7 Ide Sensory Play untuk Mengembangkan Keterampilan Motorik Anak

Fimela Reporter diperbarui 04 Sep 2024, 14:47 WIB

Fimela.com, Jakarta Di usia balita, anak-anak akan mempelajari banyak kemampuan mendasar yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan untuk berkomunikasi, kemampuan kognitif, kemampuan sosial emosional, kemampuan motorik halus, dan kemampuan motorik kasar. Untuk mengembangkan semua keterampilan tersebut, Mom bisa menggunakan permainan sensory play supaya anak bisa belajar sambil bermain.

Pada dasarnya, keterampilan dasar tersebut perlu untuk diperkenalkan sedini mungkin. Hal ini disebabkan karena anak akan mengalami masa golden age sehingga perlu untuk distimulasi secara optimal. Permainan bisa menjadi media untuk mengembangkan keterampilan anak dengan cara yang menyenangkan.

Sensory play atau permainan sensorik adalah jenis permainan yang dapat melatih indra anak. Permainan ini akan mengembangkan indra peraba, perasa, penciuman, dan suara melalui cara yang mudah. Sensory play memiliki banyak manfaat, antara lain untuk mendorong pemikiran kognitif, mengatur emosi, meningkatkan interaksi sosial, dan masih banyak lagi. Merangkum dari situs Parents dan Healthline, berikut ide sensory play yang bisa Mom jadikan referensi:

2 dari 8 halaman

1. Membuat Sensory Bin

Sensory bin dapat meningkatkan keterampilan indra anak/copyright littlebinsforlittlehands

Mom ingin menggunakan sensory play yang mudah dan simpel? Cobalah untuk membuat sensory bin. Mom bisa memanfaatkan bak plastik atau wadah besar yang diisikan mainan kesukaan anak. Sebagai alas, gunakan pasir, sobekan kertas, atau bahan bertekstur lainnya yang aman untuk disentuh.

Untuk mendorong imajinasi dan kreativitas anak, Mom bisa menambahkan patung-patung kecil, sekop, atau ember mainan. Biarkan anak dapat bereksplorasi dengan bermain sesuka hati. Namun, pastikan untuk selalu mengawasi anak dengan mainan kecil tersebut agar tidak berbahaya bagi kesehatan anak. Apalagi, anak akan sering untuk memasukkan barang ke dalam mulut mereka. 

3 dari 8 halaman

2. Lilin Mainan

Play dough sangat baik untuk perkembangan keterampilan motorik dan sensorik anak/copyright freepik

Lilin mainan dapat menarik perhatian anak untuk berkreasi membuat segala bentuk yang mereka inginkan. Teksturnya yang lembut dan licin pun mudah untuk dibuat oleh anak. Anak akan menikmati waktu bermain mereka dengan mengiris, memotong-motong, dan membentuk lilin mainan secara kreatif. 

Sensory play ini direkomendasikan untuk anak umur 2-5 tahun untuk melatih kemampuan motorik halus dan melatih imajinasi. Semakin banyaknya variasi untuk lilin mainan pun membuat anak bisa memilih jenis cetakan dan bentuk sesuai dengan yang mereka inginkan. 

4 dari 8 halaman

3. Finger Painting

Finger painting dapat membuat anak menjadi lebih kreatif/copyright freepik

Aktivitas yang melibatkan seni tidak hanya mendorong kreativitas anak, tetapi juga merangsang indra mereka. Melukis dengan jari bisa menjadi pilihan untuk anak usia balita agar mereka bisa bermain-main dengan kuas dan membuat hasil karya sendiri.

Meski dapat membuat rumah menjadi kotor dan berantakan. Namun,  dengan melukis dan mencetak di selembar kertas, anak pun dapat menciptakan hasil karya yang lucu dan berkesan. Kegiatan ini juga bisa membantu anak untuk mengekspresikan perasaan dan mengembangkan kemampuan sensorik mereka. 

5 dari 8 halaman

4. Membuat Adonan Roti Bersama

Membuat roti juga dapat menjadi aktivitas untuk melatih kemampuan sensorik anak/copyright freepik/karlyukav

Kegiatan ini memang akan membuat situasi rumah menjadi kotor dan berantakan. Namun, membiarkan anak ikut memasak dan menguleni adonan bisa memberikan pelajaran baru untuk melatih sensoriknya. Makanan bisa menjadi cara untuk membuat anak memahami tekstur, rasa, dan bau yang berbeda-beda.

Anak bisa ikut mencoba untuk membuat adonan roti dan memanggangnya. Si kecil bisa berkesempatan untuk meremas dan menguleni adonan roti. Kemudian, anak juga bisa belajar untuk menuang dan menakar bahan-bahan dengan benar. 

6 dari 8 halaman

5. Kotak Pasir

Bermain pasir bisa menjadi kegiatan menyenangkan untuk melatih indra anak/copyright freepik

Jika ingin mencoba aktivitas sensorik di luar rumah, permainan dengan kotak pasir bisa menjadi referensi. Hanya melalui bak pasir dan sekop, imajinasi anak pun bisa terpicu untuk membuat banyak bentuk. Tekstur pasir yang halus pun disukai oleh anak-anak. Mereka bisa merasa nyaman untuk bermain bersama dalam waktu yang lama. Tak hanya melatih sensorik, bermain pasir juga dapat mendorong kemampuan kognitif dan mental anak. 

7 dari 8 halaman

6. Berkebun

Belajar sensorik dan bermain bersama anak lewat aktivitas berkebun/copyright freepik

Berkebun bisa menjadi aktivitas yang melibatkan sensorik anak sekaligus sebagai cara untuk membangun hubungan yang erat dengan anak. Stimulasi indra anak melalui tahapan yang diperlukan dalam berkebun. Pilihlah tanaman yang mudah dirawat bersama dengan si kecil, cukup dengan menanam biji kecil, Mom sudah bisa memicu anak untuk meningkatkan indra mereka. Pasalnya, anak pun bisa menstimulasi indra melalui kegiatan menggali tanah, menyortir benih, menyiram, hingga mencium tanaman. 

8 dari 8 halaman

7. Bermain Masak-Masakan di Luar Ruangan

Sensory play dapat dilakukan dengan bermain masak-masakan/copyright freepik/user15285612

Membiarkan anak untuk bermain di luar ruangan akan membuat mereka lebih bebas menjelajahi segala hal di sekitar mereka. Bahkan, mereka bisa membuat dapur tersendiri dengan bahan-bahan yang ditemukan di alam. Imajinasi anak yang tidak terbatas membuat mereka bisa mengasah kreativitas. Menggunakan panci, wajan, dan sendok mainan akan memicu anak untuk berkreasi.

Anak dapat memanfaatkan air, rumput, atau sekadar tanaman layaknya sedang membuat masakan. Selalu perhatikan dan awasi mereka ketika bermain supaya anak pun tetap aman. 

Ide permainan tersebut bisa Mom lakukan agar anak bisa banyak belajar melatih indra mereka. Permainan di atas juga akan membangun keterampilan observasi dan meningkatkan kesejahteraan mental anak. Jadi, tertarik untuk mengajak anak bermain apa nih, Mom?

 

Penulis: Syifa Azzahra