Fimela.com, Jakarta Faktanya proses berkreasi tidak akan ada hentinya, terutama dalam proses kreasi seni kontemporer. Gagasan saat ini mencakup kemampuan untuk menyajikan kemakmuran dengan unsur artistik di berbagai bidang, termasuk seni dan industri kreatif. Melihat kreasi yang tidak ada hentinya MURAI Art Projects dan TEKA (perusahaan di bidang kayu) berkolaborasi untuk membuat pameran yang bertajuk “Continuum”.
Pameran kolektif “Continuum” merupakan pameran yang akan menekankan interdisiplin terutama dalam merepresentasikan kreatifitas yang tidak ada batasnya dengan berbagai macam medium kreasi yang berpegang pada nilai-nilai keberlanjutan. Seni kontemporer keberlanjutan ini akan berupa presentasi lukisan, patung, hingga instalasi, dan banyak lagi.
“Seperti ciri khas Murai Art Projects itu sendiri, kami selalu memberikan atau menampilkan suatu kolaborasi antara ilmu seni dengan ilmu disiplin lainnya dan kali ini kami berkolaborasi dengan TEKA Parquet Indonesia, seniman dan juga arsitek.” ujar Ari Sanjaya, Founder and Director Murai Art Projects, yang berdiri sejak tahun 2021.
Tentang MURAI Art Projects
Berdiri sejak tahun 2021, MURAI Art Projects berfokus pada penciptaan karya seni kontemporer dan mengadakan pameran seni perdananya pada tahun 2022. Dalam pameran ini MURAI Art Projects ingin memberikan yang terbaik, maka dari itu mereka menghadirkan 9 seniman dan 1 arsitek untuk melancarkan pameran ini.
Nama-nama dibalik pameran kolektif “Continuum” adalah Joko Avianto; TuTu’s; Jemana Murti; Maharani Mancanagara; Yori Antar; Agnes Hansella; Jessica Soekidi; Nurrachmat Widyasena; Wildan Indra Sugara; dan Wayan Karja. Bukan hanya menghasilkan seni kontemporer yang luar biasa, mereka juga ditantang untuk membuat seni yang terbuat dari material limbah menjadi sesuatu yang artistik.
“Para seniman tersebut mengolah material produk waste, sisa pabrik, bahan veneer atau bagian-bagian parquet-nya, yang dirangkai dan diintegrasikan ke dalam karya seni rupa. Karya seni yang merespon dari material TEKA ini juga dapat diapresiasi dan dikoleksi oleh para pecinta seni rupa. Kami melihatnya karya-karya ini dapat menjadi prototype untuk karya-karya yang menggunakan bahan-bahan sejenis,” ujar Yudi Wanandi selaku Co-Founder and Director Murai Art Projects.
Selain koleksi seni yang terdiri dari lukisan, patung, dan instalasi, TEKA juga menampilkan perkenalan terbaru produk mereka, yaitu seri Vorkraft. Ini adalah serangkaian produk terbaru yang menggunakan bahan kayu unik dan berkualitas tinggi. Seri Vorkraft didesain dengan mempertimbangkan ciri khas serat kayu yang menonjol.
Harapan untuk seni
“Konsep Continuum yang berkelanjutan, sangat berkaitan erat dengan filosofi TEKA untuk mendukung sustainability merupakan tema yang sejalan dengan value TEKA, apalagi nilai-nilai tersebut juga didukung oleh seniman dengan reputasi karya yang diakui,” ujar Ibu Juliana Rika selaku National Head Sales TEKA Parquet.
TEKA juga memberikan apresiasi kepada para seniman yang berani mengambil tantangan terutama dalam mengkreasikan produk TEKA menjadi sebuah karya seni yang sesuai dengan kepribadian identitas para seniman. Bersamaan dengan pameran seni ini, TEKA juga memperkenalkan koleksi premium terbaru, yang diharapkan akan membawa inovasi di dunia bahan bangunan. Koleksi terbaru ini menawarkan eksklusivitas yang lebih tinggi, nilai yang lebih substansial, dan tentunya sebuah unsur seni yang luar biasa.
Pameran ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran masyarakat terutama dalam menjaga lingkungan terutama untuk menerapkan konsep keberlanjutan dalam rutinitas sehari-hari. menambahkan pameran seni ini memiliki kemampuan untuk mengilhami beragam pemahaman terkait isu-isu keberlanjutan dengan pendekatan kreatif, memikat, dan seni. Pameran Continuum juga dapat dianggap sebagai tempat pertemuan yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu di dalam ranah industri kreatif di Indonesia.
Pameran ini akan hadir mulai 24 Oktober hingga 1 November 2023 di showroom TEKA di Alam Sutera.
Penulis: Sherly Julia Halim.