Fimela.com, Jakarta Membaca, menulis, dan menghitung atau bisa disebut calistung adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh semua orang, termasuk anak-anak. Dilasnir dari WebMD, menurut Ross Thompson, seorang profesor psikologi di University of California, tidak ada tolok ukur yang menentukan usia pasti bagi anak-anak untuk belajar calistung. Sebab, setiap anak pasti memiliki waktunya masing-masing untuk mulai belajar calistung, hal ini tergantung oleh banyak faktor.
Dilansir dari US News, rata-rata anak mulai belajar membaca pada usia enam sampai tujuh tahun. Di sisi lain, tidak sedikit pula yang sudah memulai belajar calistung sejak berusia tiga tahun atau bahkan lebih dini. Menurut Timothy Shanahan, profesor emeritus terkemuka di University of Illinois, memang tidak ada batasan usia yang tepat bagi anak-anak untuk mulai belajar membaca. Akan tetapi, mengajari anak membaca sejak dini akan memberikan peluang kesuksesan yang besar bagi anak.
Jadi, kapan Sahabat Fimela mau mengajarkan anak belajar calistung? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, lebih baik untuk mengajari anak calistung sejak dini. Bimbing anak supaya tertarik belajar calistung sedari kecil. Namun, namanya juga anak-anak, pasti ada waktu di mana mereka cepat bosan, sehingga orangtua perlu memutar otak untuk membuat proses belajar calistung menjadi menyenangkan.
Sebenarnya, ada banyak cara untuk mengajari anak calistung, tetapi tidak semuanya cocok untuk setiap anak. Apa yang terbaik bagi satu anak kemungkinan tidak berlaku bagi anak lainnya. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk membuat proses belajar calistung menjadi menarik dan menyenangkan tetap termotivasi dan antusias terhadapnya. Nah, berikut adalah beberapa metode untuk mengajari anak calistung yang asyik.
What's On Fimela
powered by
1. Menghafal menggunakan lagu
Belajar dengan menggunakan lagu adalah cara yang menyenangkan untuk membantu perkembangan keterampilan membaca dan berhitung pada anak-anak. Dilansir dari Safe Search Kids, lagu-lagu anak-anak tidak hanya menyenangkan, tetapi irama dan rimanya juga memungkinkan anak-anak mendengar dan mengucapkan suku kata serta suara dalam kata-kata, yang merupakan cara yang baik untuk belajar membaca. Penggunaan lagu dalam belajar membaca dan berhitung membantu membuat proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan bagi anak. Selain itu, anak-anak juga pasti akan lebih baik dalam mengingat kata-kata dan konsep yang dipelajarinya.
2. Menggunakan warna dan gambar
Sahabat Fimela bisa mencoba mengajari anak calistung menggunakan warna dan gambar. Cobalah untuk membacakannya buku dongeng dengan visual yang menarik. Jangan hanya membaca ceritanya dengan keras saja, tetapi Sahabat Fimela juga perlu untuk memainkan karakter dalam ceritanya. Setelah itu, ajak anak untuk mengulangi apa yang Sahaabt Fimela bacakan.
Membacakan cerita dengan suara keras dan memainkan karakternya, anak dapat membayangkan cerita dan menghidupkan karakter-karakternya. Hal ini bisa membantu anak terlibat dalam cerita sekaligus merangsang kerja otak anak-anak.
Sahabat Fimela juga bisa mencoba mengajar membaca dan berhitung menggunakan warna. Cobalah untuk menyediakan mainan magnet berbentuk alfabet dan angka yang berwarna-warni. Mainan magnet ini bisa ditempel pada kulkas atau papan tulis. Sahabat Fimela bisa mengenalkan huruf dan angka sekaligus kepada anak dengan warna-warna yang menarik perhatiannya.
3. Mengajar dengan permainan
Metode pembelajaran calistung yang paling menarik dan menyenangkan bagi anak adalah dengan menambahkan permaianan. Misalnya dengan permainan mencari kata yang dilansir dari Begin Learning.
Untuk cara mengajarkan membaca yang menyenangkan ini, Sahabat Fimela bisa membuat daftar enam kata yang sesuai dengan tingkat membaca anak. Pastikan kata-kata tersebut adalah kata-kata yang dapat diucapkan anak atau kata-kata yang mereka kenal agar mereka tidak merasa putus asa. Dengan begitu, mereka bersenang-senang dengan permainan ini!
Untuk memainkannya, tulis setiap kata di selembar sticky note. Saat mata anak tertutup, sembunyikan sticky note di sekitar ruangan. Tugas anak adalah menemukan dan membaca semua kata tersebut. Setiap kali mereka menemukan satu, mereka boleh menandainya di daftar mereka.
4. Berikan anak buku dan alat tulis
Jika Sahabat Fimela sudah mengenalkan huruf dan angka kepada anak, biarkan anak mengeksplor apa yang telah dipelajarinya sendiri dengan memberikan buku tulis dan alat tulis. Dampingi anak untuk mengingat kembali huruf dan angka yang sudah dipelajari, ya. Lalu, biarkan anak menulis sendiri di bukunya.
Sahabat Fimela bisa memberikan pola berupa titik-titik yang membentuk abjad dan angka. Selanjutnya, ajak anak untuk menebalkan pola-pola tersebut sekaligus mengucapkannya. Dengan begitu, daya ingat dan kemampuan motorik anak akan terlatih untuk mengingat dan membuat pola huruf dan angka.
Perlu diingat, setiap anak belajar dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, bersikaplah fleksibel dan selalu amati respons anak terhadap metode pengajaran tertentu. Dengan mendekati proses calistung dengan kreativitas dan keceriaan, Sahabat Fimela tidak hanya membantu anak belajar membaca, tetapi juga menciptakan fondasi positif terhadap pembelajaran sepanjang hidup.
Penulis: Denisa Aulia.