Fimela.com, Jakarta Banyak orang mengalami depresi tapi tidak sadar bahwa dirinya depresi. Terkadang gejalanya memang tidak tampak jelas seperti ketika mengalami rasa sakit fisik. Tapi justru karena itulah yang menjadikan depresi lebih berbahaya dari penyakit lainnya. Apalagi tidak semua orang sadar akan pentingnya kesehatan mental sehingga cenderung mengabaikan tanda-tanda atau gejalanya. Tapi jika kamu ingin mengenali sendiri gejala atau tanda depresi agar bisa menyadari kapan butuh bantuan atau kapan memberikan waktu diri sendiri untuk istirahat, ini dia beberapa tanda depresi yang perlu diwaspadai.
1. Tubuh sakit-sakitan atau gampang sakit
Jangan kira depresi tidak memengaruhi sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit fisik. Justru ketika kesehatan mental tidak sedang baik-baik saja, imun tubuh menjadi menurun sehingga mudah terserang penyakit. Baik sistem kekebalan tubuh maupun kesehatan mental bergantung pada serotonin, yang dikenal sebagai hormon "bahagia" karena kemampuannya menstabilkan suasana hati dan imun tubuh. Jika kadarnya rendah, maka tubuh akan mudah jatuh sakit, seperti dijelaskan dalam jurnal Psychosomatic Medicine.
Jadi jika kamu sering sakit-sakitan, belum lama sembuh dari batuk, pilek dan demam kemudian jatuh sakit lagi, lantas siklus itu berulang, tanda kesehatan mentalmu perlu diperbaiki agar tidak stres berat hingga depresi.
2. Sering alami masalah pencernaan
Masalah pencernaan seperti diare, sembelit, maag, asam lambung naik dan sebagainya juga bisa menjadi pertanda kesehatan mental sedang buruk. Fakta uniknya, sekitar 90 persen serotonin dibuat di usus atau dilepaskan oleh otak ke sistem pencernaan. Jadi ketika hormon di usus macet diproduksi, kemungkinan besar kamu akan mengalami masalah seperti kembung, gas, diare, sembelit, dan kram. Ketika ini terjadi, rasa kesal, marah dan cemas akan naik sehingga memicu produski hormon kortisol atau hormon "stres". Semakin menjadi-jadilah rasa sakit atau masalah pencernaan ini. Lonjakan hormon kortisol dapat memicu depresi.
3. Rasa sakit terasa lebih pedih
Pernahkah kamu menyadari kalau kaki tersandung atau siku terbentur meja saat tertawa tidak akan terasa terlalu sakit? Ketika merasa stres berat hingga depresi, rasa sakit yang kecil pun akan terasa dua kali lipat lebih sakit dari biasanya. Jangan heran, itu terjadi karena ketika kita stres berat hingga depresi menyebabkan toleransi rasa sakit lebih rendah dibanding ketika kesehatan mental sedang normal. Ketika tubuh terbentur tapi kamu sedang bahagia, maka hormon serotonin dan dopamin akan menghalangi sinyal rasa sakit, sedangkan saat stres sinyal rasa sakit justru semakin menguat.
4. Lebih sering rebahan di kamar
Jika sedang depresi, minum kopi yang mengandung kafein tinggi sekali pun tidak dapat melawan perubahan semangat hidup yang vital. Ketika kesehatan mental dalam kondisi buruk, tubuh akan rentan merasa kelelahan ekstrim sehingga kamu malas bergerak, bangun dari ranjang dan melakukan kegiatan yang biasanya kamu lakukan. Kamu akan lebih tertarik tiduran atau istirahat sepanjang hari. Kecuali beberapa hari belakangan ini kamu menguras tenaga hingga sering begadang di luar kebiasaan, hal yang wajar jika kamu "balas dendam" tidur seharian ketika punya waktu istirahat. Tapi jika ini berlangsung setiap hari tanpa ada kegiatan yang menguras energi, waspadai gejala depresi.
5. Malas mandi dan bersih-bersih
Tidak banyak yang sadar bahwa malas mandi dan bersih-bersih sebenarnya juga menjadi pertanda depresi. Ketika kamu mengalami depresi, motivasi hanya berfungsi pada hal-hal yang tidak penting, dan bukan pada hal-hal yang lebih besar seperti berolahraga, bertemu teman, melakukan pekerjaan dan membersihkan badan. Merawat diri akan diacuhkan atau diabaikan ketika kesehatan mental turun. Kebersihan diri menunjukkan bahwa kamu peduli terhadap diri sendiri dan tubuh, jadi jika ini sudah dibaikan atau tidak menjadi perhatian, waspadai gejala stres berat hingga depresi.
Itu dia beberapa tanda atau gejala depresi yang perlu diwaspadai. Tampaknya sepele karena banyak orang sering melakukannya, tapi jika hal-hal ini dilakukan dalam waktu lama, jangan sungkan mencari bantuan atau menyadari bahwa kesehatan mentalmu sedang tidak baik-baik saja, Sahabat Fimela.
#Breaking Boundaries