Fimela.com, Jakarta Kanker payudara masih menjadi salah satu musuh terbesar bagi perempuan di Indonesia. Menurut data dari Globocan pada 2020, jumlah kasus kanker payudara di Indonesia mencapai 16,6% dari total 396ribu lebih kasus baru kanker di Indonesia. Dari jumlah kasus tersebut, 30% di antara meninggal dunia akibat kanker.
Padahal Elvida Sariwati selaku Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular menyebut sekitar 43% kematian akibat kanker bisa dicegah jika pasien rutin melakukan deteksi dini dan menghindari risiko penyebab kanker. Selain kurangnya kesadaran deteksi dini, layanan kesehatan yang kurang memadai menjadi salah satu faktor kurang optimalnya pencegahan dan pengobatan kanker di Indonesia.
Dr. Ben Widaja selaku Presiden Direktur Mandaya Hospital Group menjelaskan banyak pasien yang merasa jenuh dengan pengobatan kanker yang dijalani. Bahkan tak jarang, pengobatan yang dilakukan menjadi tidak maksimal karena beberapa perawatan harus dilakukan di tempat terpisah. Untuk memaksimalkan perawatan kanker, khususnya kanker payudara, Mandaya Royal Hospital Puri menghadirkan program yang disebut BRAVE atau Breast Advanced Cancer Center.
Seperti namanya, layanan pengobatan kanker Brave menjadi layanan yang di-upgrade untuk menangani pasien kanker payudara. Mulai dari kanker payudara luminar A, luminar B, HER2-Positif hingga triple negatif.
What's On Fimela
powered by
Ditangani 30 tim medis
"Kenapa kita namakan Brave karena menurut kita semua pasien yang berjuang dengan kanker itu adalah orang hebat dan berani. Kita harus senantiasa menemani mereka," kata. dr. Ben Widjaya.
Lebih lanjut, Ben menjelaskan layanan yang ditingkatkan ini memang sengaja dihadirkan karena melihat pasien kanker payudara yang terus meningkat. Tak hanya sekadar pengobatan, Mandaya Royal Hospital Puri pun juga menyediakan fasilitas skrining kanker hingga pengobatan melalui terapi sebagai layanan yang komprehensif.
Layanan pengobatan pasien kanker di Mandaya Royal Hospital Puri ditangani oleh setidaknya 30 dokter hali dan profesor dengan keahlian berbeda. Mulai dari dokter hematologi onkologi, dokter onkologi radiasi, dokter radiasi nuklir, dokter radiologi, hingga dokter lab patologi klinik dan anatomi. Kehadiran tim dokter dari keahlian berbeda di satu rumah sakit yang sama inilah yang membuat deteksi dini hingga pengobatan pasien kanker menjadi lebih tepat sasaran.
Mandaya Royal Hospital Puri melengkapi layanan pengobatannya dengan Integrated One Stop Breast Clinic. Ini merupakan layanan yang memungkinkan pasien mendapatkan diagnosa dokter perihal kanker payudara di satu hari yang sama. Sehingga pasien bisa langsung mengetahui apakah benjolan yang terdapat di area payudara merupakan tumor ganas atau jinak dalam waktu yang relatif singkat.
Alat yang memadai
Konsep layanan ini memungkinkan pasien mendapatkan harapan hidup yang lebih tinggi. Ben pun menjelaskan waktu terbaik bagi pasien kanker mendapatkan perawatan mulai dari operasi, kemoterapi, hingga radiasi adalah kurang dari 180 hari. Selain itu, temuan dalam studi juga menyabut kombinasi perawatat dan tim dokter multidisiplin mampu memberikan hasil yang baik, terutama pada penanganan tumor ganas.
Sebagai layanan kesehatan, Mandaya Royal Hospital Puri telah dibekali berbagai peralatan memadai untuk melakukan deteksi dini hingga pemetaan pengobatan. Seperti Highliy Precise Image 3D Mammography with Latest Dual Tomosynthesis Technology yang memungkinkan dokter untuk melihat sel kanker dari segala dimensi. Alat ini akan membantu dokter menangkap kecurigaan tumor atau kanker pada stadium awal.
Selain itu, ada juga Accurate Breast Cancer Biomarkers with IHC Technology Immunohistochemistry yang membantu dokter melakukan pemetaan pengobatan yang tepat untuk setiap pasien kanker payudara.
“Tentunya ini merupakan harapan kita bersama, memang kanker pada stadium awal memiliki tingkat kesembuhan yang sangat tinggi mencapai 100%," kata Erwin selaku Marketing Director Mandaya Hospital Group.