Tingkatkan Cakupan Deteksi Dini Kanker Payudara, NalaGenetics Luncurkan Tes Berbasis Genetik

Maritza Samira diperbarui 12 Jan 2024, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kanker payudara adalah suatu jenis tumor ganas yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan payudara tumbuh secara abnormal. Dari data Kementerian Kesehatan, kanker payudara menempati urutan pertama jumlah kanker terbanyak di Indonesia dan bahkan menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Setiap tahunnya, bulan Oktober diperingati sebagai bulan Kesadaran Kanker Payudara. Bertepatan dengan bulan Kesadaran Kanker Payudara, NalaGenetics, startup uji genetik di Asia Tenggara, berkontribusi untuk mencegah kejadian kanker payudara dengan meluncurkan alat deteksi dini MammoReady. Tes Prediksi Risiko Kanker Payudara ini menggabungkan analisis DNA komprehensif berdasarkan tiga risiko, yaitu:

  1. Risiko Poligenik: Memberikan skor untuk memperkirakan risiko berkembangnya penyakit dalam lima tahun ke depan.
  2. Risiko Monogenik: Mempertimbangkan kondisi kesehatan tertentu dengan memeriksa gen seperti BRCA1 dan BRCA2.
  3. Risiko Klinis: Mengevaluasi individu berdasarkan risiko klinis dan genetik, mengkategorikannya ke dalam risiko tinggi atau rata-rata.
2 dari 3 halaman

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara

Rendahnya kesadaran deteksi dini menjadi penyebab tingginya tingkat kematian akibat kanker payudara. (Foto: NalaGenetics)

Levana Sani, CEO NalaGenetics menyadari pentingnya deteksi dini penyakit, terutama kanker, guna mengetahui risiko dan tindakan yang harus diambil. Di tahun 2022, terdapat sekitar 68-73% kasus kanker payudara terdeteksi pada tahap lanjut (stadium 3 dan 4), dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah, sekitar 70% dan 25%. Namun, pada tahap awal (stadium 1 dan 2), tingkat kelangsungan hidup lebih optimis, mencapai hampir 100% dan 90%. Rendahnya kesadaran deteksi dini menjadi penyebab tingginya tingkat kematian akibat kanker payudara.

Dr dr Samuel J Haryono SpB (K) Onk, spesialis Bedah Onkologi RS Siloam MRCCC mengungkapkan “Kanker ayudara menjadi peringkat pertama penyakit mematikan di dunia. Penyakit ini memiliki penyebab yang bervariasi, termasuk faktor genetik, gaya hidup, dan hormonal. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih awal dan skrining dini, terutama bagi kaum wanita, guna menekan tingkat kematian an keparahan kondisi pasien. Deteksi dini dapat dilakukan melalui pemeriksaan rutin sendiri (sadari) dan secara klinis ke rumah sakit. Hadirnya alat tes prediksi yang cukup mudah digunakan menjadi alternatif pemeriksaan secara dini kanker payudara dan penggunaannya cukup mudah.”

3 dari 3 halaman

Inovasi Teknologi Deteksi Dini Kanker Payudara

Tes MammoReady dibuat dengan teknologi dan data genomik yang mendekati skrining Mammogram. (Foto: NalaGenetics)

NalaGenetics berkomitmen untuk meningkatkan deteksi dini pasien dan mempromosikan upaya preventif di Asia Tenggara. Melalui peluncuran Tes Prediksi Risiko Kanker Payudara MammoReady, NalaGenetics berharap akan memberikan dampak yang signifikan pada industri bioteknologi dan masyarakat umum.

Tes MammoReady dibuat dengan teknologi dan data genomik terbaik untuk populasi Indonesia sehingga memberikan positive predictive value yang mendekati skrining Mammogram. Hasil dari tes ini dapat memberikan rekomendasi tindak lanjut, seperti frekuensi pertemuan dengan dokter, umur mulai mammogram, dan juga preskripsi obat dan operasi untuk mencegah kanker, yang tentunya dengan persetujuan dokter dan pasien.

Tes Prediksi Risiko Kanker Payudara MammoReady dirancang untuk kemudahan penggunaan, hanya melalui 3 langkah, yaitu pengumpulan sampel dengan swab non-invasif yang dapat dilakukan di rumah, pengujian genetik, dan penerimaan hasil. Nantinya, pengguna dapat menerima hasilnya dalam waktu 4-6 minggu melalui PDF dan aplikasi seluler NalaGenetics yang dapat diunduh dari Google Play atau App Store.

Penulis: Maritza Samira

#BreakingBoundariesNovember