7 Sikap agar Tidak Menyesali Pilihan Hidup yang Diambil

Endah Wijayanti diperbarui 18 Okt 2023, 16:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pilihan hidup adalah sesuatu yang tak terhindarkan dalam kehidupan setiap orang. Terlepas dari bidang apa pun itu, apakah itu pendidikan, pekerjaan, karier, atau hubungan, setiap tindakan yang kita ambil akan memiliki konsekuensi. Meskipun kita tidak selalu dapat memprediksi hasilnya dengan pasti, kita bisa mengadopsi sikap yang akan membantu kita menghadapi konsekuensi pilihan hidup kita tanpa penyesalan yang mendalam.

Pilihan hidup merupakan bagian alami dari perjalanan kita. Semua orang pernah mengambil keputusan yang mungkin membuat mereka merasa ragu atau sampai menyesalinya, karena memang kita tak punya kendali atas hasil dari setiap hal yang kita perjuangkan atau lakukan. Berikut adalah tujuh sikap yang dapat membantumu agar tidak menyesali pilihan hidup yang kamu ambil atau setidaknya bisa membantumu untuk lebih siap secara mental menghadapi segala kemungkinan yang ada. Selengkapnya, langsung saja simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

2 dari 8 halaman

1. Berlapang Dada Menerima Keterbatasan Diri

Ilustrasi perempuan mandiri/copyrightshutterstock/Mix and Match Studio

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa kita semua memiliki keterbatasan. Kita tidak selalu bisa mengendalikan hasil dari setiap pilihan yang kita buat. Oleh karena itu, sikap yang pertama untuk menghindari penyesalan adalah menerima keterbatasan diri. Ketika Anda menerima bahwa tidak mungkin untuk selalu benar dalam setiap keputusan, Anda akan lebih mudah berdamai dengan hasil yang mungkin kurang memuaskan.

Menyadari keterbatasan diri bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda kedewasaan. Ini juga membantu Anda untuk lebih berempati terhadap diri sendiri dan orang lain, sehingga Anda tidak mudah menyalahkan diri sendiri atau orang lain ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Menghargai Keberanian Diri yang Sudah Mengambil Keputusan

ilustrasi perempuan tersenyum/AnemStyle/Shutterstock

Mengambil keputusan adalah tindakan berani. Sebagian besar keputusan dalam hidup melibatkan pertimbangan yang serius, risiko, dan konsekuensi yang mungkin tidak dapat diprediksi sepenuhnya. Oleh karena itu, sikap kedua yang perlu diadopsi adalah menghargai keberanian diri sendiri yang sudah mengambil keputusan, terlepas dari apakah keputusan itu ternyata benar atau salah.

Jangan lupa bahwa kamu, pada saat itu, telah membuat keputusan yang menurutmu adalah yang terbaik dengan pengetahuan dan pemahaman yang kamu miliki pada saat itu. Ini merupakan bagian penting dari pertumbuhan pribadi dan pembelajaran.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Memperkuat Tekad untuk Mempertanggungjawabkan Pilihan

Ilustrasi perempuan mandiri/copyright shutterstock/ESB Professional 

Penting untuk memahami bahwa pilihan hidup kita adalah tanggung jawab kita sendiri. Sikap yang ketiga yang dapat membantu kita menghindari penyesalan adalah memperkuat tekad untuk mempertanggungjawabkan pilihan yang kita buat. Ini berarti siap menerima konsekuensi, baik yang baik maupun buruk, sebagai hasil dari tindakan kita.

Dengan mempertanggungjawabkan pilihan kita, kita memiliki kendali lebih besar atas hidup kita. Jika pilihan kita membawa hasil yang kurang memuaskan, kita memiliki kesempatan untuk memperbaikinya atau belajar darinya. Dengan demikian, kita tidak akan menyalahkan orang lain atau keadaan.

 

5 dari 8 halaman

4. Terbuka untuk Melakukan Usaha Pengembangan Diri

ilustrasi perempuan dewasa/Dean Drobot/Shutterstock

 

Salah satu cara terbaik untuk menghindari penyesalan adalah dengan terbuka untuk melakukan usaha pengembangan diri. Ini berarti terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kita tentang dunia dan diri kita sendiri. Ketika kita terus belajar dan tumbuh, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.

Selain itu, usaha pengembangan diri juga membantu kita lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin timbul sebagai akibat dari pilihan hidup kita. Dengan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih luas, kita dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan atau mengatasi hambatan yang mungkin muncul.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Adaptif Menghadapi Perubahan atau Tantangan Baru

ilustrasi perempuan bekerja/TimeImage Production/Shutterstock

Pilihan hidup tidak selalu menghasilkan hasil yang sesuai dengan harapan kita. Untuk menghindari penyesalan, kita perlu memiliki sikap yang adaptif. Ini berarti siap menghadapi perubahan atau tantangan baru yang mungkin muncul seiring waktu.

Ketika kita menjadi terlalu kaku atau enggan untuk beradaptasi dengan perubahan, kita cenderung merasa frustrasi dan menyesal atas pilihan yang telah kita buat. Sebaliknya, ketika kita memiliki sikap adaptif, kita lebih mudah mengevaluasi ulang pilihan kita dan mencari solusi yang lebih sesuai.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Bersemangat untuk Terus Belajar dari Siapa pun

ilustrasi perempuan bekerja/Dragon Images/Shutterstock

Pendidikan tidak selalu terjadi di dalam kelas. Belajar dari pengalaman orang lain juga merupakan cara yang sangat berharga untuk tumbuh dan berkembang. Sikap keenam yang perlu diadopsi adalah bersemangat untuk terus belajar dari siapa pun, termasuk orang-orang di sekitar kita.

Seringkali, penyesalan datang dari kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang konsekuensi pilihan kita. Dengan mendengarkan pengalaman orang lain dan belajar dari mereka, kita dapat menghindari beberapa kesalahan yang mungkin kita buat jika hanya mengandalkan pengetahuan kita sendiri.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Berfokus Melakukan Hal-Hal yang Bermakna dalam Hidup

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/jidpipat_photo

Satu lagi sikap yang sangat penting untuk menghindari penyesalan adalah berfokus pada melakukan hal-hal yang benar-benar bermakna dalam hidup kita. Terlalu sering, kita terjebak dalam mengejar kesuksesan materiil atau kebahagiaan instan, yang pada akhirnya mungkin tidak memberikan kepuasan jangka panjang.

Dengan berfokus pada hal-hal yang benar-benar bermakna, kita dapat merasa lebih puas dengan pilihan hidup kita, terlepas dari apakah mereka menghasilkan kesuksesan finansial atau tidak. Ini juga membantu kita memprioritaskan nilai-nilai yang sejalan dengan tujuan dan hasrat kita.

Dalam menghadapi pilihan hidup, penyesalan adalah perasaan alami yang mungkin muncul. Namun, dengan mengadopsi sikap-sikap di atas, kita dapat mengurangi risiko penyesalan yang mendalam dan menghadapi konsekuensi pilihan hidup dengan kepala tegak.

Pada akhirnya, hidup adalah tentang pertumbuhan, pembelajaran, dan mengejar makna, bukan sekadar menghindari penyesalan. Tetap semangat menjalani hidupmu sebaik mungkin, ya Sahabat Fimela.