkan. Selain itu, anak pun bisa belajar untuk bersikap halus pada hewan peliharaan agar tidak menyakiti mereka.
5. Tetap Bersabar untuk Mengajari Anak
Menumbuhkan rasa empati tidak akan berlangsung dengan cepat. Pasalnya, keterampilan ini juga merupakan sesuatu yang akan terus berkembang hingga di masa depan. Butuh kesabaran agar anak bisa berempati terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya. Kondisi tersebut adalah sesuatu yang wajar untuk terjadi. Oleh karenanya, Mom bisa memulai dengan tahapan kecil dalam kehidupan sehari-hari supaya kemampuan anak bisa bertumbuh dengan baik.
Berempati pada orang lain akan membuat pribadi anak menjadi lebih positif dan bahagia. Di samping itu, anak juga akan memiliki ikatan batin yang mendalam dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka. Melalui empati, kelak mereka dapat membantu orang lain dan diri sendiri dalam mengendalikan situasi-situasi yang sulit di kemudian hari.
Penulis: Syifa Azzahra