Highlight dari koleksi Givenchy ini terletak di desainnya yang kuat, feminin, dengan jahitan yang terkonstruksi dengan baik. [Foto: Document/Givenchy]
Matthew banyak bermain grafis yang kontras dengan warna hitam dan putih. Ia menciptakan hal-hal baru dan tidak terduga. [Foto: Document/Givenchy]
Tuxedo jacket dikombinasikan dengan denim cargo pants atau denim style satin. Atau jaket dengan flounced blouse yang sensual dipadu padankan dengan pencil skirt dengan kantung bergaya cargo. [Foto: Document/Givenchy]
Razor sharp black leather trench dimasukkan ke dalam slim leather trousers. Siluet tumpuk yang kasual dan berwarna putih juga terlihat di runway Givenchy. [Foto: Document/Givenchy]
Emblematik logo 4G dimunculkan di atas material transparan atau opaque. Pita dan serut dimodernisasi dengan sentuhan yang ringan dalam bahan jersey atau stretch chiffon. [Foto: Document/Givenchy]
Gaun malam berwarna hitam memiliki pinggiran potongan yang digradasikan dengan manik-manik silver atau wispy marabou feathers. [Foto: Document/Givenchy]
Tas Voyou dari koleksi perempuan, dihadirkan dalam 2 versi two-tone yang baru, di samping G-Hobo, Cut-Out, dan 4G yang berwarna hitam hingga pink berkilau dari kulit paten. [Foto: Document/Givenchy]
Untuk koleksi khusus pria, Matthew mengeksplorasi sisi kontras dari budaya dan modernitas dengan gaya bebas. Inspirasinya datang dari seragam, entah itu yang di kantor atau jalanan, keduanya dibaurkan menjadi satu. [Foto: Document/Givenchy]
Tailored jacket dipadukan dengan denim atau military pants. Emblem Givenchy ditampakkan di atas kain tenun dengan teknik printing. [Foto: Document/Givenchy]