Fimela.com, Jakarta Rasa iri atau cemburu adalah emosi kompleks yang bisa muncul karena berbagai alasan. Manusia cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain. Jika seseorang merasa bahwa orang lain memiliki sesuatu yang diinginkannya (misalnya, keberhasilan, kebahagiaan, atau kemewahan), mereka mungkin merasa iri. Jika seseorang memiliki harapan atau ekspektasi tertentu tentang hidupnya dan merasa bahwa orang lain telah mencapai atau melampaui ekspektasi tersebut, itu juga dapat memicu perasaan iri.
Kehidupan seringkali memperlihatkan berbagai pemandangan yang memicu perasaan iri di dalam diri kita. Orang yang merasa tidak aman atau memiliki rendah diri cenderung lebih rentan terhadap perasaan tersebut. Namun, melalui sikap yang tepat, kita dapat belajar untuk mengatasi dan bahkan menghindari perasaan iri tersebut. Berikut adalah tujuh sikap yang dapat membantu seseorang untuk tidak gampang merasa iri terhadap kehidupan orang lain. Mari simak selengkapnya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.
1. Berfokus pada Pertumbuhan dan Perkembangan Pribadi
Salah satu cara untuk mengurangi perasaan iri adalah dengan memusatkan perhatian pada pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Alihkan energi dan fokus Anda pada pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan kepribadian. Melihat setiap hari sebagai kesempatan untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri dapat membantu meredakan perasaan iri yang mungkin muncul ketika melihat prestasi orang lain.
Berbagai keberhasilan dalam hidup bisa berasal dari upaya terus-menerus untuk berkembang dan belajar. Menetapkan tujuan pribadi dan bekerja menuju pencapaian tersebut dapat memberikan rasa pencapaian dan meningkatkan kepercayaan diri.
2. Menghargai Perbedaan Jalan Hidup Setiap Orang
Mengakui dan menghargai perbedaan jalan hidup setiap orang adalah kunci untuk menghindari perasaan iri. Setiap individu memiliki latar belakang, nilai, dan prioritas yang berbeda. Memahami bahwa tidak ada satu "resep" sukses yang cocok untuk semua orang dapat membantu mencegah perbandingan yang tidak sehat.
Sebagai contoh, mungkin seseorang mencapai kesuksesan dalam karirnya, sementara orang lain menemukan kebahagiaan dalam kehidupan keluarga. Menilai nilai kehidupan seseorang hanya berdasarkan pada pencapaian materi atau status sosial dapat menjadi sumber iri yang tidak sehat.
3. Berlapang Dada Menerima Takdir Kehidupan yang Tak Bisa Diubah
Ada banyak aspek dalam hidup yang berada di luar kendali kita. Mengakui dan menerima kenyataan bahwa tidak semua hal dapat diubah atau dikendalikan dapat membantu mengurangi perasaan iri. Kadang-kadang, kehidupan membawa tantangan atau keadaan yang sulit, dan hal ini dapat dialami oleh siapa saja.
Dengan menerima takdir kehidupan, seseorang dapat fokus pada cara untuk menghadapi dan tumbuh dari pengalaman tersebut daripada terjebak dalam perasaan iri terhadap orang lain yang tampaknya lebih beruntung.
4. Mensyukuri Semua Hal yang Sudah Dimiliki Saat Ini
Sikap penuh syukur adalah kunci untuk menjauhkan diri dari perasaan iri. Seringkali, kita dapat terlalu fokus pada apa yang belum kita miliki daripada menghargai apa yang telah kita capai. Menyadari dan mensyukuri segala hal yang kita miliki, termasuk pencapaian kecil dan kebahagiaan sehari-hari, dapat menciptakan perspektif yang lebih positif.
Melibatkan diri dalam praktik kesyukuran, seperti membuat daftar hal-hal positif setiap hari atau merenungkan momen-momen bahagia, dapat membantu meningkatkan rasa berterima kasih dan mengurangi kecenderungan untuk merasa iri.
5. Berprasangka Baik atas Keberhasilan atau Kesuksesan Orang Lain
Mengembangkan prasangka baik terhadap keberhasilan atau kesuksesan orang lain dapat membantu mengubah perspektif terhadap perasaan iri. Alih-alih melihat keberhasilan orang lain sebagai ancaman, lihatlah sebagai inspirasi atau contoh yang positif.
Berkata-kata baik dan memberikan dukungan kepada orang lain tidak hanya menciptakan lingkungan yang positif tetapi juga dapat membantu mengurangi perasaan iri. Ingatlah bahwa kesuksesan orang lain tidak mengurangi peluang atau potensi kesuksesan kita sendiri.
6. Menghargai Setiap Usaha yang Sudah Dilakukan Sendiri
Seiring dengan menghargai prestasi orang lain, penting juga untuk menghargai setiap usaha yang sudah kita lakukan sendiri. Terkadang, perasaan iri muncul karena kita tidak selalu melihat atau mengakui kerja keras dan usaha yang telah kita investasikan dalam mencapai tujuan atau mengatasi tantangan.
Menghargai diri sendiri dan memberi penghargaan pada setiap langkah kecil menuju tujuan dapat membangun rasa harga diri dan mengurangi perasaan iri. Proses pencapaian seringkali sebanding dengan hasil akhirnya, dan mengenali usaha pribadi dapat memberikan kepuasan dan kepercayaan diri.
7. Percaya Diri dengan Jalan Hidup yang Dipilih dengan Penuh Tanggung Jawab
Percaya diri dengan jalan hidup yang dipilih adalah kunci terakhir untuk mengatasi perasaan iri. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, dan memiliki keyakinan diri dalam pilihan yang telah kita buat dapat memberikan kedamaian batin.
Tanggung jawab terhadap pilihan hidup membantu mengurangi perasaan iri karena kita menyadari bahwa kita memiliki kendali atas arah hidup kita. Jika terdapat aspek dalam hidup yang ingin diubah, memiliki sikap proaktif untuk melakukan perubahan yang positif adalah langkah pertama menuju kehidupan yang lebih memuaskan.
Merasa iri terhadap kehidupan orang lain adalah pengalaman yang umum, tetapi dengan mengadopsi sikap-sikap positif, kita dapat mengurangi dampaknya. Berfokus pada pertumbuhan pribadi, menghargai perbedaan, menerima takdir kehidupan, bersyukur, berprasangka baik, menghargai usaha sendiri, dan percaya diri dengan pilihan hidup adalah kunci untuk hidup bahagia dan memuaskan.
Melalui perubahan sikap ini, kita dapat membangun kebahagiaan yang berkelanjutan dan meraih keberhasilan dengan lebih tenang dan santai.