Fimela.com, Jakarta Baby blues adalah kondisi emosional yang umum terjadi pada ibu pasca persalinan, termasuk saat menyusui. Kondisi ini ditandai oleh perasaan sedih, cemas, atau perubahan suasana hati yang berlebih. Baby blues bisa bersifat sementara tapi juga bersifat berkelanjutan. Apalagi, jika Mom tidak mendapat dukungan dan penanganan terbaik mengenai masalah ini.
Penting untuk diketahui, baby blues adalah kondisi umum yang memengaruhi banyak ibu setelah melahirkan. Kondisi ini khususnya terjadi paling sering di minggu pertama hingga minggu ke empat setelah persalinan. Tanda-tanda baby blues bisa ditunjukkan dengan beberapa hal. Mengutip dari laman parents.com, inilah tanda baby blues yang kerap terjadi dan sangat mudah diketahui.
What's On Fimela
powered by
Perasaan Sedih atau Cemas Berlebih
Mom yang mengalami baby blues sangat rentan memiliki perasaan sedih dan cemas berlebih. Mereka mungkin merasa sedih atau cemas tanpa alasan yang jelas. Kesedihan ini bahkan bisa berujung depresi dan masalah mental yang lebih serius. Ini tak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik serta psikis Mom, ini juga berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang bayinya.
Perubahan Suasana Hati
Mom juga sangat mungkin merasakan perubahan suasana hati yang tiba-tiba. Misal merasa bahagia di satu saat dan merasa sangat sedih di saat lain. Perubahan suasana hati ini bisa terjadi dalam waktu yang singkat dan berlalu begitu cepat. Suasana hati yang berubah-ubah ini, bisa berdampak buruk bagi Mom sendiri atau bayi yang dilahirkannya.
Semakin Sensitif
Mom mungkin merasa lebih sensitif atau rentan emosi terhadap kritik atau komentar orang lain. Mom juga semakin mudah sakit hati, salah paham serta kecewa akan nasehat atau perkataan orang lain. Bahkan jika itu merupakan perkataan yanga sangat sederhana dan tidak ada maksud apa-apa di baliknya. Sensitivitas Mom tak hanya terkait perawatan dan tumbuh kembang buah hati, ini juga bisa terkait bentuk tubuh atau kondisinya setelah melahirkan.
Sulit Tidur
Baby blues bisa menyebabkan Mom kesulitan tidur. Walaupun Mom sudah sangat berusaha dan mencoba untuk tidur tepat waktu, Mom tetap tidak bisa melakukannya. Selelah apapun Mom, baby blues rentan bikin Mom kesulitan menutup mata dan memiliki kualitas tidur yang baik. Bagi Mom, ada perasaan takut dan gelisah jika Mom harus tertidur.
Mudah Menangis
Mom akan lebih mudah menangis atau semakin emosional saat ia mengalami baby blues. Hal-hal sepele bisa memicu tangisan dan kesedihan mendalam, bahkan tanpa alasan yang jelas sekalipun.
Baby blues bisa saja terjadi karena perubahan hormonal yang dramatis setelah melahirkan. Penurunan drastis hormon estrogen dan progesteron, serta fluktuasi hormon prolaktin, bisa memengaruhi suasana hati serta emosi Mom. Selain itu, stres fisik dan emosional, serta kurang tidur yang umum pada ibu baru, juga berkontribusi besar pada risiko ini.
Untuk mencegah dan mengatasi baby blues, penting bagi Mom mencari dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman-teman terdekat. Berbicara tentang perasaanmu dan mendapatkan dukungan emosional bisa membantu mengurangi tekanan. Pastikan juga untuk istirahat cukup, penuhi nutrisi harian dan kendalikan perasaan sebaik mungkin.
Perubahan suasana hati selepas melahirkan, sebenarnya umum terjadi. Namun, jika tanda-tanda emosi negatif berlanjut atau memburuk dan kamu merasa kesulitan untuk mengatasinya, segera konsultasikan dengan profesional atau ahlinya. Semoga informasi ini bermanfaat.