5 Cara untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Fimela Reporter diperbarui 29 Okt 2023, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kecerdasan dapat dikaitkan pada cara seseorang untuk berpikir dan memecahkan masalah. Namun, pada dasarnya, kecerdasan memiliki jenis yang berbeda-beda. Mom pasti pernah mendengar istilah IQ yang merupakan singkatan dari Intelligent Quotient atau kecerdasan intelektual. Dikutip dari Healthline, kecerdasan inilah yang berhubungan dengan logika seseorang dalam merencanakan strategi, memahami ide abstrak, beradaptasi dengan perubahan, dan memahami bahasa. 

Selain kecerdasan intelektual, terdapat kecerdasan emosional yang tak kalah penting untuk dilatih pada anak. Kecerdasan emosional dapat disebut juga sebagai Emotional Intelligence (EQ).

Dilansir dari Very Well Family, kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengekspresikan dan mengelola perasaan mereka. Anak dapat dilatih sejak dini untuk mengidentifikasi emosi yang dirasakan dan turut berempati pada orang lain.  

Kecerdasan emosional tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental anak, tetapi juga dapat mempererat hubungan antara ibu dan anak menjadi lebih baik. Merangkum dari Very Well Family, inilah cara-cara yang dapat dilakukan Mom untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak:

2 dari 6 halaman

1. Membantu Anak untuk Menyadari dan Mengidentifikasi Emosinya

Anak dapat mengutarakan perasaannya secara langsung secara pelan-pelan/copyright freepik

Setiap harinya, anak akan menunjukkan emosi yang berbeda-beda. Anak perlu tahu bagaimana cara untuk mengekspresikan perasaan mereka. Self-awareness atau kesadaran diri merupakan salah satu komponen yang dikembangkan di dalam kecerdasan emosional. Oleh karenanya, Mom bisa membantu untuk mengajarkan pada anak cara untuk mengutarakan perasaan tersebut. 

Dengan bertanya secara lembut pada anak, Mom bisa membantu anak untuk memberi sebutan atas perasaan mereka. Misalnya dengan mengucapkan bahwa mereka sedang marah, kesal, sedih, kecewa, atau merasa sakit. Di sisi lain, anak juga perlu untuk mengetahui perasaan positif yang dirasakan, seperti gembira, perasaan tenang, terhibur, dan kagum. 

Alih-alih memendam dan menekan apa yang dirasakan, sebaiknya bantu anak untuk selalu mengekspresikannya. Dengan begitu, kesehatan mental anak pun dapat selalu terjaga. 

3 dari 6 halaman

2. Memahami Perasaan Anak dan Menunjukkan Empati pada Mereka

Memvalidasi perasaan mereka dapat membantu anak agar tidak takut menyampaikan perasaannya/copyright freepik/proostoleh

Setelah anak telah mengekspresikan apa yang terjadi, maka penting untuk bisa memvalidasi emosi tersebut. Mom bisa mencoba untuk merespons emosi anak dengan menunjukkan empati pada mereka. Apabila hal tersebut sudah dilakukan, anak pun bisa belajar untuk merespons situasi yang sama dengan tepat. Dengan demikian, anak juga belajar untuk bisa memahami perasaan orang lain. Selain itu, bantulah anak untuk menghadapi dan mengatur emosi mereka. 

 

 

4 dari 6 halaman

3. Menggunakan Contoh di Kehidupan Nyata

Berikan pengajaran untuk anak melalui contoh nyata/copyright freepik/tirachardz

Untuk percakapan sehari-hari, cara paling mudah dalam mengembangkan kecerdasan emosional adalah dengan selalu memberikan contoh pada anak. Misalnya dengan menggunakan kosakata yang mengandung perasaan. Saat Mom sedang merasakan suatu emosi tertentu, Mom bisa memberi tahu pada anak sesuatu yang tengah dirasakan, mengapa Mom merasakannya, dan bagaimana cara untuk menanggapinya. 

Cara lainnya, yaitu dengan menunjukkan contoh nyata saat melihat emosi kuat yang muncul di film atau video yang ditonton anak. Hal ini bisa membantu anak untuk bisa lebih sadar akan diri sendiri dan bisa berempati pada orang lain. 

5 dari 6 halaman

4. Ajari Anak untuk Merespons Emosi Negatif dan Tetapkan Batasan

Menghadapi emosi negatif memang bukan cara yang mudah, tetapi tetap bisa dilatih pada anak/copyright freepik/racool_studio

Emosi negatif bisa dengan mudah datang dan memengaruhi perilaku anak. Ajarkan mereka untuk bisa merasakan emosi negatif dengan cara yang sehat. Contohnya dengan mengambil pernapasan dalam-dalam saat sedang marah supaya emosi mereka segera membaik dan menjadi lebih tenang.

Mom juga dapat memanfaatkan media lain untuk mengatur perasaan mereka melalui cara yang kreatif. Mewarnai, menggambar, membaca buku yang menghibur, mendengarkan musik yang menyenangkan, atau memberikan barang favorit bisa membantu untuk mengelola emosi mereka. Perasaan negatif tersebut perlu untuk disalurkan dengan cara yang lebih positif.

Ingatkan anak untuk bisa menggunakan barang yang bisa membuat diri sendiri menjadi tenang dan tetapkan batasan. Jangan sampai anak melempar barang-barang yang ada di sekitarnya dan melakukan tindakan yang berujung pada kekerasan. 

6 dari 6 halaman

5. Kembangkan Keterampilan Memecahkan Masalah

Memecahkan masalah dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak/copyright freepik

Bagian penting yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kecerdasan emosional adalah memecahkan masalah. Apabila perasaan tersebut telah diidentifikasi dengan baik, tentunya anak perlu untuk mencari cara dalam memecahkan masalah. Aspek ini termasuk ke dalam salah satu faktor yang memengaruhi kecerdasan emosional, yaitu regulasi diri. 

Bimbing anak untuk menentukan solusi yang memungkinkan dan bantu mereka untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing masing solusi. Terakhir, bantu mereka untuk mempertimbangkan solusi yang terbaik. Mom dapat mengembangkan kemampuan anak agar mereka bisa memutuskan sesuatu dan menyelesaikan masalah secara efektif. Mulai dengan hal sederhana, semakin lama anak bisa bertumbuh dengan sendirinya. 

Demikian beberapa cara untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada anak. Cara-cara ini tidak dapat dilakukan dengan instan. Namun, dapat diterapkan melalui langkah kecil supaya anak semakin terlatih dan beradaptasi dengan segala emosi. Kecerdasan emosional anak yang semakin meningkat bisa berdampak baik untuk perkembangan mentalnya hingga mereka bertumbuh dewasa. 

 

Penulis: Syifa Azzahra