Fimela.com, Jakarta Weight loss atau pengurangan berat badan merupakan serangkaian pengurangan berat badan karena komponen tubuh seperti lemak, otot, air, dan yang lainnya. Sedangkan fat loss merujuk pada pengurangan sebagian besar lemak dalam tubuh, lemak termasuk berperan dalam pengurangan berat badan.
Faktor yang menyebabkan orang-orang melakukan pengurangan berat maupun lemak terjadi karena mineral pada tulang maupun penyimpanan glikogen. Penyimpanan glikogen dalam tubuh sangatlah mempengaruhi orang-orang yang mengikuti diet rendah karbo. Terkadang juga istilah weight loss dan fat loss ini digunakan secara bersamaan. Padahal keduanya merupakan hal yang berbeda.
Bagaimana cara membedakan weight loss dengan fat loss serta cara untuk mempertahankan massa otot maupun massa otot bebas lemak? Informasi dari Medical News Today ini akan membantumu untuk memahami serta melakukan perubahan tubuh melalui weight loss dan fat loss dengan tepat.
What's On Fimela
powered by
Apa saja perbedaan weight loss dan fat loss?
Ketika seseorang memutuskan untuk mengurangi berat badan mereka, mereka juga akan mengurangi jumlah air serta penurunan kinerja otot, tidak hanya lemak saja. Fat loss merujuk pada proses pembakaran lemak atau juga bisa mengurangi sebagian besar lemak pada tubuh.
Untuk lebih memahami lebih lanjut perbedaan dari weight loss dan fat loss, berikut adalah 2 hal yang harus kamu pahami:
Komposisi tubuh
Massa lemak merupakan berat keseluruhan jumlah molekul lemak dalam tubuh manusia.
Sementara massa otot murni bebas lemak dan massa bebas lemak merupakan suatu istilah yang merujuk pada molekul non-lemak dalam tubuh. Hal-hal yang termasuk bagian ini antara lain organ dalam, tulang-tulang, otot, hingga kadar air.
Komposisi air
Jumlah air pada tubuh umumnya sebanyak 50 hingga 60% dari total berat badan tubuh. Istilah water weight sendiri juga merujuk pada komposisi air yang dimiliki oleh masing-masing orang.
Jika kamu minum air dalam jumlah yang aman kamu tidak akan mengalami kekurangan komposisi air dalam tubuh. Sebaliknya ketika kamu minum air dalam jumlah berlebih dapat membuat kadar air pada tubuh lebih mudah untuk hilang.
Air sendiri memiliki fungsi untuk menyalurkan karbohidrat dan protein ke dalam peredaran darah sehingga tubuh dapat melakukan proses metabolisme. Cara pertama untuk mengurangi komposisi air dalam tubuh juga melibatkan pengurangan sodium yang dikonsumsi. Kadar sodium berlebih dapat membuat tubuh menekan kadar air untuk mempertahankan kadar salt-water pada tubuh.
Manakah yang harus dilakukan, penurunan berat badan atau pengurangan lemak?
Terkadang ketika seseorang memutuskan untuk mengurangi berat badan, mereka juga akan mengurangi masa otot, intensitas cairan tubuh serta lemak pada tubuh. Hal tersebut akan mengakibatkan pengurangan massa otot berlebih serta beberapa masalah kesehatan.
Berdasarkan penelitian tahun 2018, berikut adalah dampak negatif dari pengurangan massa otot:
- Metabolisme tubuh melemah
- Pusing
- Pengurangan fungsi neuromuskular
- Potensi efek samping pada emosi maupun fisik
- Peningkatan risiko terkena luka serius
Maka dari itu, Grant Tinsley, Ph.D., CSCS,*D, CISSN, dan Louisa Richards mencatat bahwa pengurangan hal-hal tersebut diikuti dengan kurangnya massa otot dapat mengakibatkan kadar lemak tubuh berlebih sehingga akan mengakibatkan perubahan pada komposisi tubuh. Penelitian akan hal tersebut juga menyarankan pengurangan massa lemak sembari mempertahankan massa otot bebas lemak lebih penting daripada pengurangan berat badan seutuhnya.
Untuk mengukur jumlah lemak yang berkurang selain dengan melakukan penurunan berat bedan, kamu juga dapat melakukannya dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan body mass index atau BMI. Namun perlu diketahui penelitian tahun 2021 menunjukkan tidak adanya metode yang cukup memenuhi syarat untuk mengukur jumlah lemak itu sendiri.
Cara untuk mengurangi lemak sembari mempertahankan massa otot
Pengurangan berat badan dan lemak berlebih dapat membantu seseorang terhindar dari obesitas dan berbagai permasalahan kesehatan. Namun sangatlah esensial untuk menjaga massa otot bebas lemak serta massa otot agar dapat bekerja dengan baik.
Berdasarkan penelitian 2018, diet populer seperti diet karbo, keto, serta diet tinggi fiber menunjukkan pengurangan berat badan serta pengurangan massa otot. Namun diet tinggi protein menunjukkan pengurangan lebih pada massa lemak namun dapat mempertahankan massa otot.
Penelitian serupa juga menunjukkan adanya suplemen penunjang diet termasuk chromium picolinate hingga teh hijau catechin yang dapat mempertahankan massa otot ketika sedang mengurangi lemak. Akan tetapi cara terbaik serta strategi komprehensif yang dapat menunjukkan hasil terbaik adalah dengan mengikuti pedoman kalori serta konsumsi makro-nutrisi dan olahraga teratur.
Penulis: Tisha Sekar Aji
Hashtag: #Breaking Boundaries