The Artistry menyoroti para perancang adibusana dengan tingkat kerumitan pengerjaan tangan yang tinggi. [Foto: Document/FIMELA]
Mahija, jenama perhiasan yang berbasis di Yogyakarta dan didirikan oleh Galuh Anindita, menghadirkan eksplorasi penggunaan material kuningan, perak, dan emas di atas panggung JFW 2024 hari terakhir. [Foto: Document/FIMELA]
Bentuk-bentuk yang ditampilkan oleh Mahija adalah anting, cincin, kalung, hingga hiasan kepala. [Foto: Document/FIMELA]
Hasilnya menjadi transformasi perhiasan yang unik, beragam, dan berkesan membumi dengan desain dan wujud yang tidak biasa atau realis hingga abstrak. [Foto: Document/FIMELA]
Selanjutnya ada Hian Tjen. Hian Tjen dikenal dengan eksplorasinya akan beragam teknik pengerjaan tangan, yang menghadirkan koleksi busana memesona. [Foto: Document/FIMELA]
Setiap busana rancangan Hian Tjen memiliki sentuhan keanggunan yang kemudian menjadi ciri khasnya. [Foto: Document/FIMELA]
Hian Tjen berfokus pada koleksi adibusana yang mewah. Ia mengekspresikan kreativitasnya dengan cara yang inovatif. [Foto: Document/FIMELA]
Hian Tjen memusatkan perhatiannya pada craftmanship dan bermain dengan detail yang rumit, serta siluet feminin nan elegan. [Foto: Document/FIMELA]
Sudahkah kamu melihat seluruh gelaran JFW 2024? [Foto: Document/FIMELA]