Tips Mendidik Anak Laki-Laki agar Memiliki Rasa Hormat pada Perempuan

Fimela Reporter diperbarui 03 Jan 2024, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Mendidik anak laki-laki untuk menghormati perempuan perlu dilakukan sejak dini. Orangtua memiliki peran yang sangat besar untuk membentuk karakter dan kepribadian anak, yang kelak akan membentuk jati diri anak ketika dewasa. Mengajari anak laki-laki untuk menghormati perempuan sejak dini dapat mengurangi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di kemudian hari.

Perempuan masih kerap menjadi sasaran kekerasan rumah tangga, pelecehan, dan diskriminasi. Pencegahan kekerasan berbasis gender ini bukan hanya perlu dilakukan oleh perempuan, melainkan juga laki-laki. Agar anak laki-laki tumbuh menjadi pria yang berwawasan luas, dapat ditanamkan dengan mempelajari pentingnya menunjukkan rasa hormat kepada perempuan sejak dini.

Teladan yang diberikan di rumah seperti ikatan antara ibu dan anak, serta rasa hormat yang ditunjukkan ayah kepada istri dan anaknya akan mempengaruhi persepsi anak tentang rasa hormat. Dilansir dari leadinglady.com, berikut beberapa cara mendidik anak laki-laki agar memiliki rasa hormat kepada perempuan.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Ajarkan anak kebaikan dan kasih sayang kepada orang di sekitarnya

Didik anak untuk dapat berbuat baik kepada semua orang. (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)

Tanamkan pada diri anak bahwa setiap individu berhak mendapatkan penghargaan, perhatian, kebaikan, dan cinta. Menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini membuat anak memandang sikap tersebut sebagai sesuatu yang universal, tidak memandang jenis kelamin tertentu. Hal ini mencakup dengan menunjukkan sikap saling menghormati kepada anak dengan cinta dan kejujuran, serta menjaga komunikasi yang terbuka dengan anak.

Menunjukkan kasih sayang kepada pasangan dan anak akan membuka kesempatan bagi anak laki-laki untuk tumbuh dengan penuh kasih sayang. Di kemudian hari, sang anak akan menjadi seseorang yang terpenuhi secara emosionalnya serta lebih hormat pada perempuan.

Kelilingi anak dengan sosok laki-laki yang menghormati perempuan

Anak memiliki kemampuan meniru yang luar biasa. Anak akan mencontoh pengaruh apa pun yang disaksikannya sejak usia dini. Memiliki sosok laki-laki yang menjadi teladan positif dan menghormati perempuan akan memberikan gambaran kepada anak laki-laki untuk bersikap kelak. Ayah, kakek, paman, guru dapat menjadi figur bagi anak laki-laki untuk menghormati perempuan. untuk itu, lindungi lingkungan sekitar anak agar tetap dapat memberikan pengaruh positif pada anak.

Ciptakan lingkungan yang aman agar anak bebas mengekspresikan perasaannya

Anak laki-laki sering diasosiasikan untuk selalu dapat bersikap mandiri dan tidak manja. Jaga komunikasi yang terbuka dengan anak agar anak laki-laki tetap memiliki kebebasan untuk menyampaikan perasaannya. Bantu anak laki-laki untuk mengatasi perasaan negatif, kecemasan dan frustasinya. Komunikasi yang sehat dan terbuka ini akan mendorong emosional anak dan mendidik anak menjadi lebih empati maupun saat berhubungan dengan perempuan.

3 dari 3 halaman

Latih rasa perhatian anak

Ajarkan anak bahwa pekerjaan rumah merupakan tanggung jawab bersama. (Foto: Unsplash/Callum Hill)

Melatih perilaku peduli pada anak laki-laki merupakan langkah dalam membentuk kepribadian baiknya. Hal ini termasuk memberi dukungan atau bantuan pada teman yang membutuhkan, menjaga sikap sopan santu dengan orang lain, dan melakukan tindakan-tindakan kebaikan lainnya. Melatih rasa perhatian anak laki-laki sejak dini akan membiasakan perilaku positif anak hingga dewasa tanpa perlu disuruh, termasuk menghormati perempuan.

Libatkan anak dalam keterampilan rumah tangga

Libatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, bersih-bersih, dan membantu pekerjaan keluarga. Sikap tersebut akan mengajarkan bahwa pekerjaan rumah tangga bukan hanya tugas perempuan. Ajari anak secara perlahan bahwa hal itu merupakan tanggung jawab bersama.

Ajarkan anak mengenai persetujuan atau konsen

Ketika anak laki-laki mulai tumbuh, ia perlu mengetahui batasan-batsan terhadap lawan jenisnya. Ajarkan anak untuk selalu menghormati orang lain dengan meminta persetujuan sebelumnya. Tegaskan pada anak bahwa ‘no means no’. Tidak hanya dilakukan sekali, tapi pelajaran ini memerlukan pembiasaan dan perlu diulang-ulang dalam berbagai kesempatan.

 

Penulis: Maritza Samira.

#BreakingBoundariesOktober