5 Alasan Kenapa Gampang Overthinking di Usia Sekarang Ini

Endah Wijayanti diperbarui 29 Okt 2023, 14:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Di usia sekarang ini, terkadang kita merasa lebih rentan terhadap overthinking, yang dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional kita. Overthinking adalah kecenderungan untuk terlalu banyak berpikir tentang sesuatu, seringkali hingga ke tingkat yang tidak sehat atau merugikan. Berbagai faktor yang terkait dengan pertambahan usia, perubahan hidup, dan tekanan sosial dapat membuat kita lebih rentan terhadap overthinking.

Saat mencapai usia tertentu, kita mungkin merasa bahwa overthinking menjadi semakin mudah muncul dalam kehidupan sehari-hari. Overthinking adalah kecenderungan untuk terlalu banyak memikirkan sesuatu, seringkali hingga ke tingkat yang merugikan kesejahteraan mental dan emosional kita. Apa yang menyebabkan perubahan ini ketika usia terus bertambah? Kali ini kita akan membahas lima alasan mengapa kita bisa lebih mudah overthinking di usia sekarang. Simak juga tips praktis tentang cara mencegahnya yang bisa dicoba. Yuk, simak selengkapnya di sini, Sahabat Fimela.

 

 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Stres dengan Keseharian atau Tanggung Jawab Baru

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/JR-50

Ketika kita memasuki usia dewasa, seiring dengan peningkatan usia seringkali muncul tanggung jawab baru. Mungkin kita telah menjadi orang tua, memulai karier yang lebih menantang, atau memiliki peran sosial yang lebih besar dalam keluarga dan masyarakat. Tanggung jawab ini dapat menciptakan stres tambahan dan memicu overthinking.

Cara untuk mengatasi stres dari tanggung jawab baru adalah dengan mengembangkan rutinitas yang teratur dan mengatur prioritas. Buat jadwal, buat daftar tugas, dan belajar untuk mengatakan tidak ketika perlu. Juga penting untuk mencari dukungan dari keluarga dan teman-teman ketika kamu merasa terlalu diterpa oleh tanggung jawab.

 

 

3 dari 6 halaman

2. Terobsesi Membanding-bandingkan Diri dengan Orang Lain

Move on dari mantan./Copyright shutterstock.com/g/sompong+rattanakunchon

Di usia sekarang, seringkali kita cenderung membandingkan diri kita dengan orang lain. Mungkin kita melihat teman-teman sebaya yang tampaknya lebih sukses dalam karier atau memiliki kehidupan pribadi yang lebih bahagia. Perbandingan semacam ini bisa menjadi pemicu utama overthinking.

Untuk mengatasi kecenderungan membanding-bandingkan diri dengan orang lain, penting untuk mengingat bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidupnya sendiri. Fokus pada pencapaian kamu sendiri dan upaya untuk menjadi lebih baik setiap hari. Cobalah untuk merayakan prestasi kecil dan menghargai diri kamu sendiri.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Takut Menghadapi Risiko atau Konsekuensi atas Pilihan yang Diambil

Move on juga butuh keputusan./Copyright pexels.com/@d-ng-nhan-324384

Semakin bertambahnya usia, kita mungkin menjadi lebih takut mengambil risiko atau menghadapi konsekuensi atas keputusan yang kita ambil. Takut akan resiko atau konsekuensi yang tidak diinginkan bisa membuat kita terjebak dalam pemikiran berlebihan tentang apa yang akan terjadi jika kita mengambil langkah tertentu.

Untuk mengatasi ketakutan ini, penting untuk mengenali bahwa risiko adalah bagian alami dari kehidupan. kamu harus memahami bahwa beberapa kesalahan adalah bagian dari proses pertumbuhan dan pembelajaran. Jangan biarkan ketakutan tersebut menghambat kamu untuk mencoba hal-hal baru. Jika kamu merasa tidak yakin, konsultasikan dengan orang-orang yang kamu percayai atau seorang profesional untuk mendapatkan pkamungan tambahan.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Kehilangan Tujuan atau Semangat Hidup

Selalu ada cara untuk move on./Copyright shutterstock.com/g/artfotodima

Ketika usia kita terus bertambah, mungkin kita mengalami perasaan kehilangan tujuan atau semangat hidup. Ini bisa membuat kita merenung terus-menerus tentang arah hidup kita dan apakah kita berada pada jalur yang benar.

Untuk mengatasi perasaan kehilangan tujuan, penting untuk merenung tentang apa yang benar-benar penting bagi kamu dalam hidup. Cobalah untuk menetapkan tujuan yang lebih kecil dan lebih spesifik yang dapat kamu capai. Ini akan membantu kamu merasa lebih fokus dan termotivasi. Selain itu, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang terapis atau konselor untuk mendapatkan pkamungan dan bimbingan lebih lanjut.

 

 

6 dari 6 halaman

5. Merasa Belum Menjadi Pribadi yang Berguna

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Sevendeman

Penting untuk diingat bahwa perasaan ini adalah sesuatu yang bisa dialami oleh banyak orang di usia apapun. Namun, di usia tertentu, kita mungkin merasa lebih mendalam dan intens. Kecenderungan untuk merasa bahwa kita belum menjadi pribadi yang berguna atau belum mencapai potensi kita bisa memicu overthinking.

Untuk mengatasi perasaan ini, penting untuk merenung tentang pencapaian kamu dan hal-hal yang kamu telah kontribusikan dalam hidup kamu. Jangan meremehkan peran kamu dalam kehidupan orang lain, baik itu sebagai teman, anggota keluarga, atau rekan kerja. Ingatlah bahwa nilai kamu tidak hanya terkait dengan pencapaian profesional, tetapi juga dengan bagaimana kamu berkontribusi dalam hubungan dan komunitas kamu.

Overthinking adalah masalah umum yang bisa memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional kita. Ketika kita mencapai usia tertentu, kita mungkin lebih rentan terhadap overthinking karena berbagai alasan, seperti stres dengan tanggung jawab baru, perbandingan diri dengan orang lain, ketakutan menghadapi risiko, perasaan kehilangan tujuan, dan merasa belum menjadi pribadi yang berguna. Namun, dengan kesadaran dan pengaturan yang tepat, kita dapat mengatasi overthinking dan menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia.

Melalui tips praktis yang telah dijelaskan di atas, kamu dapat memulai langkah-langkah untuk mengurangi overthinking di usia sekarang ini. Ingatlah bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik, dan penting untuk fokus pada pencapaian kamu sendiri serta menghargai diri kamu dalam perjalanan ini.

Jika kamu merasa overthinking terus-menerus mengganggu kesejahteraan kamu, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental yang dapat memberikan panduan dan dukungan yang diperlukan.