Mengunjungi Pameran Kopi Hasil Kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Qatar

Fimela Reporter diperbarui 08 Nov 2023, 21:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sudah melakukan kerjasama bilateral sejak 1976, kali ini Indonesia dan Qatar melakukan kolaborasi terutama dalam menciptakan pameran dengan menggunakan salah satu komponen kecintaan dua negara yaitu kopi. Pameran kolaboratif ini akan diadakan di The National Museum of Qatar. Faktanya pameran ini akan menceritakan dan mengeksplorasi terutama dalam perjalanan sejarah kopi dari Indonesia hingga Qatar yang akan lebih memfokuskan kepada budaya kopi tradisional. 

Pameran kopi bertajuk Growing Kopi, Drinking Qahwa; Stories of Coffee in Qatar and Indonesia akan diadakan hingga 17 Februari 2023. Diadakan dengan kerja sama bersama Museum Nasional Indonesia sebagai bagian dari perayaan Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture. Menggunakan elemen visual yang memikat, proyeksi yang meresapkan penonton, persembahan visual yang memikat, aroma khusus, pemandangan suara yang beragam, karya seni kontemporer yang unik, dan banyak elemen lainnya.

“Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture adalah bukti kekuatan naratif bersama dalam membina rasa saling pengertian dan kolaborasi, sesuatu yang cukup jelas terlihat melalui pameran ‘Growing Kopi, Drinking Qahwa’,” ujar Direktur National Museum of Qatar, Yang Mulia Sheikh Abdulaziz Al Thani.

Bukan hanya ingin menunjukan sejarah dibalik kopi di Indonesia dan Qatar ,pameran ini dilakukan karena ingin meneruskan tradisi yang telah lama terjalin antara kedua negara dalam hal keramahan, dialog, dan kreativitas yang muncul melalui praktik memanggang, penyajian, dan berbagi kopi.

2 dari 3 halaman

Tentang Growing Kopi, Drinking Qahwa; Stories of Coffee in Qatar and Indonesia

What is Coffee?, pameran tematik 1. (Foto: Dokumen/Years of Culture)

National Museum of Qatar dengan bangga menjadi tuan rumah pameran yang menjadi peristiwa sejarah penting dalam rangka perayaan Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture. Pameran ini terwujud berkat kerja sama antara National Museum of Qatar, Museum Nasional Indonesia, Kedutaan Besar Indonesia untuk Qatar, para mahasiswa yang berpartisipasi melalui Ajial Altarbwy Center, dan peserta program magang di Qatar Museums.

“Saya senang sekali bisa menyaksikan pengalaman budaya luar biasa yang dibangun oleh tim berbakat dari National Museum of Qatar dan Museum Nasional Indonesia. Ada banyak hal yang menyatukan Qatar dan Indonesia, semuanya diperkuat melalui eksplorasi yang lebih mendalam terhadap budaya masing-masing selama Qatar-Indonesia Years of Culture,” ujar Yang Mulia Ridwan Hassan selaku Duta Besar Indonesia untuk Qatar.

Nama-nama di balik pameran ini termasuk Exhibit and Multimedia Interpretive Specialist Dr. Marie-Pierre Lissoir, Social and Oral History Researcher Najma Ahmed, Deputy Director of Curatorial Tania Abdulmonem Al Majid, Associate Curator of Social History Sara Saqr Al Mohannadi, Associate Curator of Oral History Sara Al-Maadheed, Head Curator of Oral History Amal Al-Hideous, Oral History Researcher Sheikha Rawdha Al Thani, dan anggota Museum Nasional Indonesia yaitu Handoko Hendroyono, Daroe Handojo, Prawoto Indarto, Sekar Arum Romadhani, Nusi Lisabilla Estudiantin.

Pameran Growing Kopi, Drinking Qahwa disusun dalam lima segmen berdasarkan tema, dimulai dari proses pertumbuhan biji kopi hingga pengalaman meminum kopi sebagai bagian dari tradisi yang saling dibagikan. Selain itu, pameran ini juga mengupas berbagai topik, termasuk praktek pertanian yang berkelanjutan serta aspek sosial dan budaya yang terkait.

3 dari 3 halaman

Tematik

Coffee Exhibition 4, Serving and Drinking (Foto: Dokumen/Years of Culture)

What is Coffee?

Akan memperkenalkan taman kopi dan biji-bijian kopi kepada pengunjung. Menambahkan, pengunjung akan diceritakan usul dan istilah kopi dan qahwa.

Growing and Trading Coffee

Berfokus pada narasi sejarah kopi di kawasan Arab dan Indonesia, bagian ini memberikan gambaran perjalanan kopi dari asalnya di hutan Ethiopia hingga sampai ke Pulau Jawa di Indonesia. Sementara itu, bagian ini juga menampilkan sebuah instalasi seni kontemporer yang sangat mengesankan, yakni Bloom in Agony (2022), ciptaan seniman Indonesia, Gegerboyo. Karya ini menggali hubungan antara warisan kolonial Indonesia dan praktik kopi saat ini dengan cermat.

Roasting and Brewing

Akan menerapkan interaksi dengan pengunjung. Pengunjung akan diajak untuk membuat kopi secara tradisional, mulai dari memanggang kopi sampai menyeduhnya. Dengan menggunakan materi video, para pengunjung dapat memperoleh pengetahuan tentang proses pembuatan gahwa dari seorang pakar kopi berpengalaman di Qatar dan menikmati kompetisi penyajian kopi yang memperlihatkan berbagai resep dari keluarga-keluarga Qatar.

Serving and Drinking

Di bagian ini pengunjung akan diajarkan dan dikenalkan soal ritual meminum kopi di Indonesia dan di Qatar. Sorotan utama dalam bagian ini mencakup penggunaan proyeksi 360 derajat yang mengangkut pengunjung langsung ke Filosofi Kopi, sebuah kedai kopi terkenal di pusat kota Jakarta. Di sisi lain, ruang lingkaran lainnya menciptakan atmosfer sebuah majelis Qatari. Di dalamnya, dua layar memutar film pendek yang dihasilkan melalui kolaborasi dengan generasi muda Qatar. Film-film ini mengungkapkan beragam aturan etiket dalam menyajikan dan menikmati kopi di Qatar dengan sentuhan humor yang khas.

Coffee and Creativity

Pada bagian ini pengunjung akan diajak untuk menjelajahi berbagai peran kopi dalam mendukung perkembangan individu dan sektor kreatif di Qatar dan Indonesia. Bagian ini menekankan praktik-praktik budaya khas Indonesia seperti batik dan tari topeng tradisional, serta memberi penghargaan kepada seniman dan pengusaha kreatif dari Qatar.

 

Penulis: Sherly Julia Halim.