Orangtua Perlu Tahu, 4 Aktivitas untuk Stimulasi Kemampuan Berpikir Anak

Fimela Reporter diperbarui 18 Jan 2024, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya agar sukses di masa depan. Salah satu faktor yang dapat menunjang kesuksesan anak di masa depan adalah kemampuan berpikirnya. Kemampuan beripikir anak sudah dimulai sejak lahir hingga mencapai usia dewasa. Maka dari itu, orangtua memiliki peran penting dalam medukung kemampuan berpikir anak.

Kemampuan berpikir termasuk dalam perkembangan kognitif. Dilansir dari Getlitt, kemampuan berpikir merupakan serangkaian aktivitas mental yang digunakan untuk memproses informasi, membuat keputusan, dan menghasilkan ide-ide baru. Hal ini melibatkan pemahaman pengalaman, penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, pengajuan pertanyaan, perencanaan, dan organisasi informasi.

Melansir dari NutriClub, pada usia 3-4 tahun, anak-anak menunjukkan perkembangan kognitif yang signifikan, termasuk kemampuan untuk memecahkan masalah secara sederhana. Selain itu, mereka mulai mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih kompleks, seperti membuat hipotesis, menguji, menganalisis, dan bahkan melakukan evaluasi terhadap setiap kegiatan yang mereka lakukan.

Kemampuan berpikir atau kognitif yang baik menjadi kunci penting pada tahap perkembangan ini dan memainkan peran sentral dalam hampir semua aspek kehidupan anak-anak. Mulai dari kemampuan berkomunikasi hingga keterlibatan dalam aktivitas fisik seperti berlari, serta dalam ekspresi diri melalui kegiatan artistik seperti menggambar, semuanya dipengaruhi oleh kemampuan berpikir anak-anak.

Penting bagi orangtua untuk melakukan stimulasi kemampuan berpikit anak sejak dini. Berikut adalah aktivitas yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk menstimualasi kemampuan berpikit anak. Yuk, simak informasi selengkapnya!

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

1. Membaca cerita bersama

Membacakan cerita kepada anak dapat menstimulasi kemampuan berpikir anak (foto: Pexels/cottonbro studio)

Membaca cerita bersama dengan anak dapat membantu stimulasi kemampuan berpikirnya. Dilansir dari Indeed, membaca dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk meningkatkan keterampilan bahasa anak-anak. Melalui kegiatan membaca, mereka dapat mengembangkan kosakata, ejaan, tanda baca, dan pemahaman.

Membaca dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk meningkatkan keterampilan bahasa anak-anak. Melalui kegiatan membaca, mereka dapat mengembangkan kosakata, ejaan, tanda baca, dan pemahaman. Selain itu, membaca juga berperan dalam memperluas kosa kata anak-anak dan meningkatkan kemampuan menulis mereka. Pemahaman yang baik dari membaca juga memberikan manfaat signifikan, membantu anak-anak menghadapi tantangan di sekolah dan memberikan dampak positif sepanjang hidup mereka.

Tidak hanya sebatas aspek teknis bahasa, membaca juga memiliki dampak pada pengembangan kapasitas mental anak-anak. Proses membaca memerlukan pemrosesan informasi yang melibatkan otak, dan hal ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif mereka secara keseluruhan. Selain itu, membaca juga membantu dalam mengembangkan sisi kreatif anak-anak. Melalui cerita-cerita dan narasi, kegiatan membaca merangsang imajinasi anak-anak, membantu mereka mengembangkan wawasan dan keterampilan kreatif yang berharga.

3 dari 5 halaman

2. Mendengarkan musik dan bermain alat musik

Mendengarkan musik dan bermain alat musik dapat menstimulasi kemampuan berpikir anak (foto: Pexels/Mart Production)

Mendengarkan musik dan bermain alat musik membawa pengaruh yang positif pada pengembangan dan krativitas anak-anak. Dilansir dari Homeschool Spanish Academy, terdapat sebuah penelitian dari University of Southern California pada tahun 2016 yang menemukan bahwa terdapat kaitan antara eksposur terhadap musik pada masa kanak-kanak dan percepatan perkembangan otak. Selain itu, kegiatan musikal juga membawa manfaat lebih lanjut, termasuk peningkatan keterampilan motorik halus dan kasar, kemampuan bahasa, manajemen emosi, peningkatan rasa percaya diri, literasi, kesabaran, disiplin, dan kreativitas secara umum.

Berinteraksi dengan musik dapat meningkatkan keterampilan motorik halus, seperti ketepatan penggunaan jari, dan keterampilan motorik kasar, melibatkan koordinasi tubuh secara keseluruhan.Musik juga berkontribusi pada peningkatan keterampilan bahasa, melalui nyanyian dan pemahaman elemen musik yang dapat memperkaya kosakata dan pemahaman bahasa anak-anak.

Secara keseluruhan, musik memberikan stimulasi pada kreativitas anak-anak melalui eksplorasi suara dan ekspresi musikal. Oleh karena itu, memperkenalkan anak-anak pada dunia musik bukan hanya menyenangkan, tetapi juga merupakan cara efektif untuk mendukung perkembangan holistik mereka, termasuk perkembangan otak, keterampilan motorik, bahasa, emosi, dan kreativitas secara menyeluruh.

4 dari 5 halaman

3. Memecahkan puzzle

Permainan memecahkan puzzle dapat menstimulasi kemampuan berpikir anak (foto: Pexels/Karolina Grabowska)

Memecahkan puzzle bersama anak-anak memiliki manfaat yang signifikan dalam pengembangan kognitifnya. Beberapa permainan puzzle yang mungkin dapat dicoba oleh Sahabat Fimela bersama anak adalah permainan tic tac toe, connect 4, ular tangga, dan puzzle gambar. Dilansir dari Engineering for Kids, Melalui pengalaman ini, anak-anak secara perlahan belajar merumuskan strategi, memahami dasar-dasar teori permainan, dan secara bertahap membangun keterampilan-keterampilan tersebut hingga menjadi kebiasaan.

Penting untuk diingat bahwa peran orangtua tidak bisa diabaikan dalam proses ini. Kehadiran orang tua saat bermain puzzle bersama anak-anak memiliki dampak positif yang besar. Puzzle mungkin terasa sulit dan kurang menarik jika dimainkan sendirian, tetapi dengan kehadiran orang tua, aktivitas ini berubah menjadi pengalaman bermain yang menyenangkan dan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.

5 dari 5 halaman

4. Menyusun balok

Permainan menyusun balok dapat menstimulasi kemampuan berpikir anak (foto: Pexels/Tatiana Syrikova)

Bermain balok dan lego memberikan manfaat yang besar dalam mengasah kemampuan berpikir anak-anak. Balok dan lego memberikan ruang tak terbatas bagi anak untuk mengekspresikan imajinasinya.

Dilansir dari Engineering for Kids, dengan membangun berbagai objek, mulai dari dinosaurus hingga model rumah, anak tidak hanya mengembangkan kreativitas tetapi juga mendorong penggunaan daya pikir yang lebih intensif untuk mewujudkan ide-ide mereka. Proses membangun imajinasi menjadi kenyataan juga aktif memicu aktivitas neuron anak selama seluruh perjalanan tersebut.

 

Penulis: Denisa Aulia.