Penelitian Elderly Meal Project Ungkap MSG dapat Meningkatkan Selera Makan, Dokter Ungkap Cara Menyimbangkan Asupan Garam

Anisha Saktian Putri diperbarui 01 Nov 2023, 07:34 WIB

Fimela.com, Jakarta Asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti Monosodium Glutamat (MSG) memiliki manfaat dalam meningkatkan selera makan lansia. Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik.

Jika para lansia nafsu makan maka berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia yang terukur dari hasil analisa darah dan antropometri tes pada sebuah penelitian “Elderly Meal Project” yang telah dilakukan Ajinomoto. 

Untuk lebih menggaungkan hasil penelitian “Elderly Meal Project” yang berfokus pada manfaat asam amino dalam bumbu umami untuk bantu meningkatkan kualitas hidup lansia, Ajinomoto bekerjasama dengan Asosiasi Nutrisionis Olahraga & Kebugaran Indonesia (ANOKI), serta Asian Medical Student Association Indonesia (AMSA), membuat rangkaian Elderly Program. 

Dalam kesempatan ini, Health Provider Ajinomoto memberikan sharing session mengenai konsep Bijak Garam dengan mengurangi penggunaan garam dapur dan mengombinasikannya dengan MSG AJI-NO-MOTO® untuk tetap mempertahankan kelezatan masakan, sekaligus mengurangi asupan natrium. 

“Bijak Garam merupakan konsep memasak dengan mengurangi penggunaan garam dapur dan mengombinasikannya dengan MSG AJI-NO-MOTO® untuk tetap mempertahankan kelezatan masakan walaupun penggunaan garamnya kami kurangi. Konsep Bijak Garam ini jika diaplikasikan pada menu makanan harian lansia terbukti dapat menurunkan kadar natrium di dalam masakan namun tetap mempertahankan kelezatannya, sehingga nafsu makan dan asupan gizi lansia meningkat,” ungkap Sakinah, Health Provider dari Corporate Communications Dept PT AJINOMOTO INDONESIA. saat Event LASEHAN (Lansia Sehat Bugar & Bahagia dengan Bijak Garam) yang diadakan pada 30 September, serta Event DEAR (Discover Early, Avoid Hypertension) Oma Opa pada 1 Oktober 2023, bertepatan dengan momentum Hari Lansia Sedunia.

Ia menyampaikan pembuktian ini didapatkan melalui penelitian yang dilakukan sebelumnya juga, yakni penelitian Elderly Meal Project di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur – Yogyakarta. Hasil penelitian yang dijalankan menunjukkan bahwa menu rendah garam (Bijak Garam) dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure). 

“Pada event Lasehan, kami juga memberikan penyuluhan menu Bijak Garam dan aplikasinya pada test rasa snack untuk lansia serta memberikan berbagai bumbu masak Ajinomoto kepada pengurus dan tim dapur Panti Werdha Budi Mulia, Cengkareng, Jakarta Barat,” lanjutnya. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Bahaya penyakit degeneratif

Event LASEHAN (Lansia Sehat Bugar & Bahagia dengan Bijak Garam) yang diadakan pada 30 September, serta Event DEAR (Discover Early, Avoid Hypertension). Dok. Ajinomoto

Dalam rangkaian event ini, Ajinomoto juga menghadirkan spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Bunda Margonda, dr. Diyah Eka Andayani, Sp.GK, yang memaparkan terkait bahaya penyakit degeneratif, hipertensi, dan strategi diet rendah garam sebagai solusi untuk pencegahannya.

Berdasarkan data dari Riskesdas Kemenkes RI, hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang paling dominan dialami oleh para lansia. Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang terjadi akibat asupan natrium yang berlebih. Sebenarnya natrium diperlukan bagi tubuh karena memiliki peranan penting sebagai zat gizi esensial untuk mewujudkan hidup sehat dan aktif. Kelebihan maupun kekurangan (defisiensi) natrium dapat berisiko mengalami gangguan kesehatan. L

“Jika kelebihan, maka efeknya adalah muncul berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, dan lain-lain. Jika kekurangan, maka efeknya adalah gangguan fungsi otot, saraf, dan kontrol gula darah,” ujar dr. Diyah.

Nah, bagaimana sebaiknya menyeimbangkan atau mengendalikan asupan garam? Ada beberapa tips yang diberikan seperti biasakan membaca label makanan kemasan, perbanyak konsumsi sayur & buah, batasi makanan kemasan atau kalengan, hingga penggunaan bumbu umami seperti MSG saat membuat masakan.

“Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Jasmine Leong dkk (2015), kandungan natrium dalam MSG hanya 1/3 dari kandungan natrium pada garam dapur biasa. Sehingga dapat menjadi salah satu strategi untuk mengurangi asupan garam, namun tetap dapat mempertahankan rasa lezat dalam masakan,” lanjutnya.