Memasuki Kontemplasi Sapto Djojokartiko tentang Dunia saat Ini yang Dituangkan dalam Koleksi SAPTO DJOJOKARTIKO Spring/Summer 2024

Annissa Wulan diperbarui 02 Nov 2023, 10:42 WIB
Lewat koleksi terbaru SAPTO DJOJOKARTIKO ini, Sapto ingin mengajak para pecinta karyanya untuk berupaya menghadapi perasaan kosong, suram, cemas, dan semua permasalahan hidup yang datang bertubi-tubi. [Foto: Document/FIMELA]
Sapto Djojokartiko ingin menanggapi dan mengembalikan kehadiran diri dan rasa damai dari riuh dan gaduhnya pikiran di tengah dunia yang penuh gempuran berita dan menguras energi. Koleksi ini bukan sebagai pelarian, namun buah reka cipta dalam perjalanan Sapto Djojokartiko mencari ketenangan dan pencerahan. [Foto: Document/FIMELA]
Bertempat di Taman Air Mancur Plaza Senayan, Jakarta, rancangan panggung gelaran SAPTO DJOJOKARTIKO Spring/Summer 2024 ini terinspirasi dari miniatur kuil arkais dan ruang pemandian tempat mensucikan diri. [Foto: Document/FIMELA]
Di tengah lokasi yang biasanya ramai oleh pengunjung dan pekerja untuk menghabiskan waktu, Sapto membangun ruang khusus untuk ketenangannya. Ia meminta para pecinta karyanya untuk menjernihkan pikiran, tenang, dan memberikan kesempatan untuk merenung dan bersantai, menemukan harmoni dalam diri. [Foto: Document/FIMELA]
60 tampilan busana laki-laki dan perempuan mengusung garis rancangan yang minimalis. Sapto Djojokartiko memberi penekanan pada siluet yang sederhana dalam rona warna yang tenang. [Foto: Document/FIMELA]
Sapto juga meromantisasi sesuatu yang simpel ke dalam garis potongan geometris, repetitif, dan variasi intrikasi detail. [Foto: Document/FIMELA]
Kekosongan dalam bias cahaya yang tembus mengisi ruang dalam permainan gelap terang yang diartikan dalam transparan material tembus pandang yang dikombinasikan dengan material lain. [Foto: Document/FIMELA]
Koleksi SAPTO DJOJOKARTIKO kali ini mempertemukan lapisan bahan geometri solid dengan ringan bahan tembus pandang. [Foto: Document/FIMELA]
Garis-garis geometris yang terilhami ulir pasir dan kerikil taman kering Jepang, diciptakan sebagai ruang untuk refleksi diri dan koneksi batin dalam filosofi Zen. [Foto: Document/FIMELA]
Ornamen yang dirangkai Sapto bergaya busana berlapis ringan yang memberikan kemudahan udara untuk merangkai layangnya. [Foto: Document/FIMELA]
Siluetnya terinspirasi dari tahun 90an hingga awal 2000an, seperti bandeau, rok mikro mini, busana tali spageti, celana berpinggul rendah juga termasuk siluet lurus, siluet balon, dan monokromatis. [Foto: Document/FIMELA]
Rona koleksi SAPTO DJOJOKARTIKO musim ini berotasi pada warna bumi, seperti oyster atau cangkang kerang dan truffle atau warna jamur, simetri dengan ragam warna turunan biru yang lebih dalam. [Foto: Document/FIMELA]
Merujuk pada era datangnya awal milenia warna lacquer atau perak, dihadirkan mengkomplemen berbagai tampilan busana. [Foto: Document/FIMELA]
Koleksi ini menggabungkan ragam material ringan seperti organza, tule, dan lureks dengan material solid, seperti satin, bludru, dan kulit imitasi yang terjalin dalam draperi, potongan-potongan asimetris, dan tampilan bersusun. [Foto: Document/FIMELA]
Kesederhanaan dalam koleksi ini ditampilkan dan diperindah lewat detail tambal sulam dan teknik bordir payet yang berbeda, memberikan dimensi istimewa dalam setiap potongan busana. [Foto: Document/FIMELA]
Sapto Djojokartiko juga mengkreasikan motif baru, diwujudkan renda yang terinspirasi oleh rimpang atau rempah seperti jahe dan temu-temuan, tanaman herbal tradisional khas Indonesia. Tanaman ini bisa menghangatkan dan menyehatkan raga dari dalam. [Foto: Document/FIMELA]
Sapto juga memberdayakan kembali motif-motif bordir klasik SAPTO DJOJOKARTIKO yang disalin ke dalam variasi rupa rimpang. [Foto: Document/FIMELA]
Koleksi aksesori SAPTO DJOJOKARTIKO Spring/Summer 2024 datang dalam deret alas kaki, sepatu teplek berujung runcing berbordir, sepatu Mary Jane, sandal nelayan, sandal gunung berhias logam, dan tas mikro. [Foto: Document/FIMELA]
Sedangkan untuk perhiasan aneka bola solid perak dan permata yang tersusun dalam formasi berulang datang dalam format anting dan kalung choker. Lewat koleksi ini, Sapto Djojokartiko mengingatkan untuk berhenti sejenak menarik napas dan hidup dalam momen saat ini dan sekarang juga. [Foto: Document/FIMELA]