Fimela.com, Jakarta Risiko bencana bisa terjadi kapan saja. Bahkan kalau pun sudah banyak alat yang bekerja untuk mendeteksi, namun datangnya bencana juga bisa tak terduga. Inilah pentingnya mempersiapkan langkah penanganan yang tepat di berbagai wilayah untuk meningkatkan kesiapan mereka.
Langkah inovatif pun dilakukan Pemerintah Kota Bontang dalam hal mitigasi risiko kebencanaan. Wali Kota Bontang Basri Rase mengukuhkan Pengurus Kelurahan Tangguh Bencana (Kelana) di Stadion Bessai Berinta pada Kamis (16/11/2023) lalu.
Prestasi BPBD Bontang yang Hadirkan Kebanggaan Tersendiri
Kinerja BPBD Bontang memang layak diapresiasi karena telah menjalankan langkah inovatif dengan mengukuhkan Kelurahan Tangguh Bencana. Wali Kota Bontang mengungkapkan apresiasinya terhadap hal tersebut, sebagai langkah konkret dalam menghadapi risiko kebencanaan.
“Pengukuhan Pengurus Kelana ini mencerminkan komitmen Kota Bontang, tidak hanya dalam menangani kebencanaan tetapi juga dalam mitigasi bencana di tingkat nasional dan internasional,” ungkapnya.
Prestasi yang telah dicapai BPBD Bontang dalam penanggulangan bencana tersebut membuat Wali Kota Basri Rase dipercaya sebagai pembicara dalam pengelolaan kebencanaan. Selain itu, beberapa kali juga diundang ke luar negeri sebagai pembicara terkait penanggulangan bencana.
“Kemarin, di Korea Selatan, saya juga diundang sebagai pembicara. Mereka mengapresiasi Bontang yang dikenal kota industri dengan risiko berat namun berhasil mencapai zero insiden,” ujarnya.
Wali Kota meminta perbagai pengalaman dan pembelajaran dari setiap daerah diimplementasikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan diri, tidak hanya selama bencana tetapi juga pasca bencana.
Emban Tanggung Jawab Besar
Kelurahan Tangguh Bencana nggak hanya sekadar gelar. Namun, ada banyak tanggung jawab besar yang diemban dalam menangani berbagai jenis bencana. Termasuk bencana alam, bencana lingkungan, bencana industri, bencana sosial, dan bencana manusia.
“Harapannya, Kelana ini dapat memberikan edukasi yang lebih baik terhadap lingkungan sekitarnya,” imbuhnya.
Kota Bontang, sambungnya, punya potensi bencana industri karena Bontang punya industri besar seperti PT Badak, Pupuk Kaltim, Amoniak, pabrik bahan peledak. “Ketika kita tidak hati-hati semua bisa menimbulkan bencana. Alhamdulillah melalui kepala BPBD yang baru dengan waktu yang tidak begitu lama mampu mengukuhkan Pengurus Kelana,” ungkapnya.
Wali Kota menekankan pentingnya perhatian pada pelatihan, agar anggota Kelurahan benar-benar dapat memberikan edukasi efektif kepada teman-teman di lingkungan sekitar, minimal keluarga. “Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang berkebun untuk tidak melakukan pembakaran dalam menggarap lahan,” ujarnya.
Pujian untuk Inisiatif Kota Bontang
Perwakilan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim Ivan Ramdhani sebagai Analisis Mitigasi dan Adaptasi Bencana Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kaltim memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Kota Bontang dalam membentuk Kelurahan Tangguh Bencana. Kelana merupakan program pusat yakni Desa Tangguh Bencana.
“Kami apresiasi BPBD Bontang yang dalam waktu setahun berhasil membentuk Kelana. BPBD Bontang juga salah satu BPBD terbaik di Kaltim,” terangnya.
Harapannya, Kelana nggak hanya berhenti sampai pengukuhannya saja. Tapi juga dilanjutkan dengan berbagai program yang berkesinambungan.
“Kami juga berencana akan ada bantuan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai bentuk dukungan dalam penanganan kebencanaandi Bontang,” .
Kepala Pelaksana BPBD Bontang Usman mengatakan Relawan Kelana diisi 499 anggota, semuanya merupakan perwakilan dari masing-masing RT di Bontang. Relawan yang terpilih nantinya akan dilatih untuk bisa mensosialisasikan ke sesama warga.
Setiap pengurus Kelana periode 2023-2028 akan menjadi pionir tanggap terhadap bencana. Setelah dikukuhkan mereka akan mengikuti pelatihan di Berbas Pantai untuk mengetahui dasar-dasar penanggulangan bencana.