Fimela.com, Jakarta Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI), yang didukung oleh TSurvey by Telkomsel, telah melaksanakan survei pertamanya dengan tujuan untuk menggali 'Persepsi Masyarakat Terhadap Pembajakan di Indonesia'. Hal ini didasarkan pada adanya ancaman konten pembajakan di Indonesia yang semakin memprihatinkan.
Kondisi ini menyulut keprihatinan terhadap kerentanan ekonomi digital serta kreativitas di negara ini. Dalam beberapa tahun terakhir, gelombang pembajakan konten telah mencapai level yang mengkhawatirkan, menghadangberbagai sektor ekonomi dan keamanan digital.
Survei ini melibatkan 1.000 responden dengan kriteria tertentu, yaitu penikmat mobilestreaming video, pengguna smartphone, tinggal di kota besar nasional, dan berusia 20-60 tahun selama bulan September 2023.
Hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa 81% dari responden menyadari dampak negatif dari penggunaan konten ilegal, termasuk risiko malware, virus, dan kebocoran data. Sementara itu, 81% dari responden juga menyadari bahwapenyebaran konten ilegal berdampak buruk pada industri kreatif di Indonesia, yang mencakup artis, produser, kru, dan pendukung film.
Selanjutnya, survei ini menunjukkan bahwa 78,9% responden mengerti bahwa menonton konten ilegal berarti mendukung pelanggaran hukum. Namun, hanya 30% dari responden yang menunjukkan minat untuk beralih ke menonton konten yang legal. Dengan temuan ini, masyarakat Indonesia berada dalam kondisi darurat terhadap akses ke konten ilegal.
Pemerintah dan AVISI Bersatu Lawan Konten Ilegal
Menyikapi riset ini, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., M.M, menyatakan bahwa pemerintah mendukung penuh AVISI.
"Pemerintah mendukung AVISI, industri streaming, dan industri perfilman untuk terus membantu membatasi akses ke konten ilegal. Upaya ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif dan ekonomidigital Indonesia," kata Semuel.
Nirwan Lesmana, Ketua Dewan Pengawas AVISI dan VP Digital Lifestyle Telkomsel, menegaskan bahwa pertumbuhan sektor digital di Indonesia harus disertai dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengakses kontenlegal.
"Survey ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Indonesia terhadap pembajakan konten. Hasil riset ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai risiko pembajakan sudah mulai ada, namun perubahan perilaku masyarakat masih perlu terjadi. tSurvey akan terus mendukung AVISI melakukan penalaan online yang cepat dan berkelanjutan agar pembajakan ini terus dapatdimonitor secara berkala," ungkap Nirwan.
TSurvey merupakan platform survei daring yang didukung oleh Telkomsel dengan jangkauan yang luas, menjangkau lebih dari 159 juta responden.TSurvey dirancang untuk memenuhi kebutuhan survei dengan akurasi target dan pengumpulan respon yang cepat.
Kerugian Ekonomi dan Tindakan yang Diperlukan
Ancaman konten pembajakan telah berdampak signifikan pada ekonomi. Industri kreatif dan hiburan Indonesia, yang seharusnya menjadi pilar ekonomi yang kuat, terus mengalami penurunan pendapatan yang signifikan akibatpembajakan konten.
Hal ini merugikan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan dampak negatif pada lapangan pekerjaan di negara ini. Kerja sama antara pemerintah, AVISI, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi sangat penting dalam mengatasi darurat ini.
Diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengidentifikasi, menghapus, dan mencegahkonten ilegal di platform online serta untuk mengajak masyarakat untuk menonton hanya konten yang legal.
Ancaman konten pembajakan adalah masalah serius yang mempengaruhi ekonomi, keamanan, dan kreativitas Indonesia. Solusi holistik yang melibatkan semua pemangku kepentingan adalah satu-satunya cara untuk melindungi integritas digital negara ini dan memastikan masa depan yang berkelanjutan di era digital yang terus berkembang.
Matthew Cheetam, General Manager, Asia Video Industry Association menyampaikan bahwa menurut penelitian, mengakses konten bajakan membawa risiko besar terhadap keamanan konsumen dari virus dan malware yang tertanam dalam layanan bajakan, sementara juga berdampak pada kerugian ekonomi.
"AVIA berkomitmen untuk terus mendukung upaya AVISI dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengonsumsi konten legal. Tujuannya adalah melindungi keamanan data konsumen, mendukungpertumbuhan industri kreatif, serta membantu menurunkan tingkat insiden pembajakan di Indonesia, yang saat ini berada pada peringkat keempat berdasarkan survei konsumen AVIA. Kami yakin bahwa upaya ini juga akan memberikan dampak positif dalam menurunkan lalu lintas pembajakan streaming yang saat ini berada pada posisi tertinggi, sesuai denganpemantauan AVIA," pungkasnya.