Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela sedang bingung mencari ide untuk menu MPASI bayi? Mungkin keju bisa menjadi pertimbangan untuk ditambahkan dalam menu MPASI si kecil. Keju tidak hanya mudah untuk dikunyah, tetapi juga kaya akan nutrisi, seperti protein, kalori, vitamin A, vitamin D, dan vitamin B12 yang baik untuk perkembangan bayi.
Akan tetapi, sebelum menambahkan keju ke dalam menu MPASI si kecil, Sahabat Fimela pasti bertanya-tanya, kapan sih waktu yang tepat untuk memberikan keju kepada bayi? Dilansir dari Healthline, beberapa sumber mngatakan bahwa aman memberikan keju sejak usia 6 bulan, sementara ada sumber lain yang menyarankan untuk menunggu bayi mencapai usia 8 hingga 10 bulan. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menyarankan untuk memperkenalkan keju dalam diet bayi antara usia 7 hingga 8 bulan.
Sebelum memberikan keju kepada beyi, penting untuk berkonsultasi dengan anak terkait pedoman yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan perkembangan bayi. Penting juga untuk memberikan jeda 3 hingga 5 hari saat memberikan keju kepada bayi. Hal ini memungkinkan Sahabat Fimela untuk mengamati tanda-tanda intoleransi atau reaksi alergi, seperti diare, muntah, atau ruam.
Untuk memastikan keju yang aman bagi bayi, orangtua perlu memperhatikan jenis keju. Ada beberapa jenis keju yang dianjurkan untuk bayi, yaitu keju cheddar, keju mozzarella, keju parmesan, keju romano, keju cottage, cream cheese, keju ricotta. Jika Sahabat Fimela ingin menambahkan keju dalam MPASI bayi, berikut adalah beberapa manfaat yang akan dirasakan bayi.
1. Keju baik untuk perkembangan gigi dan tulang bayi
Kalsium adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi yang sehat pada bayi. Keju kaya akan kalsium, sehingga memasukkannya dalam MPASI bayi dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium mereka. Kebutuhan kalsium yang terpenuhi membantu tulang dan gigi bayi tumbuh dengan baik.
2. Membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh bayi
Protein adalah bahan dasar pembentukan otot, jaringan tubuh, dan berbagai enzim penting. Keju mengandung protein berkualitas tinggi yang dapat membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dengan memberikan keju, Sahabat Fimela membantu memastikan bahwa si kecil mendapatkan asupan protein yang cukup. Protein juga berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3. Menjaga kesehatan jantung
Keju mengandung lemak sehat, yakni asam linoleat terkonjugasi, yang memiliki sifat antiinflamasi. Asam lemak ini dapat membantu dalam mengurangi peradangan di dalam tubuh. Peradangan kronis dapat menjadi faktor risiko untuk berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
Memberikan keju untuk MPASI bayi dapat membantu menjaga kesehatan jantungnya dan mengurangi resiko terjadinya penyakit jantung di masa depan. Selain itu, konsumsi lemak sehat juga dapat membantu mencegah obesitas, yang merupakan faktor risiko lainnya untuk penyakit jantung.
4. Menjaga kesehatan otak
Penelitian menunjukkan bahwa keju dapat menjadi sumber glutathione yang memiliki sifat antioksidan. Glutathione adalah senyawa penting dalam tubuh yang membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan seperti glutathione dapat membantu menjaga kesehatan otak bayi dengan melindungi sel-sel otak dari stres oksidatif.
5. Memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya
Vitamin D adalah nutrisi penting yang berperan dalam penyerapan kalsium, yang mendukung pertumbuhan tulang dan sistem kekebalan tubuh bayi. Sebagian besar keju mengandung vitamin D, yang bisa menjadi tambahan penting dalam MPASI bayi.
Selain kalsium, protein, dan vitamin D, keju juga mengandung berbagai nutrisi penting lainnya seperti vitamin B12, riboflavin, fosfor, dan selenium. Nutrisi-nutrisi ini membantu dalam perkembangan sistem saraf, fungsi sel, dan kekuatan tulang.
Penulis: Denisa Aulia