7 Ciri Skin Barrier yang Rusak, Tidak Boleh Disepelekan

Fimela Reporter diperbarui 22 Okt 2023, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Perawatan kulit sudah menjadi kebutuhan penting yang harus terpenuhi, terutama bagi para perempuan. Produk skincare kini telah dirancang dengan menyesuaikan pada kebutuhan kulit dengan memiliki klaim yang berbeda-beda. Di dalam produk tersebut pun, setiap orang bisa mengetahui kandungan dan manfaatnya secara detail supaya dapat menyesuaikannya dengan jenis kulit wajah. Namun, pada intinya, semua kandungan di dalam produk tersebut memiliki peranan dalam merawat skin barrier. 

Sebenarnya, apa sih skin barrier itu? Melansir dari situs WebMD, lapisan kulit memiliki tiga lapisan yang berbeda. Lapisan terluar atau lapisan epidermis yang mengandung stratum korneum merupakan lapisan yang berfungsi sebagai skin barrier atau pelindung kulit. Lapisan ini adalah garis pertahanan pertama pada tubuh setiap orang. Di dalam lapisan ini, terdapat komponen bernama korneosit dan lipid, yaitu sel-sel kulit 

Skin barrier dapat menjaga kulit supaya terhindar dari polusi, pancaran sinar UV, dehidrasi, iritasi, dan zat beracun. Maka dari itu, merawat skin barrier dapat menjadi langkah paling mendasar untuk menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan. Apabila tidak dirawat dengan baik, skin barrier juga bisa rusak, lho. Dirangkum dari situs glamour magazine dan sunday riley, berikut untuk ciri-ciri yang bisa diperhatikan:

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Kulit Kering dan Dehidrasi

Ilustrasi kulit kering/copyright freepik

Tanda yang dapat ditunjukkan secara umum saat skin barrier rusak adalah kulit yang terasa kering dan kusam. Kulit juga dapat mengalami dehidrasi karena kehilangan asupan cairan dalam tubuh. Saat skin barrier telah terganggu, maka kulit tidak dapat mempertahankan kelembapannya lagi secara efektif. 

Jangan sampai kondisi ini terjadi karena dapat berisiko pada munculnya garis halus, kerutan, dan kerusakan kulit lainnya. Untuk mencegahnya, kamu dapat melakukan perawatan kulit dengan memakai produk pelembap yang mengandung gliserin, ceramide, hyaluronic acid, dan squalane. 

3 dari 8 halaman

2. Jerawat dan Ruam pada Wajah

Ilustrasi kulit berjerawat/copyright freepik

Jerawat dan tanda kemerahan pada kulit menunjukkan bahwa lapisan asam dari skin barrier telah terganggu. Kulit pun akan lebih rentan terkena peradangan dan iritasi. Lebih lanjut, kondisi ini bisa menyebabkan bekas luka, ruam, dan hiperpigmentasi. Pilihlah produk dengan memperhatikan pH yang sembang dengan kulit supaya dapat mencegah munculnya jerawat dan terjadi peradangan.

 

4 dari 8 halaman

3. Kulit menjadi Sensitif dan Gatal

Ilustrasi kulit sensitif/copyright freepik

Skin barrier yang rusak dan terganggu dapat membuat kulit menjadi sensitif sehingga terjadi iritasi dan gatal. Kulit yang sensitif ini dapat memudahkan zat-zat berbahaya dari luar untuk masuk dan akan memengaruhi kesehatan kulit. Cara simpel untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melindungi kulit menggunakan antioksidan, seperti vitamin C dan vitamin E. 

5 dari 8 halaman

4. Tekstur yang Tidak Rata

Ilustrasi tekstur kulit yang tidak rata/copyright freepik

Kehalusan dan tekstur pada kulit akan ikut terganggu apabila fungsi skin barrier telah melemah. Bercak-bercak kasar, serpihan, atau permukaan kulit yang tidak rata akan terjadi karena kemampuan skin barrier yang tidak dapat bekerja dengan baik. Lapisan terluar ini tidak dapat melindungi dan memperbarui kulit secara efektif lagi. 

6 dari 8 halaman

5. Kulit Terasa Perih

Ilustrasi kulit terasa perih/copyright freepik

Ketika kulit terasa perih, bahkan saat menggunakan produk yang lembut atau berbahan dasar air, kemungkinan telah terjadi pengelupasan kulit secara berlebihan. Akibatnya, lapisan kulit yang baru akan terbuka dan terasa sensitif.

Sebaiknya, kurangi eksfoliasi dalam sementara waktu supaya kulit bisa berangsur pulih. Pilihan lainnya, kamu bisa melakukan eksfoliasi hanya sekali dalam seminggu dengan bahan yang lebih lembut, seperti dengan menggunakan asam mandelic. Bahan ini dapat mencegah kulit dari kerusakan agar tidak semakin parah. 

 

7 dari 8 halaman

6. Garis-Garis Halus yang Semakin Terlihat

Ilustrasi garis halus dan kerutan/copyright freepik

Tanda lain yang bisa menjadi pengingat bahwa skin barrier telah rusak adalah garis-garis halus yang dapat semakin terlihat. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa kulit yang dehidrasi bisa memunculkan garis-garis halus di wajah. Hal ini juga dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari yang bisa mengenai kulit dalam jangka waktu yang lama. Memakai sunscreen setiap hari dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan perawatan skin barrier untuk bisa mencegah tanda penuaan yang lebih cepat. 

8 dari 8 halaman

7. Penyembuhan Luka yang Lebih Lama

Ilustrasi menyembuhkan luka/copyright freepik

Saat luka atau goresan muncul pada kulit, tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama dalam penyembuhannya. Maka, kondisi tersebut bisa menjadi tanda bahwa skin barrier sedang terganggu. Kelembapan pada kulit yang berkurang dan kemampuan regenerasi yang telah melemah akan memberikan pengaruh pada penyembuhan luka. Penyembuhan secara alami tersebut akan terjadi dalam proses yang semakin lambat dan kurang efektif. 

Tanda-tanda seperti yang telah disebutkan di atas bisa menjadi petunjuk bahwa skin barrier sedang rusak. Melalui tanda tersebut, kamu jadi bisa lebih waspada dan segera merawat kulit untuk mengatasi masalah yang semakin meluas pada kulit wajah. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu melakukan basic skincare setiap hari sebagai kunci untuk memperbaiki skin barrier. Gunakan bahan aktif yang baik untuk kulit dan selalu jaga kebersihan untuk meningkatkan sistem kekebalan kulit secara keseluruhan. 

 

Penulis: Syifa Azzahra