7 Kebiasaan yang Membuatmu Sulit Bahagia Saat Ini

Endah Wijayanti diperbarui 05 Nov 2023, 18:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kebahagiaan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan kita. Cuma masalahnya, disadari atau tidak, seringkali kita merasa sulit untuk mencapai tingkat kebahagiaan yang diharapkan. Salah satu alasan utama untuk hal ini adalah kebiasaan-kebiasaan negatif yang telah tertanam dalam diri kita.

"Happiness is a journey, not a destination." (Ben Sweetland). Hidup ini penuh dengan berbagai rintangan dan tantangan, dan seringkali kebahagiaan menjadi target utama yang ingin kita capai. Ada beberapa kebiasaan negatif yang seringkali tidak kita sadari bahwa mereka dapat membuat kita sulit meraih kebahagiaan. Kali ini kita akan membahas tujuh kebiasaan yang mungkin membuatmu sulit bahagia saat ini, serta cara mengatasinya. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

 

 

2 dari 8 halaman

1. Kebiasaan Membanding-bandingkan Diri dengan Orang Lain yang Tidak Sehat

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/theshotsco

Salah satu kebiasaan yang seringkali membuat kita sulit bahagia adalah kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Perbandingan ini seringkali tidak sehat, karena kita cenderung melihat hanya sisi positif orang lain dan merasa rendah diri. Hal ini dapat membuat kita merasa tidak bahagia dengan diri sendiri.

Cara mengatasi kebiasaan ini adalah dengan lebih fokus pada perkembangan diri sendiri. Ingatlah bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidupnya sendiri, dan perbandingan dengan orang lain tidak selalu adil. Cobalah untuk mengukur kesuksesan dan kebahagiaan berdasarkan pencapaian dan perkembangan pribadi.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Kebiasaan Terus Menerus Menyalahkan Diri Sendiri atas Semua Hal yang Terjadi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/prostock_studio

Kebiasaan menyalahkan diri sendiri secara berlebihan adalah salah satu penyebab kebahagiaan yang sulit dicapai. Ketika kita terlalu keras pada diri sendiri, kita cenderung merasa tidak berharga dan tidak mampu mengatasi masalah.

Untuk mengatasi kebiasaan ini, penting untuk belajar menerima bahwa tidak semua hal dalam hidup dapat dikendalikan. Terkadang, kejadian buruk terjadi bukan karena kesalahan kita. Ingatlah bahwa kesalahan adalah bagian alami dari pertumbuhan dan perkembangan. Cobalah untuk lebih bijaksana dalam menilai diri sendiri dan belajar dari pengalaman.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Kebiasaan Bermalas-malasan dalam Menjalani Keseharian

ilustrasi malas bosan/Tirachard Kumtanom/Shutterstock

Bermalas-malasan adalah kebiasaan yang seringkali membuat kita sulit bahagia. Ketika kita tidak produktif dan hanya menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak bermanfaat, kita cenderung merasa tidak puas dengan diri sendiri.

Cara mengatasi kebiasaan ini adalah dengan menetapkan tujuan dan jadwal yang jelas. Cobalah untuk membuat rencana harian yang mengarah pada pencapaian tujuan, dan jangan biarkan diri terlalu lama terjebak dalam kegiatan yang tidak produktif. Dengan menjadi lebih produktif, kita akan merasa lebih puas dan bahagia.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Kebiasaan Berprasangka Buruk atas Setiap Kejadian yang Dialami

Mengatasi rasa malas./copyright shutterstock.com/g/fizkes

Berprasangka buruk adalah kebiasaan negatif lainnya yang dapat membuat kita sulit bahagia. Ketika kita selalu mengasumsikan hal-hal buruk akan terjadi, kita cenderung hidup dalam ketakutan dan kecemasan.

Untuk mengatasi kebiasaan ini, cobalah untuk berpikir positif dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Ingatlah bahwa tidak semua kejadian buruk akan terjadi, dan berprasangka baik terhadap diri sendiri dan orang lain akan membuat hidup kita lebih bahagia.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Kebiasaan Menyalahkan Takdir dan Orang Lain atas Hal yang Menimpamu

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/Kostikova+Natalia

Kebiasaan menyalahkan takdir atau orang lain atas keadaan yang kita alami adalah salah satu bentuk ketidakbahagiaan. Ketika kita merasa bahwa hidup kita tidak adil, kita cenderung merasa tidak bahagia.

Cara mengatasi kebiasaan ini adalah dengan mengambil kendali atas hidup kita. Kita mungkin tidak bisa mengendalikan semua hal, tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita merespons dan bertindak terhadap situasi yang dihadapi. Berhenti menyalahkan orang lain atau takdir, dan cobalah untuk menjadi agen perubahan dalam hidupmu.

 

7 dari 8 halaman

6. Kebiasaan Menuntut Segalanya Serba Sempurna

Patah hati./Copyright shutterstock.com/g/wilaiporn+Hancharoenkul

 

Menuntut segalanya serba sempurna adalah kebiasaan negatif lain yang dapat menghambat kebahagiaan. Ketika kita selalu mencari kesempurnaan, kita seringkali merasa tidak puas dengan diri sendiri dan hidup kita.

Cara mengatasi kebiasaan ini adalah dengan lebih fleksibel dalam standar yang kita tetapkan. Ingatlah bahwa kesalahan adalah bagian alami dari kehidupan, dan tidak ada yang sempurna. Cobalah untuk menerima kekurangan diri sendiri dan berusaha untuk terus belajar dan berkembang.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Kebiasaan Selalu Mencemaskan Hal-Hal yang Belum Terjadi

Cemas./Copyright shutterstock.com/g/Chankowet

Kecemasan tentang masa depan adalah kebiasaan negatif lain yang seringkali membuat kita sulit bahagia saat ini. Ketika kita terlalu fokus pada hal-hal yang belum terjadi, kita cenderung meremehkan momen sekarang.

Cara mengatasi kebiasaan ini adalah dengan lebih berfokus pada saat ini. Cobalah untuk hidup dalam momen, nikmati apa yang kamu miliki sekarang, dan berhenti meremehkan kebahagiaan yang sudah ada di depan mata. Ingatlah bahwa kecemasan tentang masa depan hanya akan menghambat kebahagiaanmu saat ini.

"Happiness is a choice, not a result. Nothing will make you happy until you choose to be happy." - Ralph Marston

Dalam rangka mencapai kebahagiaan, penting untuk menyadari kebiasaan negatif yang mungkin menghambatnya. Dengan mengatasi kebiasaan-kebiasaan ini, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan meraih kebahagiaan yang lebih besar. Ingatlah bahwa perubahan memerlukan waktu dan usaha, tetapi dengan tekad dan kesabaran, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih bahagia.