Fimela.com, Jakarta Untuk merayakan hari jadi yang ke 75 tahun, British Council Indonesia, organisasi internasional Inggris Raya untuk hubungan budaya dan peluang pendidikan, telah meluncurkan Altermatter sebagai inisiatif terbaru mereka untuk menanggapi tantangan global. Altermatter merupakan lokakarya kolaborasi antara seniman Inggris Raya dan Indonesia untuk menciptakan produk baru dengan menggunakan bahan-bahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kegiatan ini menandai salah satu dari 75 tahun kontribusi British Council Indonesia, khususnya pada sektor seni tanah air. Melalui seni, budaya, pendidikan, dan bahasa Inggris, British Council Indonesia telah membantu membangun koneksi, kesepahaman, dan rasa percaya di antara masyarakat di Inggris Raya dan di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, Altermatter ini juga dipersembahkan sebagai salah satu program yang sedang dilakukan British Council yaitu Cultural Connect dan sesuai juga dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh British Council yang berguna untuk berkontribusi langsung pada permasalahan lingkungan global dengan menciptakan produk yang dapat dipakai dalam keseharian. Berikut informasinya.
Altermatter menjadi program yang dijalankan oleh British Council saat ini
Summer Xia, Country Director Indonesia & Director South East Asia, British Council, dan Camelia Harahap, Head of Arts and Creative Industries of British Council Indonesia menjelaskan program British Council Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu Culture Connects, Creative Economy, dan Culture Responds to Global Challenges. Culture Connects bertujuan untuk menghubungkan para profesional dan organisasi budaya Inggris Raya dengan rekan-rekan dan audiens internasional mereka dengan memungkinkan koneksi dan jaringan, informasi, mengkatalisasi dan memfasilitasi kolaborasi kreatif melalui pameran dan tur. Creative Economy menghubungkan ide dan pengalaman dari Inggris Raya dengan kepemimpinan budaya global yang sedang berkembang serta Culture Responds to Global Challenges berfokus pada kekuatan transformatif seni dan budaya dengan mengakui potensinya dalam menantang dan mengubah pola pikir menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Altermatter, sebagai program utama dalam Culture Responds to Global Challenges dari British Council, merupakan lokakarya desain yang berpusat pada material antara seniman Indonesia dan Inggris Raya yang berpengalaman dalam pengembangan material dan desain produk. Rangkaian lokakarya ini diselenggarakan bekerja sama dengan CAST Foundation, Playo, dan Applied Arts Scotland.
Setelah lokakarya online, para seniman akan melakukan residensi pada tanggal 18–27 Oktober di Indonesia untuk mengembangkan produk sehari-hari dengan menggunakan bahan-bahan alternatif. Di akhir program, mereka akan dapat mempresentasikan dan memamerkan konsep pemodelan produk mereka. Program British Council ini memperkuat pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya melalui pembelajaran dan akses yang didapatkan.
Harapan ke depannya, Altermatter ini dapat menginspirasi para desainer untuk menggunakan bahan baku alternatif pada karyanya
Bartłomiej Urbański, Peserta Program Altermatter dari Inggris Raya, percaya bahwa Altermatter merupakan inisiatif berpikiran maju yang menjawab meningkatnya kebutuhan global akan praktik desain berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dapat mengarah pada pengembangan material dan solusi desain baru dan luar biasa yang berpotensi untuk meninggalkan dampak jangka panjang pada industri ini.
“Keberlanjutan bukan sekadar kata kunci, melainkan suatu keharusan. Krisis plastik global dan tantangan lingkungan lainnya menuntut perhatian dan tindakan kita. Desainer mempunyai peran unik dalam pertarungan ini, karena mereka adalah pencipta produk yang membentuk dunia kita,” kata Bartłomiej Urbański.
Hal serupa juga ditambahkan oleh Prashashta Adiandini selaku peserta program Altermatter dari Indonesia. “Aku berharap dengan adanya Altermatter ini dapat menginspirasi para desainer Indonesia untuk menggunakan bahan baku alternatif serta berkontribusi dalam mengapproach sustainability design serta dapat meningkatkan awareness akan pentingnya menjaga lingkungan melalui penggunaan bahan baku alternatif.”
Penulis: Tisha Sekar Aji
Hashtag: #Breaking Boundaries