Menangani Stroke dengan Cepat dan Efektif dengan Metode Stroke Ready Hospital

Anisha Saktian Putri diperbarui 22 Nov 2023, 10:03 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat ini, stroke merupakan salah satu penyakit yang sangat mengancam kesehatan masyarakat. dr. Peter Gunawan Ng, Sp.S, dokter spesialis saraf di RS Siloam TB Simatupang, mengatakan stroke bisa diartikan sebagai defisit neurologis vokal yang muncul mendadak yang diakibatkan dari gangguan pada pembuluh darah di otak, retina, dan medula spinalis. 

Lebih jauh, dr. Peter juga menjelaskan secara singkat mengenai tipe-tipe stroke yang secara umum bisa dibedakan menjadi 2 (dua) tipe yaitu: Ischemic Stroke, merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi dan disebabkan oleh adanya penyumbatan pembuluh darah otak atau orang menyebutnya sebagai stroke sumbatan, sehingga terjadinya gangguan suplai okseigen dan makanan ke jaringan otak. 

Hemorrhagic Stroke, atau orang awam menyebutnya sebagai suatu stroke perdarahan, di mana terjadi pecahnya pembuluh darah di dalam otak, yang juga berakibat terganggunya suplai oksigen dan makanan. Adapun untuk jenis obat yang mungkin diberikan kepada pasien juga berbeda, tergantung pada tipe stroke yang dialami oleh pasien.

Untuk tipe Ischemic Stroke (stroke sumbatan), pengobatan terbaik yang diberikan adalah dengan trombolisis, yaitu obat yang digunakan untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak. Dengan kembalinya aliran darah otak akan mengurangi kerusakan pada jaringan otak. Sedangkan untuk Hemorrhagic Stroke (stroke perdarahan), pengobatan yang diberikan adalah untuk mengontrol atau menghentikan perdarahan. Sehingga mencegah terjadinya bertambahnya perdarahan.  

“Setiap pasien stroke mungkin membutuhkan penanganan obat yang berbeda-beda tergantung pada kondisi dan faktor-faktor individu. Oleh karenanya, penting untuk segera mendapatkan penanganan medis yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat saat mengalami gejala stroke,” sebut dr. Peter. 

Ia juga mengatakan penyakit stroke terdapat istilah ‘Time is Brain’ dan ‘Golden Hour’. “Time is Brain merujuk pada suatu konsep di mana bila penanganan stroke dilakukan semakin cepat akan membuahkan hasil yang lebih baik.

”Dalam penanganan stroke penyumbatan dikenal pula istilah ‘Golden Hour’, di mana dalam kurun waktu 4,5 jam dari saat mulai timbul gejala stroke, terapi trombolisis bisa diberikan. Pada periode tersebut, penanganan medis yang cepat dan tepat dapat memaksimalkan peluang pemulihan pasien,” ujarnya. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Penangan pasien stroke

Ilustrasi Menangani Stroke dengan Cepat dan Efektif (Palidachan / Shutterstock)

Penanganan awal pasien stroke di ruangan emergency meliputi stabilisasi kondisi pasien. Perlu dilakukan diagnostik seperti CT-Scan Kepala atau MRI Kepala untuk membedakan apakah pasien mengalami stroke perdarahan atau stroke penyumbatan. dr. Peter mengatakan pentingnya mengevaluasi faktor resiko terhadap kejadian stroke, seperti hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, merokok, atau gangguan irama jantung. 

Untuk mengatasi dan meningkatkan pelayanan terhadap pasien stroke, RS Siloam TB Simatupang telah hadir dengan konsep inovatif ‘Stroke Ready Hospital’, dengan beberapa fase perawatan diantaranya, Fase pre-hospital: Fase ini dimulai saat ambulans yang dilengkapi tenaga medis menjemput pasien di tempat kejadian. Pada fase ini dilakukan pengumpulan data riwayat medis dan stabilisasi kondisi pasien selama penjemputan sampai tiba di rumah sakit. 

Fase hospital: Setibanya di rumah sakit, dokter IGD akan melakukan evaluasi dan diagnosis jenis stroke serta penanganan yang tepat. Pada kasus stroke sumbatan yang masih dalam periode ‘Golden Hour’, yaitu masih kurang dari 4,5 jam sejak mulainya gejala stroke, akan segera dipersiapkan untuk dilakukan trombolisis. Penilaian kelayakan untuk dilakukan trombolisis akan ditentukan berdasarkan protokol trombolisis yang berlaku di RS Siloam TB Simatupang.

Sebaliknya, bila pasien mengalami stroke perdarahan, konsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah Saraf akan dilaksanakan segera untuk penilaian indikasi operasi. Fase perawatan: Pasien kemudian dirujuk ke ruang perawatan, dalam hal ini di RS Siloam TB Simatupang telah dilengkapi dengan fasilitas ruangan stroke unit, yang dirancang khusus dan memiliki tenaga medis yang kompeten dan cekatan, serta peralatan medis yang memadai. 

Fase Post Hospital: Tersedia layanan home care untuk pelayanan dan perawatan pasien setelah stabil dan rawat jalan selama kurang lebih 1-3 bulan.

“RS Siloam TB Simatupang telah mendapatkan penghargaan ANGELS Award (Acute Networks Striving For Excellence in Stroke) yang didukung oleh World Stroke Organization (WSO) sebagai wujud keseriusan RS Siloam TB Simatupang dalam penanganan pasien-pasien stroke dan juga sebagai realisasi ‘Stroke Ready Hospital’,” ungkap dr. Peter