Putri Pare Setiawati merilis koleksi batik bernuansa warna Lembayung. Koleksi batiknya dipadukan dengan model unggulan Kebaya Tra Tumpang beraksen lengan tanpa kerung. [Foto: Document/JFW]
Menjadi koleksi utama, 15 gaya dibawakan oleh beberapa muse, seperti Maudy Koesnaedi dan Adinia Wirasti. [Foto: Document/JFW]
Koleksi Putri Pare Setiawati menampilkan potongan kebaya gaya Solo kuno, yaitu kebaya panjang dengan detail pada dada beraksen khas Jogja, kemben atau kutubaru yang terinspirasi dari kebaya sang Ibu. Ada juga kebaya berkerah yang dinamai Kebaya Rembang, kebaya kerah beskap, hingga kebaya asimetris. [Foto: Document/JFW]
Sesuai dengan tema warna lembayung, palet warna ungu tua sampai muda ditambahkan dengan warna merah hati yang klasik, hingga warna wortel yang kekinian. [Foto: Document/JFW]
Keseluruhan koleksi kebaya dibuat dari bahan sutra dan untuk ageman kain, serta selendangnya melalui proses batik tulis di atas bahan sutra crep dan katun terbaik. [Foto: Document/JFW]
Secara spesial, Putri Pare Setiawati mengangkat motif Parang Barong dan Poleng sebagai ciri khasnya. Ada juga motif jagoan lain, seperti Candi Borobudur, Roro Jonggrang, Ratu Boko, sentuhan motif lurik, kawung, bunga srengenge, dan burung cendrawasih kembar. [Foto: Document/JFW]
Kain batik tulis ini menggunakan warna alam, seperti sogan dan indigo yang diambil dari alam. [Foto: Document/JFW]